TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Malaysia Bisa Salip Peringkat FIFA Timnas Indonesia?

Ternyata, Pesta Bola Merdeka masuk poin FIFA

Aksi Figo Dennis membayangi pemain malaysia. (x.com/@officialinews_)

Jakarta, IDN Times - Publik sepak bola Malaysia tengah girang. Untuk sementara, skuad 'Harimau Malaya' berhasil naik posisi di peringkat FIFA. Mereka berhasil mengkudeta posisi Timnas Indonesia untuk sementara.

Malaysia baru saja menjuarai Pesta Bola Merdeka 2024 usai mengalahkan Lebanon di laga final dengan skor 1-0. Media Malaysia, Makan Bola, mengeklaim hasil ini membuat Malaysia bisa naik ke peringkat 131 FIFA.

Nah, yang jadi pertanyaan, apakah Pesta Bola Merdeka 2024 masuk dalam FIFA Matchday? Apakah memang benar ada penambahan poin untuk Malaysia?

1. Penambahan poin untuk Malaysia memang ada

Aksi Doni Tri saat menghadapi pemain Malaysia di Semifinal AFF U-19. (pssi.org)

Berdasarkan penelusuran IDN Times, penambahan poin untuk Malaysia, buntut dari hasil di Pesta Bola Merdeka 2024, memang ada. Dinukil dari situs resmi FIFA, ternyata memang ada penambahan poin yang didapat tim 'Harimau Malaya'.

Total, Malaysia mendapatkan penambahan poin sebesar 10,06, hasil dari kemenangan lawan Filipina (4,48 poin) dan Lebanon (5,58 poin). Poin FIFA mereka bertambah menjadi 1.117,64, mengungguli Indonesia yang harus rela turun ke posisi 132.

Baca Juga: Naik Lagi, Timnas Indonesia Kini di Peringkat 133 FIFA

2. Pesta Bola Merdeka 2024 masuk perhitungan poin FIFA

Pertandingan AFF U-19 antara Indonesia vs Malaysia. Dokumentasi PSSI

Keberhasilan Malaysia menambah poin ini juga tak lepas dari suksesnya Pesta Bola Merdeka 2024 masuk perhitungan poin FIFA. Sejatinya, memang ada beberapa kriteria yang bisa membuat sebuah laga masuk hitungan poin FIFA, seperti:

1) Aturan dalam pertandingan sesuai dengan yang dikeluarkan oleh IFAB dan diterbitkan oleh FIFA.

2) Wasit utama dan kedua asistennya harus terdaftar sebagai wasit internasional FIFA saat ini.

3) Wasit cadangan tidak diwajibkan berstatus sebagai wasit FIFA. Namun bila dalam pertandingan wasit cadangan yang tidak terdaftar sebagai wasit FIFA memimpin pertandingan menggantikan wasit utama atau asistennya, maka hasil akhir pertandingan tidak akan masuk dalam penghitungan FIFA.

4) Wasit dan asistennya harus berasal dari negara netral. Dalam beberapa kondisi diperbolehkan menggunakan wasit yang berasal dari salah satu negara yang bertanding, namun sebelumnya harus ada persetujuan dari kedua kesebelasan yang bertanding.

5) Setiap tim diperbolehkan melakukan enam pergantian selama pertandingan berlangsung. Begitu tim melakukan pergantian pemain ketujuh, maka pertandingan otomatis tidak akan masuk dalam perhitungan FIFA.

Nah, semua syarat ini dipenuhi Malaysia sebagai tuan rumah. Khusus wasit, mereka bahkan memakai jasa dua wasit Indonesia berlisensi FIFA, yakni Yudi Nurcahya di laga Malaysia lawan Filipina, dan Thoriq Alkatiri di laga final Malaysia lawan Lebanon.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya