TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saatnya Belanda dan Van Gaal Balas Dendam pada Argentina

Belanda jumpa Argentina di delapan besar Piala Dunia 2022

Pemain Belanda, Cody Gakpo, melakukan selebrasi bersama Daley Blind saat Belanda bentrok dengan Ekuador dalam laga lanjutan Grup A Piala Dunia 2022. (Twitter/@WorldCup2022).

Jakarta, IDN Times - Kemenangan Argentina atas Australia dalam babak 16 besar Piala Dunia 2022, Minggu (4/12/2022) dini hari, memastikan Lionel Messi dan timnya bakal jadi lawan Belanda pada babak perempat final nanti.

Pertemuan Belanda dan Argentina ini memang jadi sesuatu yang sudah diantisipasi, mengingat keduanya berada dalam bagan yang sama. Pertemuan yang tak terhindarkan, dan harus dilakoni kedua tim.

Terkhusus bagi Belanda, laga ini bakal jadi momen balas dendam. Kekalahan menyakitkan pada 2014, bisa mereka tuntaskan pada laga perempat final kelak.

Baca Juga: Tekuk Australia, Argentina Tantang Belanda di Perempat Final

1. Belanda kalah di semifinal Piala Dunia 2014

Belanda melawan Argentina (fifa.com)

Dalam gelaran Piala Dunia 2014, Belanda bersua Argentina di babak semifinal. Saat itu, Messi masih lebih muda dan segar. Pun dengan skuad Belanda yang berisikan perpaduan pemain-pemain muda dan senior.

Pertarungan berjalan alot. Sepanjang waktu normal, tak ada gol yang tercipta. Belanda yang digawangi Arjen Robben dan kolega, plus Argentina yang dimotori Messi, gagal mencetak gol. Hal ini berlanjut hingga babak perpanjangan waktu.

Laga berlanjut ke babak adu penalti. Kegagalan Ron Vlaar dan Wesley Sneijder dalam eksekusi, memastikan kekalahan Belanda. Mereka pun gagal ke final, hingga akhirnya harus puas finis di peringkat ketiga.

Baca Juga: Hajar Amerika Serikat, Belanda ke Perempat Final Piala Dunia 2022

2. Kenangan pahit bagi Ron Vlaar

Ron Vlaar. (thehindu.com)

Dalam ceritanya pada IDN Times, Vlaar berkisah bahwa laga saat itu berlangsung ketat. Pemain Belanda dipaksa menjaga fokus selama 120 menit. Tak ada rasa lelah yang dia rasakan, tetapi akhirnya Belanda tetap kalah.

"Saat itu, pikiran dan tenaga saya sudah terfokus pada laga, karena laga semifinal Piala Dunia tentu jadi salah satu laga terbaik dalam karier pesepak bola. Saya juga tidak merasakan lelah. Kami terus berusaha, tetapi memang itu tidak cukup," kenang Vlaar.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya