Gregoria Teruskan Tren Positif Tunggal Putri Indonesia

Berdasarkan catatan, 100 persen bawa medali

Intinya Sih...

  • Gregoria Mariska Tunjung meraih perunggu di Olimpiade 2024 Paris setelah lawannya, Carolina Marin, mundur karena cedera.
  • Tunggal putri Indonesia selalu berhasil meraih medali setiap lolos ke semifinal Olimpiade, dimulai dari Susy Susanti di Barcelona 1992.
  • Maria Kristin Yulianti juga berhasil menyumbang medali perunggu untuk Indonesia pada Olimpiade 2008 Beijing setelah puasa medali selama dua edisi.

Jakarta, IDN Times - Gregoria Mariska Tunjung mengamankan perunggu di Olimpiade 2024 Paris. Ini dipastikan setelah calon lawannya, Carolina Marin (Spanyol), memutuskan mundur dari turnamen karena mengalami cedera di lutut kanannya.

Perunggu yang diraih Gregoria menambah catatan keberhasilan tunggal putri Indonesia tiap lolos ke semifinal Olimpiade. Sudah empat kali lolos tunggal putri Indonesia ke semifinal Olimpiade dan selalu  berhasil mengunci medali.

1. Dimulai Susy Susanti

Gregoria Teruskan Tren Positif Tunggal Putri IndonesiaSusy Susanti raih emas di Olimpiade 1992 Barcelona (https://olympics.bwfbadminton.com/galleries/)

Susy Susanti menjadi awal cerita keberhasilan tunggal putri di Olimpiade. Pertama kali dipertandingkan di Barcelona 1992, Susy sukses menembus semifinal.

Tak hanya itu, Susy bahkan mengantongi emas pertama untuk Indonesia dari panggung Olimpiade. Di final, Susy menang 5-11, 11-5, 11-3 atas wakil Korea Selatan, Bang Soo Hyun.

Baca Juga: BWF Resmi Umumkan Gregoria Raih Perunggu Olimpiade 2024

2. Sebanyak dua medali tunggal putri dari Atlanta

Gregoria Teruskan Tren Positif Tunggal Putri IndonesiaLogo Olimpiade (unsplash.com/Dave Kim)

Pada Olimpiade 1996, tunggal putri Indonesia membawa pulang dua medali. Mia Audina Tjiptawan dan Susy melaju ke semifinal.

Kala itu, Mia sukses melaju ke partai final. Sayangnya, Mia kalah dari Bang Soo Hyun dengan skor 6-11, 7-11 dan harus berpuas pula dengan perak.

Sementara, Susy keok 9-11, 8-11 dari Bang Soo Hyun di semifinal. Susy kemudian sukses meraih perunggu usai menaklukkan wakil Korea Selatan lainnya, Marr Jihyun, dengan skor 11-4, 11-1.

Baca Juga: Gregoria Mariska Dipastikan Raih Perunggu Olimpiade 2024

3. Maria Kristin meneruskan

Gregoria Teruskan Tren Positif Tunggal Putri IndonesiaMaria Kristin Yulianti meraih medali perunggu dari Olimpiade 2008 Beijing (https://olympics.bwfbadminton.com/galleries/)

Tunggal putri sempat puasa medali selama dua edisi Olimpiade. Hingga akhirnya, pada Olimpiade 2008 Beijing, Maria Kristin Yulianti, mengakhiri puasa panjang tunggal putri Indonesia.

Maria Kristin tumbang 15-21, 15-21 di semifinal melawan wakil China, Zhang Ning. Namun, asanya terjaga untuk menyumbang medali demi Merah Putih.

Dalam laga perebutan perunggu, Maria Kristin menang atas wakil China lainnya, Lu Lan, dengan skor 11-21, 21-13, 21-15.

4. Gregoria raih perunggu tanpa bertanding

Gregoria Teruskan Tren Positif Tunggal Putri IndonesiaGregoria Mariska Tunjung menembus semifinal Olimpiade 2024 Paris (dok.PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte)

Gregoria meneruskan tren bagus tunggal putri Indonesia usai melaju ke semifinal Olimpiade. Dia meraih perunggu dan menjadi penyelamat wajah bulu tangkis Indonesia. Maklum skuad PBSI babak belur berguguran sejak awal laga di Olimpiade 2024 Paris.

Awalnya, ada asa Gregoria bisa lolos ke final. Tapi, pada akhirnya dia kalah 21-11, 13-21, 16-21, dari unggulan pertama asal Korea Selatan, An Se Young.

Raihan perunggu Gregoria didapat tanpa bertanding. Sebab, Carolina Marin yang seharusnya melawan Gregoria, memutuskan mundur dari Olimpiade 2024, akibat mengalami cedera lutut kanan.

"BWF mengonfirmasi, pertandingan perebutan perunggu pada 5 Agustus 2024 tak akan digelar. Perunggu diberikan kepada Gregoria Mariska Tunjung, dari Indonesia," begitu pernyataan BWF.

Baca Juga: Gregoria Mariska, Penyelamat Wajah Bulu Tangkis Indonesia

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya