TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harry Maguire, dari Bek Termahal Dunia Jadi Langganan Meme

Dulu bersinar, kini jadi bahan olok-olok

Harry Maguire (manutd.com)

Predikat termahal adalah label yang lazimnya hanya melekat pada figur elite. Dalam dunia sepak bola, Harry Maguire adalah salah satu pemain yang pernah menyandangnya. Bek termahal dunia, begitu tepatnya titel Maguire saat didatangkan Manchester United pada 2019.

Sayangnya, performa Maguire di atas lapangan tak mencerminkan hal itu. Khususnya bersama Manchester United, nama Maguire lebih sering mencuat untuk alasan yang salah. Bukannya jadi trending topic karena tampil apik, Maguire malah langganan jadi bahan meme akibat deretan blunder fatalnya.

Melihat tren buruk Maguire, orang mungkin bertanya-tanya kenapa ia sampai bisa jadi bek termahal dunia. Masa depannya di Manchester United saat ini pun dipenuhi teka-teki. Sebenarnya, apakah Maguire memang seburuk itu, atau ia hanya sedang butuh momentum untuk bangkit lagi?

1. Pernah bersinar bersama Leicester City

Harry Maguire bersinar di Leicester City. (instagram.com/harrymaguire93)

Sejak awal, Maguire memang tak semestinya jadi pemecah rekor bek termahal. Manchester United menggaet Maguire dari Leicester City dengan harga 87 juta euro atau Rp1,42 triliun. Padahal, mengacu data Transfermarkt, saat itu ia lebih layak dibanderol 50 juta euro atau Rp818 miliar.

Tentu 50 juta euro pun bukanlah uang yang sedikit, apalagi 4 tahun lalu. Maka, alasan Setan Merah berani membayar mahal untuk Maguire tak sepenuhnya invalid. Sang bek kelahiran Sheffield, Inggris, tersebut memang sudah membuktikan kapasitasnya bersama Leicester City.

Maguire membela Leicester selama 2 musim pada 2017–2019. Ia tampil begitu apik pada musim 2017/2018 hingga terpilih jadi pemain terbaik The Foxes. Ditambah performa hebatnya bersama Timnas Inggris di Piala Dunia 2018, nama Maguire saat itu identik dengan kualitas.

Tak heran minat Manchester United kepada Maguire saat itu sudah muncul. Ide transfer termahal dunia untuk Maguire bahkan sudah digagas Setan Merah pada musim panas 2018. Namun, Leicester sempat menahan Maguire hingga kepindahannya baru terjadi setahun kemudian.

Baca Juga: Harry Maguire Enggan Pindah, Rencana MU Berantakan

2. Sempat tampil fantastis pada musim debut di Manchester United

Harry Maguire tampil hebat pada musim pertamanya di Manchester United. (instagram.com/harrymaguire93)

Datang dengan status bek termahal tentu memberi Maguire tekanan besar di Manchester United. Namun, ia awalnya mampu mengatasi tantangan itu. Pada musim debutnya alias 2019/2020, Maguire tampil luar biasa bersama Setan Merah. Ia bahkan amat layak disebut bek terbaik mereka musim itu.

Beberapa statistik Maguire sepanjang 2019/2020 memang sepatutnya ditorehkan seorang bek termahal. Ia punya catatan terbaik di English Premier League (EPL) dalam jumlah intersep, duel udara sukses, dan rasio tekanan sukses kepada pemain lawan.

Maguire bahkan menjalani musim tersebut tanpa sekali pun absen di EPL. Itu membuatnya jadi pemain outfield Manchester United pertama yang melakukan itu dalam 25 tahun. Plus, jiwa kepemimpinan Maguire membuatnya terpilih jadi kapten Setan Merah sejak Januari 2020.

3. Mulai menurun pada musim ketiganya

Harry Maguire tampil buruk pada musim 2021/2022. (instagram.com/harrymaguire93)

Performa apik Maguire bersama Manchester United belanjut hingga musim 2020/2021. Namun, keadaan mulai berubah pada musim ketiganya alias 2021/2022. Blunder demi blunder yang dilakukan Maguire membuat pujian yang sebelumnya kerap ia terima berbalik jadi cacian.

Tak hanya Maguire, penampilan para pemain Manchester United lain pada musim 2021/2022 pun jauh merosot. Alhasil, Setan Merah menelan rentetan kekalahan yang memalukan sepanjang musim. Pergantian pelatih Ole Gunnar Solskjer ke Ralf Rangnick pun tak banyak membantu.

Sejak itu, beberapa pemain Manchester United seperti terjerembab ke lubang terdalam dan tak mampu keluar. Maguire adalah salah satu yang terparah. Kepercayaan diri dan karismanya di jantung pertahanan Setan Merah lenyap. Sebaliknya, fans malah dibuat deg-degan setiap kali Maguire menguasai bola.

Hingga saat ini, situasi belum membaik bagi Maguire, bahkan mungkin memburuk. Serbuan meme yang mengolok-olok Maguire ramai di dunia maya, begitu pula klip video berisi cuplikan blundernya. Kini, yang lebih bahagia ketika Maguire bermain justru adalah fans dari lawan-lawan Manchester United.

4. Kepercayaan Gareth Southgate bak pedang bermata dua bagi Maguire

Harry Maguire jadi andalan di Timnas Inggris. (instagram.com/harrymaguire93)

Uniknya, di tengah periode buruk yang ia alami di level klub, Maguire tetap jadi pilihan utama di timnas. Pelatih Gareth Southgate seolah memberi tiket gratis masuk Timnas Inggris kepada Maguire. Tak sekadar dipanggil, Maguire bahkan nyaris selalu tampil penuh di setiap laga The Three Lions.

Di satu sisi, kepercayaan Southgate cukup berdasar. Maguire memang hampir selalu tampil bagus bersama Timnas Inggris. Namun, keputusan itu juga bak pedang bermata dua. Pasalnya, publik sepak bola Inggris malah makin antipati terhadap Maguire, selain tentunya Southgate sendiri.

Terbaru, Maguire jadi sasaran kritik di babak Kualifikasi Piala Eropa 2024. Ia turun pada laga melawan Skotlandia sebagai pemain pengganti, tetapi malah membuat gol bunuh diri. Alhasil, Gareth Southgate makin didesak untuk tidak lagi memberikan kesempatan kepada Maguire.

Baca Juga: Harry Maguire Terus Dibully, Striker West Ham: Ini Keterlaluan

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya