TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pemain Bintang yang Gagal di EPL, tetapi Sukses di Liga Top Lain

Sepak bola Inggris tidak cocok untuk mereka

Angel Di Maria (fifa.com)

Tidak semua pemain bintang yang bersinar di liga lain bisa sukses bermain di English Premier League (EPL). Nyatanya, tidak sedikit pemain yang memiliki kualitas tinggi di liga lain, tetapi menemui kegagalan saat menjalani karier di sepak bola Inggris. Beban ekspektasi publik pun tidak mampu mereka jawab dengan performa di atas lapangan.

Walau begitu, 5 pemain bintang ini sempat melempem di EPL, tetapi berhasil menjadi bintang di liga lain. Kegagalan di Inggris tidak menjadikan karier mereka ikut menurun. Justru, 5 pemain ini malah mendapatkan pencapaian lebih ketika bermain di liga top Eropa lainnya.

1. Diego Forlan menjadi bintang di LaLiga setelah gagal di Manchester United

Diego Forlan (manutd.com)

Diego Forlan menjadi salah satu rekrutan flop yang pernah dilakukan oleh Sir Alex Ferguson saat masih melatih Manchester United. Ia dibeli dari klub asal Argentina, Indepediente, pada Januari 2002 dengan harga 11 juta euro atau 180 miliar rupiah. Kehadiran Forlan diharapkan bisa mempertajam lini depan Manchester United.

Sayangnya, Forlan kesulitan menampilkan potensi terbaiknya selama membela Manchester United 2 setengah tahun. Ia hanya mencetak 17 gol dan 9 assist dari 97 penampilan. Alhasil, Forlan dijual ke Villarreal pada musim panas 2004.

Forlan berhasil menjadi bintang selama berkarier di sepak bola Spanyol, baik bersama Villarreal maupun Atletico Madrid. Ia sukses menorehkan 59 gol dan 4 assist dalam 126 pertandingan di seluruh kompetisi bersama Villarreal. Sementara itu, Forlan mencatat rekor lebih mengesankan bersama Atletico Madrid, yaitu 96 gol dan 21 assist dalam 198 laga di seluruh kompetisi. Pemain asal Uruguay itu berhasil meraih penghargaan top skor LaLiga sebanyak dua kali, yakni pada 2004/2005 dan 2008/2009. Selain itu, ia mampu membawa Atletico Madrid meraih gelar juara UEFA Europa League 2009/2010 dan Piala Super Eropa 2010.

Baca Juga: 10 Jebolan Akademi yang Menjadi Kapten Klub LaLiga 2023/2024

2. Radamel Falcao tumpul selama membela MU dan Chelsea

Radamel Falcao

Radamel Falcao kehilangan ketajamannya ketika menjalani masa peminjaman di dua klub top EPL, Manchester United dan Chelsea. Sebelumnya, Falcao merupakan bintang FC Porto dan Atletico Madrid. Falcao turut membantu FC Porto meraih treble winner ketika sukses menjadi juara Liga Sagres Portugal, Piala Portugal, dan UEFA Europa League 2010/2011. Ia juga mampu membawa Atletico Madrid meraih gelar juara UEFA Europa League 2011/2012 dab Copa Del Rey 2012/2013.

Namun, Falcao mengalami cedera lutut yang cukup parah ketika membela AS Monaco pada 2013/2014. Meski begitu, Falcao tetap menjadi pemain yang banyak diminati oleh klub top Eropa pada bursa transfer musim panas 2014. Akhirnya, pemain asal Kolombia itu memilih menjalani masa peminjaman di Manchester United selama setahun pada 2014/2015.

Sayangnya, ia hanya mampu mencetak 4 gol dan 5 assist dari 29 penampilan selama membela MU. Lebih parah lagi, ia benar-benar flop ketika ia menjalani masa peminjaman di Chelsea pada 2015/2016. Falcao hanya menceta satu gol dari 12 pertandingan di seluruh kompetisi. Alhasil, reputasi Falcao menurun dan ia kembali ke AS Monaco. Tidak disangka, ia mampu mengembalikan ketajamannya dengan menorehkan 30 gol dan 6 assist dari 43 penampilannya untuk AS Monaco. Bahkan, Falcao mampu membawa AS Monaco meraih gelar juara Ligue 1 pada 2016/2017.

3. Jerome Boateng menjadi bek terbaik dunia walau flop di Manchester City

Jerome Boateng

Jerome Boateng gagal menampilkan permainan terbaiknya ketika bermain untuk Manchester City pada 2010/2011. Ia tampil dalam 24 pertandingan di seluruh kompetisi. Akan tetapi, permainan Boateng tidak terlalu impresif sehingga The Citizens menjualnya ke Bayern Muenchen pada musim panas 2011.

Tidak disangka, Boateng mampu tampil solid di lini pertahanan Bayern Muenchen dan Timnas Jerman. Ia telah meraih semua gelar bergengsi dalam kariernya, baik di level klub maupun internasional. Bersama Bayern Muenchen, Boateng telah meraih 9 titel juara Bundesliga, 5 juara DFB Pokal, 2 gelar juara Liga Champions, 2 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub. Ia juga menjadi bagian penting bagi Timnas Jerman ketika sukses menjuarai Piala Dunia 2014.

4. Juan Cuadrado hanya 6 bulan bersama Chelsea

Juan Cuadrado (juventus.com)

Juan Cuadrado kurang menemukan kecocokan dengan gaya sepak bola Inggris. Ia bergabung dengan Chelsea dari Fiorentina pada bursa transfer musim dingin 2015. Akan tetapi, minimnya menit bermain serta gaya sepak bola Inggris yang kurang cocok membuat Cuadrado bertahan di Chelsea selama 6 bulan saja. Ia kemudian kembali ke Italia dengan menjalani masa peminjmanan bersama Juventus selama 2 tahun.

Cuadrado menunjukkan kualitas aslinya selama membela Juventus. Pemain asal Kolombia itu mampu tampil solid di sisi kanan Juventus, baik sebagai pemain sayap kanan, winger kanan, maupun bek kanan. Ia sukses meraih gelar juara Serie A sebanyak 5 kali dan Coppa Italia 4 kali. Kini, Cuadrado masih berkarier di Italia bersama Inter Milan sejak musim panas 2023.

Baca Juga: Jadon Sancho Dilarang Pakai Fasilitas Manchester United

Verified Writer

Audi Rahmantio

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya