Analisis Strategi dan Sistem Permainan Enzo Maresca, Era Baru Chelsea
Gaya permainannya berbeda dengan Pochettino
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penunjukan Enzo Maresca sebagai manajer baru Chelsea menandakan era baru. Pria asal Italia itu dinilai memenuhi kriteria yang diinginkan manajemen Chelsea, yaitu manajer muda dengan filosofi permainan menyerang modern serta mampu memaksimalkan talenta potensial. Maresca sendiri dikenal sebagai manajer yang menyukai gaya permainan menyerang dengan penguasaan bola.
Hal tersebut tidak lepas dari latar belakang dirinya saat memulai karier sebagai pelatih. Maresca pernah bekerja sama dengan manajer Manchester City, Pep Guardiola. Berawal dari menjadi pelatih Manchester City U-23, ia direkrut Guardiola untuk menjadi asistennya pada 2022/2023. Maresca menjadi bagian penting dalam perjalanan Manchester City meraih treble winners pada musim tersebut.
Tidak heran filosofi permainan Maresca disebut-sebut mirip dengan Guardiola. Anggapan itu makin kuat setelah sang manajer menerapkan gaya permainan menyerang kolektif selama melatih Leicester City pada 2023/2024. Manajemen Chelsea berharap Maresca dapat menerapkan filosofi sepak bolanya untuk proyek jangka panjang.
Berikut analisis sistem permainan yang Enzo Maresca terapkan selama berkarier sebagai manajer.
1. Memaksimalkan peran bek sayap sebagai inverted full back
Dilansir The Coaches Voices, Maresca menjelaskan sistem permainannya yang memaksimalkan peran bek sayap sebagai full back. Ia akan menginstruksikan bek sayap kanan mendampingi gelandang pivot sebagai inverted full back, baik saat menyerang maupun bertahan. Alasannya adalah agar transisi serangan dapat dimulai dengan lima orang di area pertahanan. Jika kehilangan bola saat membangun serangan, ada lima orang yang siap untuk bertahan sehingga dapat mengantisipasi serangan balik cepat dari lawan.
Inverted full back berperan penting saat tim menyerang. Pemain tersebut dapat memberikan ekstra pemain di lini tengah sehingga gelandang pivot tidak memiliki peran dobel dan serangan bisa lebih variatif. Agar sistem ini berjalan, Maresca membutuhkan bek sayap yang bisa menjadi inverted full back, seperti Trent Alexander-Arnold di Liverpool. Maresca bisa mencoba menaruh Reece James atau Malo Gusto untuk peran tersebut atau membeli satu bek sayap yang punya visi permainan serta kemampuan menyerang dan bertahan sama bagusnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.