TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Penyebab Utama Tersingkirnya Prancis dari Euro 2024

Tumpul di depan gawang #EURO2024

Prancis tersingkir dari Euro 2024. (uefa.com)

Prancis gagal mewujudkan ambisi meraih gelar juara Euro 2024 setelah kalah 1-2 dari Spanyol pada semifinal. Padahal, Les Bleus sebelumnya disebut-sebut sebagai kandidat juara Euro dengan materi pemain melimpah. Namun, penampilan mereka justru mengecewakan sejak laga pertama fase grup.

Lantas, apa saja yang menyebabkan Prancis tersingkir dari Euro 2024? Setidaknya ada tiga penyebab utama hal tersebut terjadi.

1. Gaya permainan yang cenderung pragmatis dan minim kreativitas

Adrien Rabiot (depan) tampil buruk dalam tiga laga fase grup Euro 2024. (uefa.com)

Prancis kerap kali memainkan permainan pragmatis di Euro 2024. Mereka mengandalkan para pemain sayap, macam Kylian Mbappe dan Ousmane Dembele, untuk mendribel bola ke depan. Prancis juga terlalu banyak mengirim umpan silang ke kotak penalti, tetapi tidak ada yang mampu menyelesaikan dengan baik.

Dilansir laman resmi UEFA, Prancis hanya mencatat 30 umpan silang berhasil dari 119 percobaan dan hanya menghasilkan 1 gol dari Randal Kolo Muani pada semifinal. Angka ini sudah cukup menjelaskan betapa kurang efektifnya serangan Prancis yang mengandalkan kecepatan pemain sayap dan umpan silang. Sementara itu, para gelandang tidak memberikan nilai tambah berupa kreativitas dengan membentuk kombinasi antarpemain.

Ini ditambah lagi dengan Deschamps yang memasang tiga gelandang tipe pekerja keras, yaitu Aurelien Tchouameni, Adrien Rabiot, dan N'Golo Kante. Mereka bukan tipe gelandang kreatif dengan kemampuan visi permainan yang dapat mengubah jalannya pertandingan. Prancis pun mentok.

Baca Juga: 5 Pemain Prancis Paling Menonjol di Euro 2024

2. Didier Deschamps tidak memiliki rencana lain ketika timnya kesulitan mencetak gol

Didier Deschamps (uefa.com)

Didier Deschamps sebagai pelatih Timnas Prancis gagal memberikan solusi kala timnya kesulitan mencetak gol. Sebab, ia tidak menerapkan suatu sistem permainan yang jelas. Deschamps lebih mengandalkan kemampuan individu para pemainnya ketimbang menerapkan filosofi sepak bola yang jelas selama menangani Prancis.

Menurut laman resmi UEFA, Les Bleus hanya mencatat 49 persen penguasaan bola selama tampil di Euro 2024. Peluang mencetak gol Prancis juga cukup rendah, yaitu 98 kesempatan dengan 24 tembakan mengarah ke gawang, 46 meleset, dan 28 diblok pemain lawan. Dalam situasi seperti ini, Deschamps malah melakukan pergantian pemain yang mudah ditebak.

Ia mengganti pemain sayap dengan sesama winger. Sementara itu, trio gelandang yang terdiri dari Adrien Rabiot, Antoine Griezmann, N'Golo Kante, jarang dirotasi. Tambahan gelandang bertahan, Aurelien Tchouameni, serta pergantian salah satu pemain dengan Eduardo Camavinga tidak memberikan jawaban di laga melawan Spanyol. Padahal, Deschamps memiliki gelandang berbakat dalam diri Warren Zaire-Emery yang visi bermainnya terbilang jempolan. Akan tetapi, gelandang muda milik Paris Saint-Germain itu tidak kunjung diberikan kesempatan tampil sampai Prancis tersingkir pada semifinal.

Verified Writer

Audi Rahmantio

Penggemar berat sepak bola terutama sepak bola Eropa dan sangat passionate dalam menulis konten artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya