TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eks Pelatih Timnas Puji Potensi Sepak Bola Wanita Bandung

Penggawa Timnas Wanita senang sepak bola wanita diperhatikan

Coach Timo Scheunemann menyemangati para peserta turnamen. (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Eks Patih Timnas Wanita Indonesia, Timo Scheunemann takjub melihat gairah sepak bola wanita di Kota Bandung. Dia menilai potensi anak-anak perempuan yang bermain sepak bola begitu besar.

Hal itu diungkapkan Timo saat menghadiri final Milklife Soccer Challenge Bandung Series 1 yang berlangsung di Progresif Sport Centre, Minggu (23/6/2024).

Menurutnya, peserta KU-10 yang mentas di Series 1 Bandung lebih menonjol dari kota-kota lainnya. Alhasil, dia mengapresiasi pelatih yang telah mendidik para pemain dengan cukup baik.

“Saya melihat antusiasme di Bandung tergolong tinggi dan semoga berikutnya ada lebih banyak SD lain yang ikut bertanding di MilkLife Soccer Challenge. Ada yang unik di kota ini karena siswi-siswi KU-10 banyak yang berkualitas dibandingkan dengan kota-kota lain,” kata Kepala Pelatih Milklife Soccer Challenge itu.

“Saya juga respek kepada kebanyakan pelatih di sini karena terlihat mereka sudah menerapkan apa yang didapat dari coaching clinic. Saya berharap mereka dapat menambah intensitas berlatih di kelas ekstrakurikuler sekolah masing-masing,“ lanjut dia.

1. Penggawa Timnas Wanita bersyukur sepak bola wanita usia dini diberi panggung bertanding

Top scorer KU-12 MilkLife Soccer Challenge - Bandung Series 1 2024, Sandrina Rachelia Suprapto berusaha melewati pertahanan lawan di pertandingan antara  SDN 043 Cimuncang C melawan SDN 036 Ujungberung di Progresif Sport Centre, Minggu (23/6/2024). (Dok. Istimewa)

Laga final turnamen ini dihadiri sejumlah punggawa Timnas Wanita Indonesia yakni Reva Octaviani, Agnes Sintauli Hutapea, Siti Nuriyah, Gadhiza Asnanza, serta pemain Timnas Wanita U-17, Wandha Azzahra Octana Maharani.

Reva cukup senang melihat geliat sepak bola wanita terus digelorakan. Dia pun bersyukur kini sepak bola wanita mulai diberi panggung untuk bertanding sejak level usia dini.

Ia berharap turnamen semacam ini dapat dimanfaatkan para siswi menggali dan mengasah bakat mereka sebagai atlet sepak bola.

“Kalau bisa memutar waktu, saya pengin kembali ke usia 10 tahun agar bisa ikut turnamen ini. Karena buat saya ini kegiatan yang sangat positif dan harus diikuti. Sayang, dulu belum ada,” ujar Reva.

“Makanya, kesempatan ini jangan sampai dilewatkan buat adik-adik dan semoga semakin banyak lahir pesepak bola wanita di Bandung yang bisa membawa nama Indonesia," sambungnya.

2. Pemerintah Kota Bandung dukung pengembangan sepak bola wanita

Naya Aisha Kirana berusaha melewati kawalan pemain lawan di pertandingan KU-10 antara  SDN 085 Ciumbuleuit melawan SDN 075 Jatayu pada perhelatan MilkLife Soccer Challenge - Bandung Series 1 2024 yang berlangsung di Progresif Sport Centre, Minggu (23/6/2024). (Dok. Istimewa)

Sementara, Kasi Kelembagaan dan Peserta Didik Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Bandung, Risman Al Isnaeni, mengapresiasi gelaran turnamen ini. Menurutnya, ajang seperti ini ke depan bisa digulirkan secara masif.

“Turnamen ini merupakan hal yang baru pertama kali diadakan di Bandung dan kami sangat mendukung sehingga ini bisa bergulir secara masif,” bebernya

Tak pelak, dia selaku perwakilan pemerintah, membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak menyelenggarakan kompetisi, termasuk Djarum Foundation, demi melahirkan pesepak bola wanita yang bisa lebih berprestasi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya