Kasus WNI Dikeroyok, Malaysia Kirim Permohonan Maaf Resmi ke Kemenpora
Menteri Belia dan Sukan yang mengirim surat itu ke Kemenpora
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pemuda dan Olahraga mengumumkan bahwa pemerintah Malaysia secara resmi sudah melayangkan surat permohonan maaf atas insiden pengeroyokan yang menimpa suporter Indonesia saat Timnas Indonesia tampil melawan tuan rumah Malaysia dalam lanjutan babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah, Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq Bin Syed Abdul Rahman secara resmi telah mengirimkan surat kepada Pemerintah Indonesia (dalam hal ini Kemenpora). Surat tersebut merujuk atas surat yang dikirimkan oleh Kemenpora dengan No. 11.22.12/SET/XI/2019 tertanggal 22 November 2019 dan langsung ditanda-tangani oleh Menteri Belia dan Sukan Malaysia, yang pada intinya menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang telah menimpa suporter Indonesia," tulis rilis Kemenpora, Minggu (15/12).
Baca Juga: Kesaksian Suporter Indonesia: Pengeroyokan di Malaysia Terencana
1. Pemerintah Malaysia siap selesaikan masalah pengeroyokan terhadap WNI secara hukum
Dalam surat permohonan maaf tersebut, Pemerintah Malaysia juga menyampaikan laporan kejadian yang telah menimpa warga negara Indonesia (jauh di luar Stadion Bukit Jalil tersebut) kepada pihak Kepolisian Malaysia. Mereka meminta pihak Polisi Diraja Malaysia diminta dengan segera mengusut tuntas masalah tersebut dan meminta korban (WNI) berkenan memberikan keterangan kesaksian, sehingga terduga pelaku dapat diproses secara hukum.
Sebagai penutup dalam surat tersebut, Syed Saddiq Bin Syed Abdul Rahman berharap kejadian tersebut tak memperburuk hubungan kedua negara yang sudah baik selama ini. Apalagi, kedua negara merupakan tetangga yang masih satu rumpun.
Bagi Kemenpora, dengan adanya surat balasan tersebut, sudah cukup mengindikasikan secara konkret iktikad baik Pemerintah Malaysia untuk menyelesaikan masalah, karena permintaan maaf secara tertulis yang selama ini ditunggu sudah dipenuhinya, walaupun pada awalnya mereka melakukan permohonan maaf secara lesan melalui media sosial saja pada 24 November 2019 silam.
Baca Juga: Dibebaskan Malaysia, Suporter Indonesia Tak Terbukti Menyebarkan Teror