TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Timo Sebut Potensi Sepak Bola Wanita di Tangerang Sangat Besar

MilkLife Soccer Challenge Series Tangerang berjalan seru

Kiri-kanan) Claudia Scheunemann, Ralph Scheunemann, dan Timo Scheunemann saat menyaksikan partai final Scheunemann. (Dok. MilkLife Soccer Challenge)

Jakarta, IDN Times - Eks pelatih Timnas Wanita Indonesia, Timo Scheunemann, menilai bahwa gelaran MilkLife Soccer Challenge di Series Tangerang, menunjukkan bagaimana potensi sepak bola wanita tanah air itu cukup besar.

Menurutnya, antusiasme dan kerja keras peserta di lapangan begitu tinggi. Alhasil, para pemain bertanding dengan jiwa pantang menyerah di lapangan.

“Walaupun mayoritas baru sekali bermain sepak bola, tapi mereka tidak merasa canggung dan justru percaya diri di lapangan. Attitude dari para peserta di sini juga merata. Itu menjadi basic yang baik dan tentu harus diimbangi dengan skill yang terus diasah melalui latihan rutin,” ujar Timo dalam rilis resmi yang diterima IDN Times.

1. Dihadiri pemain Timnas wanita dan PSSI

Lapangan Basecamp Dewa United. (Dok. MilkLife Soccer Challenge)

Sama seperti sebelumnya, Timo juga mengapresiasi antusiasme peserta hingga orang tua yang besar dalam ajang ini. Hal itu menunjukkan hal positif dalam pengembangan sepak bola wanita di Indonesia.

Dia pun masih melihat sejumlah pemain yang menunjukkan potensinya di ajang ini walau masih muda. Hal itu membuatya yakin jika ajang ini bisa membuat ekosistem sepak bola wanita di Indonesia semakin besar.

Selain Timo, final ajang ini juga turut dihadiri perwakilan dari PSSI, ASBWI, KONI, manager Timnas Wanita Galih Dimuntur Kartasasmita, pemain Timnas Wanita Claudia Scheunemann.

2. Peserta sudah punya teknik yang bagus

Kingkong Soccer Arena, Yonkav 7, Cijantung, Jakarta Timur menjadi tempat penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge – Jakarta Series 1 2024 dari tanggal 25 Mei hingga 28 Mei. ((Dok. MilkLife Soccer Challenge)

Sementara, CEO Dewa United FC Ardian Satya Negara, mengapresiasi gelaran turnamen ini. Dia menilai, ini merupakan langkah nyata membangkitkan gelora pesepak bola putri usia dini di Indonesia.

Sebagai klub Liga 1, pihaknya meyakini jika turnamen seperti ini rutin digelar, kejayaan sepak bola putri tanah air akan kembali berkibar.

“Walaupun usia maksimal 12 tahun, tapi peserta di Tangerang ini ternyata sudah punya teknik bermain sepak bola yang cukup baik. Apalagi pertandingan partai final juga sangat seru,” kata Ardian.

“Semoga hal positif ini menjadi angin segar bagi perkembangan sepak bola putri di Indonesia,” lanjutnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya