Arsene Wenger: Dia Bukan Ozil yang Selama Ini Kukenal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kritikan tajam seolah belum berhenti menimpa Mesut Ozil. Setelah dicerca habis-habisan oleh suporter Jerman, Presiden Federasi Sepak Bola Jerman DFB Reinhard Grindel menunggu penjelasan tentang motif di balik pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Melihat situasi semakin berlarut-larut, Arsene Wenger, mantan pelatih Arsenal sekaligus orang yang memboyong Ozil ke Emirates Stadium pada musim 2013-14 ikut angkat bicara, dilansir dari Beinsports.com dan Si.com.
1. Arsene Wenger angkat bicara tentang hal yang menimpa anak asuhnya di Arsenal itu
Berbicara kepada beIN Sports, Wenger mengenal pemain 29 tahun tersebut sebagai seorang maestro di lapangan tengah. Namun apa yang ditunjukkan Ozil di Rusia, ternyata berlawanan dengan apa yang selama ini disaksikan semasa mengarsiteki Arsenal.
"Aku mengenal Ozil dengan baik. Dia adalah pemain yang luar biasa, namun apa yang dialaminya bersama Ilkay Gundogan sebelum Piala Dunia menjadi cela untuk Jerman," tutur sosok yang kini menganggur paska tak memperpanjang kontrak bersama The Gunners.
2. Menurut Wenger, Ozil harusnya lebih banyak diberi kebebasan saat bermain untuk Jerman
Editor’s picks
Berbicara aspek teknis, sang anak asuhnya itu disebut butuh banyak kebebasan dalam berkreasi jika ingin maksimal. Bermain di bawah skema yang kaku bukan hal yang biasa dialami Ozil, terlebih memanggul beban sendirian di lapangan tengah.
"Ketika aku melihatnya bermain, aku bisa merasakan ada waktu-waktu di mana Ozil harusnya bisa lebih agresif, menusuk ke depan atau bahkan bermain lebih menyamping. Namun dia cenderung hati-hati selama di Rusia. Itu bukan Ozil yang selama ini kukenal," lanjutnya.
3. "The Professor" melihat Ozil cenderung bermain hati-hati di Rusia
Melatih Ozil selama lima tahun memberi gambaran jelas di benak mantan juru taktik AS Monaco itu tentang potensi yang tersimpan dalam diri sang gelandang serang. Namun performanya selama fase grup jauh dari ekspektasi.
Si pemain bersangkutan bahkan cuma dua kali tampil dan tak bisa berbuat banyak saat Der Panzer ditekuk 0-2 oleh Korea Selatan. Jadi, apa yang dibutuhkan oleh alumnus akademi Schalke 04 tersebut? Taktik tepat atau strategi racikan Wenger?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.