[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq Leonardo

Cerita dibalik emas Olimpiade 2024 Paris

Jakarta, IDN TimesVeddriq Leonardo menjadi pahlawan olahraga baru Indonesia. Atlet panjat tebing nomor speed putra itu meraih medali emas pertama untuk Merah Putih dari Olimpiade 2024 Paris lalu.

Prestasi Veddriq menorehkan catatan baru. Emas Veddriq menjadi emas Olimpiade pertama untuk Indonesia dari cabang olahraga di luar bulu tangkis. Emas ini juga menjadi emas pertama untuk panjat tebing Indonesia di panggung Olimpiade.

Perjalananan Veddriq tidak mudah. Tidak hanya untuk memulai kariernya di dunia panjat tebing, namun juga perjuangannya meraih tiket lolos kualifikasi Olimpiade 2024 Paris juga panjang.

Sempat menjadi bang toyib karena jarang pulang ke daerah asalnya, Kalimantan Barat, Veddriq membayar tuntas perjuangannya dengan berdiri di podium tertenggi hajatan olahraga terbesar dunia, Olimpiade.

Berikut hasil wawancara khusus yang dilakukan IDN Times bersama Veddriq Leonardo:

Bagaimana rasanya saat pertama kali dikalungkan medali emas di atas podium tertinggi olahraga dunia?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoAtlet panjat tebing putra Indonesia, Veddriq Leonardo di podium speed putra usai memenangkan medali emas di Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Pasti pas saya dapat medali ini, saya rasakan kebanggaan gitu. Bisa mewakili Indonesia di Olimpiade, meraih medali emas, dan itu memang sesuatu yang saya impikan gitu

Apakah Veddriq bisa tidur nyenyak di malam sebelum final?

Malamnya memang tidurnya gak kayak biasa gitu, memang karena ada kepikirnya sedikit. Namun, kemudian saya memang coba untuk menenangkan diri, karena besok adalah hari penting.

Partai final dan itu gak mudah karena pertama akan ketemu dengan tuan rumah, dan itu tantangan tersendiri.

Berarti, paling deg-degan saat melawan tuan rumah?

Iya benar, Jadi, karena itu memang pemanjutan pertama dan ketemunya tuan rumah dan euforia penontonnya sangat luar biasa disitu. Penontonnya rame dan tuan rumah sangat ingin untuk wakilnya bisa menang.

Tapi penonton disana kan pasti banyak yang tahu Veddriq? Karena Veddriq bukan nama baru di dunia panjat tebing. Speed Indonesia juga diakui secara internasional.

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoVeddriq Leonardo berduel dengan Rahmad Adi Mulyono di nomor speed putra Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Iya memang dari temen-temen panjat juga memang banyak yang mengakui bahwa Indonesia memang bukan tim sembarang tim gitu. Memang tim kuat dan diperhitungkan di olimpiade kali ini, tapi di speed climbing ini gak ada jaminan.

Walaupun kita pemecah rekor ataupun kita memang atlet yang sering ikut kompetisi dan meraih podium, gak ada jaminan kita bisa terus berada di podium satu.

Jadi juara, belum tentu. Karena banyak faktor gitu. Ada hal-hal yang sangat-sangat dianggapnya, resiko seorang pemajat speed tuh kalau gak kepeleset, fall.

Kalau balik ke perjalanan satu tahun terakhir. Kualifikasi Olimpiade tidak mudah untuk Veddriq. Ada Olympic Qualifier Series, sebelumnya ada World Cup. Bagaimana Veddriq menilai perjalanan kamu untuk bisa mendapat tiket kualifikasi Olimpiade?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoVeddriq Leonardo dan Rajiah Salsabillah mengunci tiket ke Olimpiade 2024 Paris (Instagram.com/fpti_official)

Iya, karena ini memang olympic dan panjat tebing Ini pertama buat nomor speed dipertandingkan sendiri di luar dari nomor lead dan boulder, dan kualifikasinya itu gak gampang, ada tiga tahapan.

Pertama world championship di Berm waktu itu. Cuma kuota yang diberikan cuma dua. (Untuk) emas perak. Dan waktu itu memang saya gagal di situ, dan itu kayak jadi pukulan telak.

Kemudian harus ada kualifikasi keduanya itu zona kontinental. Asian qualifier. Jadi untuk benua Asia dikasih tiap benua dikasih satu-satu kuota peraih medali emas. Dan situ saya juga gak perform, karena memang speed ya kan resikonya itu yang saya bilang tadi sebelumnya.

Tapi kita masih syukur bisa meloloskan satu orang Itu Rahmad Adi. Nah tinggal Olympic Qualifier Series itu yang menentukan. Punya lima kuota untuk memastikan atlet yang akan mewakili negaranya untuk di olimpiade.

Dan itu gak mudah karena ada terdiri dari dua kualifikasi dan itu sistemnya poin. Jadi yang poin tertinggi yang akan lolos.

Pasti saat itu ada tekanan. Apalagi sebagai salah satu yang paling dijagokan. Bagaimana mengatasi tekanan itu?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoVeddriq Leonardo dan Rajiah Salsabillah bersama pelatih Hendra Basir usai mengunci tiket ke Olimpiade 2024 Paris (Instagram.com/fpti_official)

Yang pasti ya berat. Waktu itu saya rasain memang harus qualified, dan ini memang benar-benar kesempatan terakhir.

Namun, juga ada berkahnya di situ, karena saya belum qualified di dua kualifikasi sebelumnya, kita punya jam terbang yang lebih banyak. Kita lebih mendapat banyak kompetisi.

Sedangkan kalau temen-temen yang udah qualified lebih dulu di world championship, mereka sudah gak punya kesempatan lagi bertanding di Asia ataupun di Olympic Qualifier Series. Jadi mereka mempersiapkan diri untuk olimpiadenya aja langsung.

Berarti dimanfaatkan menjadi tempat untuk mempertajam dan membaca situasi lawan juga selama kualifikasi itu?

Iya, di situ kita dapat keuntungan, kita punya jam pertandingan yang lebih banyak. Terus kita bisa tahu progress dari lawan-lawan yang akan kita hadapi di olimpiade nanti.

Saat meraih tiket lolos kualifikasi ke Olimpiade 2024 Paris, yang menarik adalah Veddriq mempersembahkannya untuk Aspar Jaelolo dan Kiromal Katibin. Bagaimana sih sebenarnya kedekatan Veddriq dengan dua pemanjat Indonesia itu? Kok sampai tiketnya dipersembahkan untuk mereka?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoViddriq Leonardo, Aspar Jaelolo, Kiromal Katibin ditemui di kawasan SCBD Jakarta (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Yang pasti kita kan berproses sudah lama ya. Kita pelatnah sudah dari 2020. Bareng empat tahun kurang lebih. Dan waktu itu memang kita gak punya pilihan. Kita cuma dapat kuota pernegara dua (tiket) perwakilan untuk putra.

Untuk hasil yang kemarin itu secara ranking, mereka ranking ketiga dan keempat. Kalau memang gak ada batasan kuota mereka lolos.

Dan yang itu menurut saya perlu saya apresiasi gitu kan. Sebagai teman yang justru mereka tuh membantu. Semuanya lah. Memberikan bantuan buat kita untuk nge-push diri kita ketika latihan, untuk berprogress. Jadi mereka punya peran di situ.

Jadi bukan hanya sebagai teman tandem, tapi juga sparing ya? Apalagi Kiromal dan Aspar bukan pemanjat biasa juga!

Dan kita memang udah sering kompetisi bareng. Waktu itu memang saya dan Kiromal Katibin di awal-awal tahun 2021, setelah Covid itu kan memang gak mudah bisa berkompetisi.

Harus cuma berangkat dengan dua atlet. Saya dan Kiromal. Dan itu memang perjuangannya sangat luar biasa.

Bang Aspar kan sosok yang agak funky ya. Khas dengan gaya rambutnya. Veddriq tidak mau punya rambut seperti itu?

Enggak. Bang Aspar itu emang unik. Jadi setiap World Cup dia pasti ganti warna rambut atau potongan rambut. Jadi ikonik lah kalau untuk Speed.

Kalau Veddriq ada kebiasaan gak setiap Piala Dunia atau World Cup atau World Championship ganti gaya rambut atau apa?

Kalau saya sih enggak. Biasa aja.

Ada cerita viral soal Veddriq. Katanya, permah memanjat di Kalimantan di tengah kepungan asap. Apa benar? Bagaimana ceritanya?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoAtlet panjat tebing nomor speed putra Indonesia, Veddriq Leonardo (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Iya benar. Jadi waktu itu sekitar tahun 2015 persiapan buat ya buat Kualifikasi PON. Waktu itu kualifikasi PON. Lagi merintis ya.

Jadi memang saat itu Kalimantan sedang kabut asap kebakaran hutan dimana-mana. Dan ya memang kita gak punya pilihan. Kita harus tetap berlatih. Jadi ya kita ambil resiko ya berlatih di suasana kabut dengan segala bahayanya.

Waktu itu apakah hasilnya berbuah manis dan Veddriq lolos PON?

Enggak.  Waktu itu masih belum bisa lolos PON. Karena saya waktu itu gak tau kenapa, kenapa Provinsi Kalimantan Barat bisa bermain di Zona II Dan itu zonanya Jawa gitu. Jawa nya kan pentolannya pemanjat di situ.

Kalau boleh ditanya, siapa sih orang yang paling bertanggung jawab soal memperkenalkan panjat tebing untuk Veddriq?

Kalau untuk memperkenalkan itu pembina saya waktu di SMA. Saya ikut di ekskull Pecinta Alam. Nah dari beliaulah saya dikenalkan olahraga panjat tebing.

Kenapa memilih cabang olahraga panjat tebing?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoAtlet panjat tebing putra Indonesia, Veddriq Leonardo turun di nomor speed putra Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

(Memilih) Panjat tebing karena memang waktu itu kenalnya panjat tebing. Kalau untuk bola dan kayak olahraga yang lain gitu. Memang saya kurang menguasai. Jadi mau coba di olahraga yang baru dan memang waktu itu komunitasnya seru banget gitu.

Dan kegiatannya kan kayak lebih ke adventure waktu itu. Belum ke arah sport climbing-nya. Jadi ya buat kayak hobi aja waktu itu.

Lalu menekuni sport climbing nya mulai kapan?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoAtlet panjat tebing putra Indonesia, Veddriq Leonardo turun di nomor speed putra Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Sport climbing ketika waktu itu momennya Porprov. Jadi membutuhkan atlet dan harus seleksi.

Jadi olahraganya dikhususkan buat prestasi dan saya coba ikut untuk seleksi dan disitulah baru kenal dengan ada nomor speed.

Waktu pertama kali latihan, apakah langsung dilatih supaya cepat? Atau kekuatannya dulu dan dasarnya dulu?

Jadi waktu awal itu basicnya dulu. Jadi yang saya kenalin dulu tuh pertama boulder dan lead. Dan juga latihan fisik yang menunjang untuk kegiatan tersebut.

Sampai akhirnya karena memang atlet yang lead boulder itu memang sudah banyak dan saya nggak bersaing waktu itu, kan karena masih baru masih junior juga, jadi saya coba menempatkan diri pada tempat yang paling memungkinkan lah untuk bersaing.

(Itu) Proses. Yang pasti kita juga harus lihat peluang itu. Harus realistis.

Lalu bagaimana ceritanya Veddriq bisa masuk Pelatnas Panjat Tebing Indonesia?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoVeddriq Leonardo di Piala Dunia Panjat Tebing 2022 di Seoul, Korea Selatan (Twitter.com/ifsclimbing)

Masuk pelatnas itu waktu itu karena ada kejuaraan nasional di Yogyakarta. Memang waktu itu Pelatnas Panjat Tebing sedang mempersiapkan atlet untuk Asian Games. Asian Games Jakarta Palembang 2018.

2017 saya ikut kejuar nasional dan waktu itu ada pelatih-pelatih dari pelatnas yang melihat saya gitu. Jadi mungkin dia intuisinya dan akhirnya saya diundang buat sparring partner waktu itu.

Dari 2018 itu bergabung untuk ikut pembinaan jangka panjang.

Kalau melihat ke Pelatnas Panjat Tebing itu, anak-anak Pelatnas sudah seperti keluarga sendiri. Apakah Veddriq pernah homesick? Kan Kalimantan jauh. Apakah jadi Bang toyib?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoVeddriq Leonardo dalam acara Locker Room by IDN Times pada Selasa (20/8/2024). (IDN Times/Alya Achyarini)

Bang Toyib juga saya, Bang Toyib juga. Udah empat kali nggak lebaran sama keluarga.

Lebarannya di Pelatnas berarti?

Mending di pelatnas. Karena lebarannya di Korea, kadang di pesawat, karena kebetulannya lagi serisnya itu pas momen-momen lebaran atau puasa. Jadi memang jarang pulang dan fokus memang buat latihan.

Keluarga sering nyariin karena jarang pulang tidak?

Nggak-lah kan udah tau. Buat membela negara dan ya pastinya mereka support keluarga.

Veddriq sempat cerita merasa senang saat di kampung atlet Olimpaide 2024 Paris bisa bertemu dengan atlet-atlet lain termasuk pebulu tangkis Indonesia. Jadi terungkap bahwa Veddriq suka sama bulu tangkis ternyata? Suka sebagai hobi atau hanya nonton?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoVeddriq Leonardo dalam acara Locker Room by IDN Times pada Selasa (20/8/2024). (IDN Times/Alya Achyarini)

Iya saya suka. Dua-duanya hobi dan nonton. Jadi waktu kecil itu memang lingkungan bermain saya itu kan. Kalau nggak bola ya udah bulu tangkis mainnya. Dan populernya itu.

Ya memang Indonesia punya prestasi di bulu tangkis udah terbukti dari beberapa puluh tahun, memang mereka yang menyumbangkan medali emas punya kontribusi buat olahraga Indonesia, dan itu sangat menginspirasi.

Pernah tidak kepingin menjadi atlet bulu tangkis?

Iya waktu kecil saya pengen jadi atlet. Atlet bola atau bulu tangkis, tapi ya nggak kesampean ya.

Baca Juga: Veddriq Leonardo, Terpaksa ke Speed Hingga Raih Emas Olimpiade

Setelah meraih medali emas Olimpiade, apakah Veddriq sudah merasa kariernya sempurna? Punya mimpi besar di olahraga yang belum tercapai tidak?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoAtlet panjat tebing putra Indonesia, Veddriq Leonardo di podium speed putra usai memenangkan medali emas di Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Kalau untuk mimpi udah tercapai, tapi ini masih ya saya masih belum puas lah. Masih ada hal yang bisa saya kejar lagi kan. Masih pasang target untuk tampil di (Olimpiade 2028) Los Angeles.

Kalau mimpi di luar bidang olahraga, masih ada yang mau dikejar?

Kalau dulu kan saya ngambil menempuh pendidikan di keguruan ya. Pasti pengennya jadi guru. Cuma, kalau sekarang ini saya sudah agak mengubah sudut pandang saya.

Saya pengen kalau memang sudah gak jadi atlet lagi, saya pengen melatih gitu, bisa mengembangkan potensi-potensi atlet-atlet muda, terutama yang ada di daerah saya.

Apakah capaian di Olimpiade ini akan mengubah Veddriq secara pribadi?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoAtlet panjat tebing putra Indonesia, Veddriq Leonardo di podium speed putra usai memenangkan medali emas di Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Sebenernya Olimpiade ini bukan suatu pencapaian yang menunjukkan bahwa kita hebat. Sebenarnya ini lebih ke spirit-nya gitu. Kita bisa bawa sportivitas, gak cuman di tempat pertandingan, tapi juga di luar gitu.

Kita harus menunjukkan bahwa kita memang pantas sebagai Olimpian dan juga sebagai gold medalist harus bisa menunjukkan di masyarakat itu gitu ya.

Kita punya temen-temen kita punya komunitas dan kita gak boleh lupa bahwa kita besar karena mereka. Kita besar karena doa dan dukungan mereka gitu.

Baca Juga: Emas Olimpiade 2024 Belum Redam Impian Veddriq Leonardo

Tapi memang Veddriq bukan sosok yang sombong. Dan selalu memberi jawaban jika ditanya media kan? Terlepas dari apa pun hasil pertandingan yang sudah dijalani.

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoVeddriq Leonardo dan Bernard Van Aert. (IDN Times/Teri).

Menurut saya gak ada poin yang menang atau kalah gitu. Namun, yang pasti kan kita punya tanggung jawab disitu. Dan masyarakat juga perlu tau gitu kan apa yang terjadi dan bagaimana itu kita cara mengatasinya gitu.

Kalau misal kita menang kita bisa berbicara ke banyak orang, kenapa kalah kita harus menghindari gitu kan? Dan itu menang kalah itu memang udah sesuatu yang alami gitu. Yang biasa gitu pasti terjadi kalau gak menang, ya kalah gitu.

Apa pesan yang mau disampaikan kepada teman-teman yang masih mengejar mimpinya?

Pesan buat temen-temen, kalau memang yakin dengan suatu hal suatu bidang, ya sudah kerjakan aja.

Dedikasikan usia umurnya itu buat hal yang disukai. Lakukan hal produktif. Yakinlah kalau memang kita serius dan sungguh-sungguh, kita akan sukses.

Emas Olimpiade kerap menjadi corong yang lebih besar untuk atlet bersuara. Adakah yang ingin Veddriq suarakan kepada pemerintah tentang panjat tebing Indonesia?

[WANSUS] Cerita di Balik Emas Olimpiade Veddriq LeonardoVeddriq Leonardo dalam acara Locker Room by IDN Times pada Selasa (20/8/2024). (IDN Times/Alya Achyarini)

Yang ingin saya sampaikan sebenarnya ini kita udah membuktikan gitu bahwa panjat tebing bisa. Panjat tebing bisa, kita bisa nunjukin lho ke dunia bahwa kita ini bisa unggul di atas negara-negara maju gitu. Kita bisa kalau kita mau.

Dan pastinya harapannya (prestasi) ini gak berhenti cuma sampe di saya. Ada penerusnya. Ada yang bisa melanjutkan, mungkin tradisi medali gitu buat Indonesia di Olimpiade khusus nomor panjat tebing.

Harus dilanjutkan. Kalau bisa ya kita harus kolaborasi pemerintah dan juga masyarakat Indonesia untuk Panjat tebing Indonesia gitu.

Baca Juga: Sempat Terpeleset, Veddriq Gagal Raih Emas Pada PON XXI Aceh

Topik:

  • Margith Juita Damanik
  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya