TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Turunnya Tuah Messi ke Lamine Yamal Karena Mandi

Messi ternyata pernah memandikan Yamal

Lionel Messi (x.com/Argentina)

Jakarta, IDN Times - Siapa sangka, Lamine Yamal dan Lionel Messi ternyata pernah terikat satu sama lain. Itu terjadi pada 2007 silam, sekaligus jadi momen turunnya tuah kemampuan pemain bintang pada calon pemain lain.

Dilansir BBC, seiring keberhasilan Spanyol melangkah ke final Euro 2024, dan Argentina yang maju ke final Copa America 2024, muncul sebuah foto masa lalu yang menggemparkan di media-media luar negeri. Foto itu menunjukkan sesuatu yang apik.

Foto itu dikait-kaitkan menjadi turunnya tuah dari Messi kepada Yamal. Memang, seperti apakah foto itu?

1. Tampak foto Messi sedang memandikan Yamal

www.mundodeportivo

Dalam foto di tahun 2007 itu, tampak Messi muda tengah memandikan sebuah bayi, untuk sebuah sesi foto amal. Ketika itu, sosok asal Argentina ini masih berusia 20 tahun, dan tengah meniti jalan menjadi bintang di kancah sepak bola dunia.

Ternyata, bayi yang Messi mandikan saat itu adalah Lamine Yamal. Baik itu sang fotografer, ataupun Messi sendiri saat itu, mungkin tidak tahu sang bayi akan jadi pemain besar di kemudian hari. Semua baru terlihat 17 tahun kemudian.

Baca Juga: Puja-puji Pelatih Spanyol Atas Kejeniusan Lamine Yamal

2. Pengalaman sang fotografer

Foto ini diambil oleh fotografer dari Associated Press (AP), Joan Monfort. Dia bercerita, ketika itu dia masih jadi fotografer freelance dan kedapatan tugas mengambil sesi foto Messi memandikan seorang bayi.

"Saya ingat, ketika itu Messi sangat pemalu. Dia keluar dari ruang ganti, dan tiba-tiba saja dia sudah membawa bak air yang berisikan bayi di dalamnya. Bahkan, dia tampak kikuk menggendong sang bayi," beber Monfort mengenang momen itu.

Dengan fotonya yang kembali viral ini, Monfort juga diselimuti keterkejutan. Ternyata, dia tak menyangka bayi yang saat itu Messi mandikan, adalah calon legenda juga di masa depan. Ada semacam transfer tuah yang terjadi.

"Sangat senang rasanya ketika karya Anda terasosiasi dengan sesuatu yang membuat sensasi. Perasaan yang sangat menyenangkan, jujur," ujar Monfort.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya