Profil Veddriq Leonardo, Peraih Emas Indonesia di Olimpiade 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penantian medali emas kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 akhirnya berakhir. Itu setelah Veddriq Leonardo naik podium tertinggi di cabang olahraga (cabor) panjat tebing nomor speed putra, Kamis (8/8/2024).
Bisa dibilang, Veddriq menjadi pahlawan Tim Merah Putih. Mengingat, beberapa atlet yang diharapkan bisa meraih emas justru pulang ke tanah air tanpa medali.
1. Veddriq kalahkan wakil China
Performa Veddriq memang begitu impresif sejak fase awal Olimpiade Paris 2024. Konsistensi yang berhasil dijaga dengan baik pun pada akhirnya mengantarkan Veddriq meraih emas.
Di perempat final, Veddriq mengalahkan Bassa Mawem dengan selisih waktu yang jauh, 4,88 detik banding 5,26 detik.
Kecepatan Veddriq meningkat di semifinal. Dia finis dengan catatan waktu 4,78 detik, unggul selisih 0,14 detik dari wakil Iran, Reza Alipour.
Puncaknya terjadi di partai final. Veddriq memanjat dengan waktu yang lebih singkat, dengan catatan 4,74 detik. Veddriq hanya unggul 0,02 detik dari wakil China, Wu Peng. Hasil ini yang membuat lagu Indonesia Raya berkumandang di Paris untuk pertama kalinya.
Editor’s picks
Baca Juga: Veddriq Leonardo Raih Emas di Olimpiade 2024 Paris
2. Veddriq pegang enam gelar juara dunia
Veddriq memang diunggulkan untuk meraih emas di nomor speed putra. Mengingat, atlet 27 tahun tersebut memiliki segudang prestasi di level internasional.
Total enam gelar juara dunia sudah disabet Veddriq sejak 2018 lalu. Atlet kelahiran Pontianak itu juga pernah meraih medali emas di Asian Games 2018 lalu.
3. Sempat bikin rekor di Olimpiade Paris 2024
Veddriq kian diunggulkan setelah dua kali memecahkan rekor dunia di Olimpiade Paris 2024. Pertama, dia mancatat rekor dengan waktu 4,92 detik. Kemudian, Veddriq memecahkan rekornya sendiri dengan catatan 4,79 detik.
Namun, rekor tersebut langsung direbut oleh wakil Amerika Serikat Sam Watson dengan catatan 4,75 detik. Rekor tersebut dipertajam Watson kala meraih perunggu, dengan waktu 4,74 detik.
Baca Juga: Sosok Veddriq Leonardo di Mata sang Ibu: Gigih saat Ada Kemauan