Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Spanyol menjadi salah satu tim yang memainkan sepak bola menyerang secara konsisten sejak fase grup Euro 2024. Menurut laman resmi UEFA, La Furia Roja telah mencetak 13 gol dan kebobolan 3 gol meski penguasaan bola tidak terlalu tinggi, hanya 57 persen. Spanyol sukses mengubah gaya bermainnya dari tiki-taka yang mengedepankan penguasaan bola menjadi direct football dengan tingkat efektivitas tinggi.
Namun, bukan berarti tim asuhan Luis de la Fuente ini tidak punya celah. Inggris yang menjadi lawan mereka di final Euro 2024 tentu akan menganalisis gaya baru permainan Spanyol. Setidaknya, The Three Lions dapat memanfaatkan tiga kelemahan dari sistem permainan Spanyol di final Euro 2024.
1. Pertahanan Spanyol memiliki banyak celah untuk dieksploitasi
Spanyol kebobolan terlebih dahulu melawan Prancis pada semifinal. (uefa.com) Spanyol memang baru kebobolan tiga gol di Euro 2024. Namun, La Furia Roja sempat tertinggal dulu ketika melawan Prancis pada semifinal. Hal tersebut tidak lepas dari celah di pertahanan Spanyol yang dapat Inggris manfaatkan pada laga final Euro 2024.
Salah satu kelemahan pertahanan Spanyol dapat dilihat dari catatan duel tekel. Dilansir laman resmi UEFA, Spanyol kalah 46 tekel dari total 74 kali duel tekel. Selain itu, komposisi empat bek Spanyol, Robin Le Normand, Aymeric Laporte, Marc Cucurella, dan Dani Carvajal, menurut Fotmob, kalah dari segi duel fisik dan udara saat menghadapi Jerman di perempat final.
Keempat pemain tersebut diprediksi akan kembali diandalkan Luis de la Fuente pada final Euro 2024. Para penyerang Inggris memiliki keunggulan dari segi fisik dan kecepatan. Celah yang dimiliki pertahanan Spanyol dapat dimanfaatkan oleh Harry Kane, Phil Foden, dan Jude Bellingham.
Baca Juga: 6 Pemain Kelahiran London yang Bawa Inggris ke Final Euro 2024
2. Tidak mengejar gol tambahan tiap kali unggul
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Spanyol kebobolan dari Jerman pada menit akhir babak kedua. (uefa.com) Spanyol selalu bermain aman tiap kali berada di posisi unggul. Misalnya, menurut catatan Fotmob, La Furia Roja tampil dominan ketika unggul pada babak pertama ketika melawan Jerman di perempat final. Mereka melepas 8 tembakan dengan 4 di antaranya mengenai sasaran. Spanyol masih bermain menyerang saat awal babak kedua sampai Dani Olmo mencetak gol pembuka pada menit 51. Namun, La Furia Roja mengendurkan serangannya dengan hanya melepas dua shot off target dan tidak menciptakan peluang berbahaya. Alhasil, Jerman mampu menyamakan kedudukan ketika menemukan celah di lini belakang Spanyol pada menit 89.
Sementara itu, Spanyol bermain agresif meski sempat tertinggal terlebih dahulu di laga melawan Prancis pada semifinal. Dilansir Fotmob, La Furia Roja bahkan mampu mencatat 5 tembakan dengan 2 di antaranya menghasilkan gol. Namun, Spanyol tidak mampu mencetak gol tambahan setelah hanya melepaskan satu tembakan meleset pada babak kedua. Inggris dapat memanfaatkan kelengahan Spanyol saat berada di posisi unggul. Terlebih lagi, Inggris selalu memiliki cara untuk keluar dari posisi ketertinggalan seperti saat menghadapi Slovakia dan Belanda.