Cerita Tim Panjat Tebing Indonesia Hadapi Drama di Olimpiade 2024

Dibalas dengan emas pertama untuk Indonesia

Jakarta, IDN Times - Perjalanan tim panjat tebing Indonesia hingga meraih medali emas Olimpiade 2024 Paris lewat aksi Veddriq Leonardo dari nomor speed putra, ternyata tak seindah bayangan.

Berbagai drama harus dihadapi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mulai sebelum keberangkatan hingga pulang ke tanah air.

Huru-hara itu menjadi cerita kenangan perjuangan FPTI dalam meraih keberhasilan menyumbang emas pertama untuk Indonesia dari Olimpiade 2024 Paris.

1. Masalah visa yang bikin deg-degan

Cerita Tim Panjat Tebing Indonesia Hadapi Drama di Olimpiade 2024Ilustrasi Visa on Arrival (bengkalis.imigrasi.go.id)

Permasalahan yang dialami tim panjat tebing Indonesia dimulai sebelum berangkat ke Paris, Prancis. Visa tiga ofisial tim pelatih dan dokter FPTI tak keluar hingga jelang keberangkatan.

"Pelatih kami dan dokter kami itu sudah biometrik jauh-jauh hari. Kalau tidak salah dari tanggal 3 (Juli). Tapi sampai dengan tanggal keberangkatan, 27 Juli 2024, belum keluar visanya," kata manajer tim Panjat Tebing Indonesia, Rizali Umarella atau yang akrab disapa Ichal saat dikonfirmasi IDN Times pada Rabu, 14 Agustus 2024 malam.

Visa tiga tim pelatih Indonesia bahkan keluar mepet waktu keberangatan.

"Head Coach Triyanto Budi itu berangkat jam 12 malam, dapat visanya jam sembilan malam," kata Ichal.

Ichal sempat mempertanyakan mengapa tim pelatihan baru mendapatkan visa pada 27 Juli 2024 lalu.

"Ternyata jawaban dari mereka karena kami baru bertanding tanggal 5 (Agustus 2024). Mereka tidak memperhitungkan persiapan (latihan)," ujar Ichal.

2. Akreditasi tak langsung beres

Cerita Tim Panjat Tebing Indonesia Hadapi Drama di Olimpiade 2024Veddriq Leonardo dan Rajiah Salsabillah bersama pelatih Hendra Basir usai mengunci tiket ke Olimpiade 2024 Paris (Instagram.com/fpti_official)

Setibanya di Paris, Prancis, tim panjat tebing mengalami masalah akreditasi. Disebutkan, akreditasi untuk pelatih speed, Hendra Basir belum siap digunakan jelang latihan resmi.

"Kita sudah punya latihan resmi tanggal 29 (Juli 2024) di venue pertandingan. Harus pakai akreditasi dong. Coach Hendra sebagai pelatih speed, akreditasinya belum dihidupkan," ujar Ichal bercerita.

Padahal, menurut Ichal, dia sudah meminta agar akreditasi pelatih sudah siap digunakan sebelum latihan resmi dilangsungkan.

"Jadi, tanggal 29 (Juli 2024), hari pertama latihan, Coach Hendra harus ke Atlet Village dulu mengurusi akreditasi, atlet berangkat dari hotel langsung ke tempat latihan," kata Ichal.

3. Tak ada manajer meeting selama Olimpiade

Cerita Tim Panjat Tebing Indonesia Hadapi Drama di Olimpiade 2024Atlet panjat tebing putra Indonesia, Rahmad Adi Mulyono di nomor speed putra Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Hal lain yang juga disayangkan Ichal dari kontingen Indonesia adalah, tidak adanya manager meeting antar cabang olahraga selama Olimpaide 2024 Paris berlangsung.

"Namanya cabang olahraga kan banyak dan bertanding di waktu yang bersamaan. Itu tidak ada daily meeting antar manajer atau manager meeting, itu tidak ada, tidak dilakukan," kata Ichal.

Padahal, menurut Ichal, koordinasi bisa saja dilakukan secara sederhana bahkan jarak jauh dengan cara daring.

Baca Juga: Cerita Veddriq Leonardo, Senang Jumpa Jojo dan Fajar di Paris

4. Tak ada tiket nonton seperti yang dijanjikan

Cerita Tim Panjat Tebing Indonesia Hadapi Drama di Olimpiade 2024Veddriq Leonardo berduel dengan Rahmad Adi Mulyono di nomor speed putra Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Tak hanya ofsial pelatih, dokter, dan para atlet, pengurus FPTI juga secara mandiri terbang ke Paris memberi dukungan pada empat jagoannya yang akan bertanding.

Para pengurus yang berangkat ke Paris dipastikan terbang dengan uang sendiri. Namun, beberapa pengurus tak dapat menyaksikan pertandingan sejak babak pertama karena tak disediakan tiket menonton.

Padahal, tiket nonton langsung di venue sebelumnya sudah dijanjikan akan diberikan.

"Waktu one on one dengan KOI itu dijanjikan 1×24 jam sebelum pertandingan akan ada tiket yang diberikan kepada pengurus olahraga. Berikutnya lagi kami konfirmasi ke Kemenpora, Menpora menyampaikan bahwa sudah ada dana khusus untuk membeli tiket," ujar Ichal.

Tak patah semangat, tim FPTI langsung menghubungu Federasi Internasional Panjat Tebing (IFSC) untuk meminta bantuan mencarikan tiket. Kemudian, FPTI membelinya dengan uang yang disiapkan secara mandiri.

"Kami bersurat ke IFSC untuk mendapat fasilitas (membeli) tiket dari IFSC," ujar Ichal.

Selain itu, Ichal mengatakan ada juga tambahan dua akreditasi yang diberikan oleh KOI.

5. Atlet Indonesia batal naik ke panggung Champions Park

Cerita Tim Panjat Tebing Indonesia Hadapi Drama di Olimpiade 2024Atlet panjat tebing putra Indonesia, Veddriq Leonardo di podium speed putra usai memenangkan medali emas di Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Saat sebagian besar peraih medali Olimpiade 2024 Paris melenggang gagah di atas panggung Champions Park, tim Indonesia disebut Ichal batal melakukan hal yang sama. Ichal memastikan tak satu pun peraih medali Olimpiade dari Indonesia naik ke Olympic Park.

Hal ini terjadi karena jatah waktu Indonesia bergesekan dengan jadwal konferensi pers yang dilakukan KOI.

"Pas hari nya, jatah kita jam 3 sore (waktu Paris). Saya sudah meminta untuk konferensi pers dilakukan jam 10 (waktu Paris),"

Namun, konferensi pers akhirnya diadakan pukul 14.00 waktu setempat dan dimulai agak terlambat.

"Kan tepat waktu Olympic Walk itu jalannya. Kita gak ikut. Padahal ini kesempatan atlet untuk mendunia untuk mendapat sponsor untuk masa depan dia (atlet)," kata Ichal.

Baca Juga: Emas Paris Jadi Motivasi Veddriq Tatap Olimpiade LA 2028

6. Undangan IKN dan pawai tak sampai ke kesekjenan

Cerita Tim Panjat Tebing Indonesia Hadapi Drama di Olimpiade 2024Garuda IKN (kemenparekraf.go.id)

Setelah berhasil meraih medali emas, seluruh pihak ikut bereuforia bersama tim panjat tebing. Indonesia akhirnya pulang dengan dua medali emas setelah prestasi gemilang ditorehkan lifter muda, Rizki Juniansyah dari kelas 73kg angkat besi.

Sebelumnya, satu medali perunggu persembahkan Gregoria Mariska Tunjung dari tunggal putri bulu tangkis jadi medali pertama Indonesia di Paris 2024.

Lantas tersiar kabar para peraih medali akan mengikuti pawai yang digelar Kemenpora dan diundang mengikuti upacara 17 Agustus di IKN.

Sayangnya, undangan secara resmi tidak disampaikan kepada kesejkenan FPTI.

Ichal mengatakan, agaknya undangan disampaikan langsung ke atlet.

"Kesekjenan juga belum menerima surat resminya. Mungkin dikirim langsung ke atlet, Veddriq. Tapi, kami mengapresiasi diadakannya kegiatan ini," ujar Ichal.

Ichal menyayangkan adanya proses komunikasi yang tidak berjalan mulus terkait dengan undangan untuk FPTI.

"Kadang-kadang ada proses-proses komunikasi yang menurut saya agak aneh. Tidak lewat federasi komunikasinya. Jadi modelnya undangan langsung. Padahal kan enaknya itu berorganisasi, antara organisasi berkomunikasi, tinggal pasti sampai ke atlet," kata Rizali.

7. Evaluasi untuk KOI

Cerita Tim Panjat Tebing Indonesia Hadapi Drama di Olimpiade 2024Kontingen Indonesia dalam upacara penutupan Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Bercerita tentang hal ini, Ichal menegaskan tidak ada perseteruan ataupun keributan yang terjadi antara tim Panjat Tebing Indonesia dengan pihak manapun. Catatan ini dianggapnya jadi bahan evaluasi untuk KOI.

"Kami hanya ingin, kedepannya KOI lebih paham lagi keinginan, kebiasaan, kebutuhan dari tiap cabang olahraga. Gak ada niat menjatuhkan. Karena baigi kami kita berjuang bersama," beber Ichal.

Catatan evaluasi untuk KOI juga disampaikan Ketua Umum FPTI, Yenny Wahid. Menurut Yenny, dialog dengan tiap cabang olahraga harus lebih dibuka.

"Harus dilihat kebutuhan cabor. Harus berdialog dengan cabor, Jangan berasumsi mengerti kebutuhan cabor," ujar Yenny Wahid dalam tayangan Real Talk with Uni Lubis di kanal YouTube IDN Times pada Rabu, 14 Agustus 2024.

 

Baca Juga: Kisah FPTI: Pulang-pergi Olimpiade Paris Ada Saja Dramanya

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya