Italia Cetak Sejarah Bawa Atlet Transpuan ke Paralimpiade 2024
Bagian belakang Medali Paralimpiade Paris 2024 (olympics.com)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Italia mencatatkan sejarah dengan membawa atlet transpuan ke Paralimpiade 2024 Paris. Adalah Valentina Petrillo, yang dipastikan membela Italia dalam turnamen tersebut.
Dengan begitu, Italia menjadi negara pertama yang membawa atlet transpuan di Paralimpiade. Nantinya, Petrillo akan main di cabang olahraga para-atletik nomor T12 200 meter dan 400 meter.
1. Hari bersejarah buat Petrillo
Medali emas Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024 (x.com/Paris2024)Petrillo mendapatkan status sebagai wanita lima tahun lalu setelah menjalani proses transisi. Dia memutuskan untuk mengganti gender setelah puluhan tahun menyadari sebagai wanita. Sejak usia sembilan tahun, Petrillo menyadari dirinya perempuan.
"Ini akan menjadi hari bersejarah ketika saya menjadi transpuan pertama yang berkompetisi di Paralimpiade, simbol inklusivitas," ujar Petrillo dilansir BBC.
Baca Juga: Dapat Bonus Emas Olimpiade 2024, Veddriq dan Rizki Mau Buat Apa?
2. Sudah menunggu lama
Editor’s picks
Atlet 50 tahun itu menjadi andalan Italia di Paralimpiade. Tak heran, karena di Kejuaraan Dunia Para Atletik, dia berhasil meraih posisi ketiga.
"Saya sudah menunggu hari ini selama tiga tahun dan melakukan segalanya demi bisa tampil. Terima kasih kepada Federasi dan Komite Paralimpik Italia yang percaya pada saya," kata Petrillo.
3. Bisa hadirkan pro dan kontra
Presiden Komite Paralimpik Internasional, Andrew Parsons, mengakui kehadiran Petrillo sangat monumental buat Paralimpiade. Sebab, ini pertama kalinya atlet transpuan diperbolehkan di kategori putri di bawah aturan Federasi Para Atletik Dunia.
"Saya sudah menyiapkan diri soal kritik yang masuk nantinya. Federasi sudah mengizinkan, jadi dia akan tampil seperti atlet lain. Saya rasa, itu adil, kami harus memperlakukannya dengan hormat. Sains juga bisa kasih jawaban karena kami mau adil ke atlet lainnya di atas lapangan. Jadi, jawabannya sulit," ujar Parsons.