TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Top Skor Terakhir Piala Dunia U-17, di Mana Mereka Sekarang?

Ada nama Victor Osimhen

Victor Osimhen menjadi top skor Piala Dunia U-17 2015. (fifa.com)

Indonesia akan segera menyelenggarakan Piala Dunia U-17 2023 pada November 2023 mendatang. Meski hanya turnamen kelompok usia muda, setiap aspek ajang ini tetap menarik untuk diamati. Salah satunya adalah siapa yang akan menjadi top skor dalam turnamen ini.

Dalam lima edisi terakhir Piala Dunia U-17, predikat top skor diraih oleh pemain-pemain dari negara berbeda. Predikat top skor itu pun membuat mereka berhasil minat klub-klub top Eropa. Namun, tidak semuanya mampu memenuhi ekspektasi tinggi yang dibebankan.

Baca Juga: Jelang Piala Dunia, Teknik Dasar Timnas U-17 Masih Bermasalah

1. Sempat bergabung dengan Tottenham Hotspur, Souleymane Coulibaly kini bermain di Afrika

Souleymane Coulibaly kini membela klub top Aljazair, ES Setif. (twitter.com/Sol_Coulibaly)

Souleymane Coulibaly merupakan pencetak gol terbanyak Piala Dunia U-17 2011 yang diadakan di Meksiko. Striker Pantai Gading tersebut berhasil mencetak 9 gol dalam 4 laga. Dengan ketajaman yang dimilikinya, tak ayal jika banyak pihak yang menyebut Coulibaly sebagai “The New Didier Drogba”.

Setelah penampilan yang mengesankan di ajang U-17 itu, Coulibaly direkrut Tottenham Hotspur pada Januari 2011 dari klub Italia, Siena. Sayang, ia gagal membuktikan kualitasnya bersama Spurs. Setelah dipinjamkan ke klub Serie B, Grosseto, pada Januari 2013, Coulibaly kemudian dijual ke Bari pada September 2014. Sejak saat itu, dirinya malang melintang di Italia, Inggris, Skotlandia, hingga berakhir di Benua Afrika. Kini, Coulibaly membela klub top Aljazair, ES Setif, setelah bergabung pada Agustus 2023.

2. Valmir Berisha, The Next Ibrahimovic yang gagal bersaing di level tertinggi

Valmir Berisha ketika bergabung dengan SC Cambuur pada 2015/2016. (twitter.com/SCCambuurLwd)

Pada Piala Dunia U-17 2013, Swedia berhasil merebut peringkat ketiga setelah mengalahkan Argentina dengan skor 4-1. Bintang pada laga tersebut adalah Valmir Berisha yang sukses mencetak hattrick. Berkat hattrick-nya itu, catatan gol Berisha bertambah menjadi 7 gol hingga membuatnya dianugerahi penghargaan Sepatu Emas. Melihat kemampuan yang dimilikinya, pemain muda Swedia ini digadang sebagai “The Next Ibrahimovic”.

Penampilan mengesankan Berisha di ajang tersebut membuatnya diminati beberapa klub top Eropa. Berisha kemudian memilih bergabung dengan AS Roma pada Januari 2014. Namun, ia tidak mendapat kesempatan berarti dari I Giallorossi. Berisha sempat dipinjamkan ke Panathinaikos selama 2014/2015 sebelum akhirnya pindah ke SC Cambuur pada Juli 2015. Setelah berpindah-pindah klub, pemain yang kini berusia 27 tahun tersebut terdampar di kasta kedua Liga Rumania bersama CSC Selimbar.

3. Victor Osimhen menasbihkan dirinya sebagai striker kelas dunia

potret Victor Osimhen, strikel andalan Napoli asal Nigeria (twitter.com/en_sscnapoli)

Siapa sangka jika striker andalan Napoli, Victor Osimhen, pernah menjadi bintang di Piala Dunia U-17. Tepatnya pada edisi 2015, Osimhen berhasil mengantarkan Nigeria meraih gelar juara di Chile. Selain itu, ia dinobatkan sebagai top skor dengan catatan 10 gol dan 2 assist serta meraih predikat Silver Ball berkat performanya.

Berkat penampilan spektakulernya di Chile, Osimhen akhirnya memulai kariernya di Eropa bersama Wolfsburg pada Januari 2017. Namun, penampilannya di Jerman tak terlalu memuaskan sehingga Osimhen dipinjamkan ke klub Belgia, Royal Charleroi, sepanjang 2018/2019. Bersama Charleroi, pemain asal Nigeria tersebut mulai menemukan performa terbaiknya.

Karier Osimhen kemudian semakin menanjak setelah ia bergabung dengan LOSC Lille pada Agustus 2019. Namanya pun kian bersinar ketika ia memutuskan untuk membela SSC Napoli mulai September 2020. Setelah perjalanan panjang tersebut, Osimhen kini menjadi salah satu sosok striker kelas dunia.

4. Dari bintang Inggris muda, Rhian Brewster gagal menembus skuad utama Liverpool

Rhian Brewster merupakan pemain Sheffield United. (twitter.com/Sheffield United)

Inggris berhasil meraih trofi Piala Dunia U-17 untuk pertama kalinya pada 2017. Rhian Brewster merupakan salah satu pemain kunci dalam kesuksesan tersebut. Pemain muda Liverpool itu sukses mempersembahkan 8 gol dan 1 assist untuk Inggris. Catatan tersebut lantas menjadikannya top skor pada turnamen yang diadakan di India itu. Berkat penampilannya di sana, Brewster akhirnya mulai mendapat kesempatan di skuad utama klubnya.

Bersama Liverpool, Brewster sempat beberapa kali duduk di bangku cadangan, tetapi ia hanya mencatatkan total empat penampilan. Meskipun demikian, Brewster menjadi bagian dari skuad The Reds yang menjuarai Liga Champions Eropa 2018/2019 dan Piala Super Eropa 2019. Setelah sempat dipinjamkan ke Swansea City pada Januari 2020, ia akhirnya dijual ke Sheffield United pada Oktober 2020. Hingga saat ini, Brewster masih membela klub berjuluk The Blades itu.

Baca Juga: Juara Piala Dunia 2022 Kena Skorsing 2 Tahun Akibat Doping

Verified Writer

Gilang Rama W.

Tertarik dengan sepak bola, hiburan, sains, serta isu sosial dan lingkungan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya