TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Pelatih yang Pernah Menangani 6 Klub Berbeda di Liga Champions

Salah satunya Unai Emery

Unai Emery (avfc.co.uk)

Intinya Sih...

  • Carlo Ancelotti meraih 5 gelar juara UCL, 2 kali bersama AC Milan dan 3 kali dengan Real Madrid. Namun, ia gagal membawa Chelsea, PSG, Bayern Muenchen, dan Napoli berprestasi di UCL.
  • Claudio Ranieri membawa Chelsea finis di peringkat keempat EPL pada 2002/2003. Namun, ia hanya mencapai babak 16 besar ketika menangani Juventus, AS Roma, dan Inter Milan.
  • Rafael Benitez menjuarai UCL bersama Liverpool pada 2004/2005. Namun, prestasinya mulai menurun saat menukangi Inter Milan, Chelsea, dan Napoli.

Beberapa pelatih papan atas pernah menukangi enam klub berbeda di Liga Champions Eropa (UCL). Sebagian dari mereka membawa klub-klub menjuarai UCL, sementara lainnya bahkan tidak pernah mencapai final. Meski begitu, para pelatih itu telah membuktikan kualitasnya dengan menangani klub-klub top Eropa yang berlaga di UCL. Berikut enam pelatih yang pernah menangani enam klub berbeda di Liga Champions.

1. Carlo Ancelotti pernah melatih delapan klub berbeda di Liga Champions

Carlo Ancelotti (uefa.com)

Carlo Ancelotti dikenal sebagai pelatih tersukses dalam sejarah Liga Champions. Ia sejauh ini mampu meraih 5 gelar juara UCL dengan rincian 2 kali bersama AC Milan dan 3 kali bersama Real Madrid. Ancelotti memulai kiprahnya di UCL kala menangani Parma pada 1997/1998. Sayangnya, ia gagal membawa klub tersebut lolos dari grup.

Ancelotti kemudian melatih Juventus dan pernah menembus semifinal Liga Champions 1998/1999. Ia lalu membawa AC Milan 3 kali mencapai final dengan 2 di antaranya meraih gelar juara 2002/2003 dan 2006/2007. Namun, Ancelotti gagal berprestasi di UCL saat menukangi Chelsea, Paris Saint-Germain (PSG), Bayern Muenchen, dan Napoli.

2. Prestasi Claudio Ranieri di Liga Champions adalah menembus semifinal bersama Chelsea

Claudio Ranieri (x.com/CagliariCalcio)

Claudio Ranieri berperan penting dalam kelolosan Chelsea ke Liga Champions 2003/2004. Ia membawa The Blues finis di peringkat keempat English Premier League (EPL) 2002/2003. Ranieri bersama Chelsea pun berhasil mencapai semifinal UCL 2003/2004.

Sayangnya, prestasinya tidak terlalu baik di klub lain. Misalnya, saat bersama Valencia yang gagal lolos dari fase grup UCL 2004/2005. Ranieri juga hanya bisa mencapai 16 besar ketika menangani Juventus, AS Roma, dan Inter Milan. Ia sebenarnya berpeluang membawa Leicester City melangkah lebih jauh di UCL 2016/2017. Namun, Ranieri dipecat manajemen The Foxes setelah kalah 1-2 dari Sevilla pada leg pertama 16 besar UCL 2016/2017.

3. Rafael Benitez dikenal publik setelah final Liga Champions dramatis di Istanbul pada 2005

Rafael Benitez (liverpoolfc.com)

Rafael Benitez pertama kali tampil di Liga Champions bersama Valencia pada 2002/2003. Namun, ia mulai dikenal publik sepak bola secara luas ketika menjuarai UCL bersama Liverpool pada 2004/2005. Benitez berperan penting dalam comeback heroik The Reds setelah tertinggal 0-3 dari AC Milan pada babak pertama dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 pada babak kedua. Ia juga mampu membawa Liverpool mencapai final Liga Champions kembali pada 2006/2007.

The Reds kala itu menghadapi lawan yang sama, AC Milan asuhan Carlo Ancelotti, dalam laga final di Athena itu. Benitez bersama Liverpool kali ini takluk 1-2 dari AC Milan. Perlahan, prestasi Benitez di UCL mulai menurun pada musim-musim selanjutnya. Ia hanya mencapai perempat final saat menukangi Inter Milan pada 2010/2011 serta tidak lolos dari grup kala melatih Chelsea dan Napoli. Benitez bahkan dipecat Real Madrid pada pertengahan 2015/2016.

Baca Juga: Profil Dinamo Zagreb, Wakil Kroasia di Liga Champions 2024/2025

4. Ronald Koeman tidak pernah beprestasi di Liga Champions

Ronald Koeman (fcbarcelona.com)

Ronald Koeman tercatat pernah menangani enam klub berbeda di Liga Champions sepanjang karier kepelatihannya. Ia tercatat melatih Ajax Amsterdam, Benfica, PSV Eindhoven, Valencia, AZ Alkmaar, dan Barcelona. Namun, Koeman tidak pernah mencatat prestasi mentereng di UCL.

Ia mentok mencapai perempat final kala menukangi Ajax Amsterdam pada 2002/2003, Benfica pada 2005/2006, dan PSV Eindhoven pada 2006/2007. Koeman bahkan gagal meloloskan klub sebesar Barcelona dari 16 besar di UCL 2020/2021. Ia kemudian dipecat Barcelona pada pertengahan 2021/2022.

5. Jose Mourinho melegenda bersama FC Porto dan Inter Milan berkat menjuarai Liga Champions

Jose Mourinho (premierleague.com)

Jose Mourinho mulai mencuri perhatian publik sepak bola dunia kala menjuarai Liga Champions bersama FC Porto pada 2003/2004. Ia langsung memamerkan prestasinya itu saat konferensi pers pertamanya di Chelsea pada musim panas 2004. Mourinho mengaku sebagai seorang Special One karena hadir di Chelsea dengan status peraih gelar juara Liga Champions bersama FC Porto.

Sayangnya, Mourinho hanya bisa mengantarkan Chelsea mencapai semifinal UCL pada 2004/2005 dan 2006/2007. Ia baru berhasil di kompetisi antarklub Eropa itu saat mengantarkan Inter Milan meraih treble winner dengan menjuarai UCL 2009/2010. Itu juga prestasi terakhir Mourinho di kompetisi antarklub Eropa tertinggi. Selebihnya, ia gagal meraih gelar juara bersama Real Madrid, Chelsea, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.

Verified Writer

Audi Rahmantio

Penggemar berat sepak bola terutama sepak bola Eropa dan sangat passionate dalam menulis konten artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya