TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketatnya Pengamanan Timnas Indonesia, Shin Dikawal 5 Polisi

Timnas Indonesia dikawal ketat sekarang

Timnas Indonesia latihan di SUGBK. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Jakarta, IDN Times - Kejadian hilangnya tas Dimas Drajad dalam sesi latihan pada 31 Agustus 2024 lalu menjadi tamparan bagi Timnas Indonesia. Ada keamanan yang longgar, dan pembenahan langsung dilakukan demi kenyamanan skuad asuhan Shin Tae Yong itu.

Pantauan IDN Times, dalam sesi latihan Timnas Indonesia pada Minggu (8/9/2024), pengamanan lebih ketat diterapkan PSSI, bekerja sama dengan pihak kepolisian. Ketatnya pengamanan ini jadi hal baru dalam latihan Timnas.

1. Ketua BTN cerita pengamanan Timnas

Ketua BTN, Sumardji. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji mengungkapkan, pengamanan ketat ini merupakan hasil kerja sama antara PSSI dan kepolisian. Setiap pergerakan pemain didampingi oleh tim pengamanan yang sudah disiapkan.

"Untuk pengamanan terkait pemain, sejak kedatangan kemarin kita sudah lakukan pengamanan. Setiap pergerakan para pemai didampingi tim pengamanan yang sudah kita siapkan. Jadi tim pengamanan ada dari Polri ada dari PSSI," ujar Sumardji di Stadion Madya, Minggu (8/9/2024).

Baca Juga: Head to Head Timnas Indonesia vs Australia: Socceroos Superior

2. Personel polisi juga melakukan pengamanan di hotel

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Selain melakukan pengamanan di sesi latihan, Sumardji menyebut pengamanan terhadap para pemain Timnas Indonesia ini juga dilakukan di hotel. Ada 30 anggota pengamanan, gabungan dari polisi dan staf PSSI.

"Dari Polri ada 20 orang dari PSSI ada 10. Jadi 30. Di hotel juga super ketat. Makanya di hotel itu Polri yang tidak berseragam bergabung dengan teman-teman dari PSSI," kata Sumardji.

Khusus untuk Shin Tae Yong, dia sampai dijaga oleh lima orang dalam sesi wawancara bersama para jurnalis di Stadion Madya. Sumardji menegaskan, itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kaitannya dengan pengamanan memang kami tidak ingin terjadi sesuatu hal yang sama-sama kita tidak inginkan," ujar Sumardji.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya