Max Verstappen Ungkap Balapan Terbaik dan Terburuknya pada 2023

GP Singapura bukan yang terburuk baginya

Tak bisa dimungkiri bahwa Formula 1 2023 menjadi milik Max Verstappen. Selain merengkuh gelar juara dunia ketiga kalinya secara berturut-turut, pembalap asal Belanda ini juga memecahkan berbagai rekor pembalap musim ini. Prestasinya pada musim ini bisa dibilang sulit diimbangi pembalap lain dalam sejarah F1.

Verstappen memang tampil sempurna selama 2023. Namun, baru-baru ini, dalam sebuah wawancara bersama Motorsport, Max Verstappen ungkap balapan terbaik dan terburuknya pada 2023. Walaupun terlihat tanpa cela, dirinya juga mengaku tak puas dengan beberapa race yang ia lakoni.

Kira-kira, seperti apa jawaban Sang Juara Dunia mengenai performanya pada 2023?

1. GP Belgia dan GP Jepang jadi balapan terbaik Max Verstappen pada 2023

Max Verstappen Ungkap Balapan Terbaik dan Terburuknya pada 2023Max Verstappen saat menjuarai GP Belgia 2023 (formula1.com)

Saat ditanya soal balapan terbaiknya pada 2023, Max Verstappen menjawab GP Belgia dan GP Jepang menjadi balapan terbaiknya. Ia beralasan bahwa dirinya memiliki start yang bagus pada kedua balapan tersebut. Verstappen juga mampu mengungguli pesaingnya dengan jarak 20 detik dari pembalap posisi ke-2.

"(Sirkuit) Spa lagi-lagi jadi akhir pekan yang sangat meyakinkan bagiku. Mungkin (GP) Jepang lebih meyakinkan sejak lap pertama, rasanya luar biasa untuk dikendarai. Aku melihat ke layar dan berkata, 'Oke, itu start yang bagus!' Dari segi keseimbangan, kualifikasi di (GP) Jepang mungkin yang paling menyenangkan untuk ditunggangi," ungkap Max Verstappen kepada Motorsport.

Pada balapan di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, Max Verstappen sempat tampil kurang meyakinkan pada sesi kualifikasi. Dirinya bersitegang dengan race engineer-nya, Gianpiero Lambiase, karena strategi tim yang dianggap payah hingga hampir membuatnya tersisih pada sesi kualifikasi kedua (Q2). Meski start di posisi ke-6, Verstappen berhasil memenangi balapan dengan meyakinkan.

Sementara, di Sirkuit Suzuka, Jepang, Max Verstappen mampu meraih grand slam. Sempat ditempel ketat Oscar Piastri dan Lando Norris pada permulaan balapan, Verstappen langsung memimpin sejak lap pertama hingga akhir. Kemenangannya di GP Jepang sekaligus mengunci gelar juara konstruktor keenam bagi Red Bull.

Baca Juga: Profil Gianpiero Lambiase, Insinyur di Balik Kesuksesan Max Verstappen

2. GP Singapura bukan balapan terburuk meski jadi satu-satunya race yang gagal dimenangi Red Bull

Max Verstappen Ungkap Balapan Terbaik dan Terburuknya pada 2023Max Verstappen saat membalap pada GP Singapura 2023. (redbull.com)

Secara mengejutkan, Max Verstappen tidak memilih GP Singapura sebagai balapan terburuknya. Padahal, GP Singapura merupakan satu-satunya balapan yang gagal dimenangi Red Bull pada 2023. Ia ternyata lebih memilih GP Azerbaijan sebagai balapan terburuknya.

"Yang terburuk masih (Sirkuit) Baku. Aku sama sekali tidak senang dengan bagaimana semuanya berjalan. Di Singapura, kami tidak fokus dan mungkin ada beberapa kesalahan set-up. Sungguh berantakan. Bagiku, Singapura tidak berjalan semestinya. Aku tidak menghitung balapan itu," ucap Max Verstappen.

Max Verstappen saat itu mengawali balapan dari posisi kedua dan hanya finis di posisi ketiga pada sprint race di Sirkuit Baku, Azerbaijan. Pada sesi balapan, ia mengalami masalah degradasi ban yang membuatnya masuk ke pit stop lebih awal dari rekan setimnya, Sergio Perez. Pada akhirnya, dirinya menyelesaikan balapan di posisi kedua, tepat di belakang Checo yang memenangi balapan.

Sementara, di GP Singapura, kedua pembalap Red Bull gagal meraih podium. Dilansir situs resmi Red Bull, mereka mengalami berbagai masalah akibat salah perhitungan pada mobil RB19, seperti degradasi ban, daya cengkeram rem, hingga kesalahan strategi pit stop. Kegagalan mereka di GP Singapura sekaligus memutus 10 kali kemenangan beruntun Max Verstappen dan 15 kali kemenangan beruntun tim.

3. Kegagalan Max Verstappen di GP Azerbaijan jadi titik baliknya mendominasi 2023

Max Verstappen Ungkap Balapan Terbaik dan Terburuknya pada 2023Sergio Perez (kiri) dan Max Verstappen (kanan) usai membalap pada GP Azerbaijan 2023. (redbull.com)

Max Verstappen tidak berada dalam kondisi terbaiknya pada awal musim 2023. Baku, yang terkenal dengan jalanannya yang sempit dan tidak dapat diprediksi terbukti menjadi balapan terburuknya. Insiden dengan George Russell membuat mobilnya mengalami kerusakan dan kesalahan strategi makin memperburuk balapannya. Meskipun kalah, rasa frustrasi Verstappen menjadi titik baliknya.

Kegagalan Max Verstappen pada GP Azerbaijan 2023 menjadi pelajaran berharga baginya. Selama paruh kedua balapan di Baku, Verstappen bereksperimen untuk memahami kelemahan mobil, mencoba berbagai pengaturan pada setirnya, dan mempelajari manajemen ban. Dia menerapkan pengalaman ini pada balapan-balapan berikutnya hingga meraih 19 kemenangan balapan dan 4 kemenangan sprint race.

Penampilan Max Verstappen pada 2023 membuktikan bahwa ia adalah salah satu pembalap Formula 1 terbaik sepanjang masa. Ia memiliki talenta, ketangkasan, dan mentalitas yang luar biasa yang membuatnya mampu meraih kesuksesan di level tertinggi.
 

Baca Juga: Sergio Perez Kesulitan Imbangi Performa Max Verstappen di F1 2023

Widyo Andana Pradiptha Photo Verified Writer Widyo Andana Pradiptha

Seringnya nulis tentang sepak bola dan Formula 1

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya