Kisah Visa dan Akreditasi Panjat Tebing di Olimpiade 2024 yang Telat
Intinya Sih...
- Yenny Wahid ungkap kendala tim panjat tebing jelang Olimpiade 2024 Paris
- KOI perlu evaluasi terkait persiapan atlet dan cabor untuk Olimpiade
- Kendala akreditasi dan visa menguras emosi atlet, namun tim panjat tebing Indonesia berhasil meraih dua emas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, mengungkapkan sejumlah peristiwa krusial jelang Olimpiade 2024 Paris. Sejumlah kendala, ternyata dihadapi oleh tim panjat tebing Indonesia yang pada akhirnya sempat bikin ruwet persiapan jelang ke Paris.
Menurut Yenny, sederet peristiwa itu harus menjadi bahan evaluasi untuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam mempersiapkan atlet dan cabang olahraga ke panggung olahraga paling bergengsi dunia tersebut.
"Harus dilihat kebutuhan cabor. Harus berdialog dengan cabor," ujar Yenny Wahid dalam tayangan Real Talk with Uni Lubis di kanal YouTube IDN Times pada Rabu (14/8/2024).
1. Jangan berasumsi mengerti
Menurut Yenny, masih ada beberapa hal yang bisa diperbaiki dari kinerja KOI dalam mempersiapkan atlet dan cabor untuk berlaga di Olimpiade 2024 Paris. Terutama pada hal-hal yang sifatnya pengaturan izin.
Oleh sebab itu, Yenny berharap pihak KOI bisa lebih banyak berdialog dengan cabor yang akan bertanding.
"Jangan berasumsi mengerti kebutuhan cabor," kata Yenny.
Baca Juga: Panjat Tebing dan Angkat Besi Bikin Bangkrut Negara di Olimpiade 2024
Editor’s picks
2. Sempat terkendala masalah akreditasi dan visa
Yenny secara blak-blakan menyatakan ada kendala akreditasi dan visa terhadap pelatih dan dokter yang akan mendampingi para atlet panjat tebing di Olimpiade 2024 Paris. Menurutnya, insiden ini tak perlu karena bisa menguras emosi atlet jelang turnamen.
Apalagi, faktanya FPTI selalu mulus ketika mengurus secara mandiri terkait administrasi pertandingan ketika berlaga di sejumlah kejuaraan internasional.
"Misalnya, akreditasi pelatih. Itu terlambat diberikan. Padahal, anak-anak sudah mau latihan. Kedua, visanya dokter itu sampai detik-detik terakhir baru keluar," kata Yenny.
3. Tapi, dibalas dengan emas
Sejumlah insiden itu pada akhirnya dibalas oleh tim panjat tebing Indonesia dengan raihan emas. Veddriq Leonardo sukses menyabet sekeping emas setelah mengalahkan Wu Peng, wakil China, di final dengan selisih 0,02 detik.
Ini menjadi sejarah bagi Indonesia, karena buat pertama kalinya bisa meraih emas di luar bulu tangkis. Keberhasilan Veddriq raih emas, diikuti oleh Rizki Juniansyah, beberapa jam kemudian. Pada akhirnya, Indonesia sukses meraih dua emas lewat panjat tebing dan angkat besi.
Baca Juga: Kisah Emas Veddriq di Olimpiade 2024, Doa dan Kode Pelatih