TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSS Sleman Belum Dapat Sanksi, LIB: Tunggu Badan Yudisial PSSI

LIB tak mau asal bergerak soal sanksi untuk PSS

PSS Sleman kalah 2-3 lawan Dewa United pada Sabtu (20/4/2024) di Stadion Manahan Solo. (Instagram/pssleman)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus berkomentar mengenai PSS Sleman yang belum kena sanksi, kendati beberapa ofisialnya sudah dapat hukuman dari Pengadilan Negeri Sleman. Dia menanti Badan Yudisial PSSI bergerak.

"Soal PSS, Badan Yudisial PSSI sedang menginvestigasi lebih dalam ya tentang keputusan inkrahnya pengadilan untuk PSS Sleman terhadap match-fixing tadi, kasus-kasus yang lalu," ujar Ferry di Menara Danareksa, Kamis (20/6/2024).

1. Keputusan soal PSS akan menyesuaikan keputusan Badan Yudisial PSSI

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Ferry mengungkapkan, keputusan LIB soal PSS nanti akan menyesuaikan dengan keputusan dari Badan Yudisial PSSI. Mereka tidak akan menabrak aturan yang sudah ditetapkan, berdasarkan Kode Disiplin PSSI.

"Nanti, LIB akan menetapkan berdasarkan keputusan dari Badan Yudisial PSSI. Kita tinggal tunggu seperti apa kebijakan dari PSSI tentang Badan Yudisial, yang pasti LIB akan paruh dan kita akan patuhi aturan apa yang menjadi hukuman," kata Ferry.

Baca Juga: PSS Sleman Klaim Kantongi 8 Nama Pemain Asing Kualitas Kelas A

2. Sempat jadi sorotan Football Institute

PSS Sleman mengamankan posisinya di Liga 1 usai mengalahkan Persib Bandung 1-0 di Stadion Manahan, Surakarta, Selasa (30/4/2024). (instagram.com/pssleman)

Founder Football Institute Budi Setiawan sempat mempertanyakan kinerja Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dalam perkara match fixing PSS Sleman pada 2018. Padahal, para tersangka sudah dapat hukuman dari Pengadilan Negeri Sleman, Maret 2023.

"Semua dipaksa menjadi setan budeg dalam kasus PSS Sleman vs Madura FC. Sekali lagi ini fakta hukum Pengadilan Negeri Sleman yang linier dengan Kode Disiplin PSSI Pasal 72 tentang Manipulasi hasil pertandingan secara ilegal," ujar Budi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya