PON Papua Momentum Priska Madelyn Jadi Suksesor Yayuk Basuki

Priska pernah raih gelar juara di turnamen Grand Slam Junior

Jayapura, IDN Times - Mentas di atas terik matahari, tubuhnya kuyup oleh peluh berjuang di atas lapangan Sian Soor Tennis Center, Kota Jayapura. Saat melakukan servis pun, cucuran itu menetes di wajah. Sesekali, atlet tenis muda berbakat itu menyekanya. 

Namun usaha Priska Madelyn Nugroho sepanjang pertandingan final tunggal putri tak berjalan sesuai keinginannya. Ia harus menyerah dari pentenis seniornya, Aldila Sutjiadi. Ia pun harus puas meraih medali perak dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Terlepas dari hasil itu, Priska masih bisa menunjukkan senyum lebar. Ia tak kecewa walau hanya bisa menyumbangkan emas di final tersebut untuk Papua. Ia sudah menunjukkan yang terbaik selama mentas di cabang olahraga tenis.

“Hasil ini sudah maksimal. Saya sudah berusaha meraih yang terbaik untuk Papua. Namun, Kak Aldila juga bermain sangat baik sepanjang PON ini,” ujar Priska.

1. Ingin jadi legenda tenis seperti Yayuk Basuki

PON Papua Momentum Priska Madelyn Jadi Suksesor Yayuk BasukiPriska Madelyn Nugroho menjadi petenis muda yang banyak sorotan, karena potensinya yang ditunjukkan di ajang PON XX Papua 2021. (IDN Times/Tata Firza).

“Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda” idiom itu mungkin masih dipegang Priska sampai saat ini. Ia merasa masih banyak kesempatan yang bakal diraihnya dengan usaha dan kerja keras di berbagai ajang nanti. Maklum, usianya masih begitu belia. Ia baru beranjak 18 tahun.

Namun, jangan salah. Priska bukanlah seorang petenis kacangan. Walau masih hijau, ia sudah banyak malang melintang di ajang internasional, mulai dari Wimbeldon, hingga Grand Slam juga pernah dirasakan Priska dalam beberapa tahun terakhir.

Ia sendiri punya cita-cita besar menjadi legenda layaknya Yayuk Basuki. perjalanannya pun masih panjang untuk meraihnya. Namun, ia sudah berada di jalur yang benar untuk meraih cita-citanya penjadi petenis putri nomor satu Indonesia, bahkan dunia.

Sejak kecil, Priska memang sudah diperkenalkan tenis oleh kedua orang tuanya. Ia bahkan sejak usia empat tahun sudah fasih memainkan raket walau belum resmi belajar dan tampil di kompetisi lokal. Hal itu ternyata membuat tenis jadi hobi baru saat itu.

Baca Juga: Yayuk Basuki Mau PON Jadi Ajang Cari Permata di Cabang Olahraga Tenis

2. Dilirik ITF karena punya potensi besar

PON Papua Momentum Priska Madelyn Jadi Suksesor Yayuk BasukiPriskila Nugroho Memenangkan Pertandingan Pertama Tim Tenis Putri Papua Melawan Petenis Sumatra Selatan dengan skor 2-0 di Lapangan Sian Soor Jayapura, Senin (27/9/2021). (Foto: PB PON XX PAPUA/Wanda).

Perlahan, kecintaannya kepada tenis semakin bertambah. Ia berlatih keras untuk bisa jadi atlet profesional. Akhirnya saat berusia tjuh tahun, ia pun mulai mentas dalam pelbagai turnamen junior. Hal itu terus berlanjut hingga empat tahun setelahnya.

Sempat dianggap sebagai hobi, Priska justru perlahan menjadikan tenis tujuan hidupnya. Ia pun rajin tampil dalam ajang luar negeri untuk menambah jam terbang. Oleh sebab itu, kedua orang tuanya, yakni Albertus Nugroho dan Emiliana Nugroho, memutuskan Priska sekolah dengan sistem homescholling.

Hal itu dilakukan agar atlet kelahiran Jakarta itu bisa fokus terus berlatih dan mengikuti tryout tenis di berbagai tempat. Hal itu ternyata membuatnya terus berkembang. Atas kerja keranya bertahun-tahun, ia pun akhirnya mendapat perhatian ITF di medio 2018.

Ia mendapatkan batuan finansial dari ITF untuk mentas di ajang bergengsi dunia. Australia terbuka, yang notabene jadi gelar tertinggi yang didapat, Prancis Terbuka, AS Terbuka, Wimbeldon, hingga Grand Slam, jadi ajang yang acap kali diikuti perempuan ini. 

3. Priska sempat mentas turnamen Grand Slam Junior

PON Papua Momentum Priska Madelyn Jadi Suksesor Yayuk BasukiPetenis Papua, Priska Madelyn Nugroho dalam pertandingan PON XX Papua di lapangan tenis Sian Soor Kantor Walikota Jayapura. (Foto : PB PON XX PAPUA 2021)

Namun, jangan salah. Priska bukanlah seorang petenis kacangan. Walau masih hijau, ia sudah banyak malang melintang di ajang internasional, mulai dari Wimbeldon, hingga Grand Slam juga pernah dirasakan Priska dalam beberapa tahun terakhir.

Berbagai gelar sudah diraih Priska di ajang tenis junior internasional. Sebanyak 13 trofi dari nomor tunggal, ganda putri pun sudah berhasil dikantongi sampai saat ini. Dan, tentu gelar Australia Open Junior 2020 jadi yang tertinggi pernah diraih Priska di dunia tenis.

Dengan berbagai prestasi dan jam terbang yang diraih, Priska sempat berada di posisi sembilan ITF Junior Ranking pada 4 Januari 2021. Catatan itu sesuai dengan target yang pernah dicanangkannya, yakni jadi petenis yang masuk jajaran 10 ranking top dunia.

Kini, posisinya memang melorot ke peirngkat 88. Namun, hal itu tak lepas dari jarangnya ia bertanding di ajang dunia. Selain pandemik COVID-19 yang melanda, ia juga fokus melakukan persiapan untuk PON XX Papua.

4. Siap pergi ke turnamen bergengsi di Mesir

PON Papua Momentum Priska Madelyn Jadi Suksesor Yayuk BasukiPriska Madelyn Nugroho menjadi petenis muda yang banyak sorotan, karena potensinya yang ditunjukkan di ajang PON XX Papua 2021. (IDN Times/Tata Firza).

Sementara, target lainnya, yakni masuk jajaran 400 petenis top dunia tengah diapungkan. Perempuan yang begitu mengidolakan Roger Federer ini pun bakal mengikuti berbagai ajang internasional usai PON ini dilangsungkan. 

“Rencana saya setelah ini mau ke Mesir untuk main di beberap pertandingan women’s ITF 15000 cuma masih tunggu tanggalnya. Kalau untuk pelatnas, saya juga bakal mempersiapkan diri di ajang multievent,” kata Priska kepada IDN Times. 

Tak banyak yang mengelak jika potensi Priska untuk jadi petenis dunai sangat besar. Hal itu dirasakan langsung oleh Yayuk Basuki, yang merupakan legenda tenis Indonesia. Terlebih, potensinya bakal terus berkembang, karena Priska banyak bermain di ajang internasional.

5. Senang dapat sanjungan Yayuk Basuki

PON Papua Momentum Priska Madelyn Jadi Suksesor Yayuk BasukiPetenis Jawa Timur, Priska Madelin mengembalikan bola dengan backhand di final tenis tunggal putri PON XX Papua di lapangan tenis Sian Soor Kantor Walikota Jayapura, Rabu (6/10/2021) (PB PON XX Papua/Husni Yamin)

Mendengar sanjungan dari Yayuk, Priska pun sangat senang. Terlebih, legenda yang diidolakannya itu merupakan salah satu petenis sukses tanah air yang prestasinya masih sulit disamai siapapun. 

“Ya, saya senang Tante Yayuk bisa tahu kemampuan saya. Dia adalah legenda tenis Indonesi. Semoga saya bisa benar jadi andalan indonesia di nomor tunggal putri. Ini memotivasi saya juga untuk bisa meraih prestasi lebih tinggi dari yang pernah diotorehkan Tante Yayuk,” bebernya.

6. Meraih mimpi jadi petenis putri Indonesia yang mendunia

PON Papua Momentum Priska Madelyn Jadi Suksesor Yayuk BasukiPetenis tunggal pertama Papua, Priska Madelyn Nugroho ketikat menghadapi tim Jawa Barat dalam pertandingan tenis beregu putri PON XX Papua di lapangan Tenis Sian Soor Kantor Walikota Jayapura, Selasa (28/09/2021) (Foto : PB PON XX PAPUA 2021/DwiAri Setyadi),

Catatan prestasi membuat Priska kini mulai disejajarkan dengan petenis Indonesia lainnya yang pernah berjaya, sebut saja, Angelique Widjaja, peraih tiga gelar Grand Slam Junior pada medio awal Milenium. Selain itu, ia juga kini disamakan dengan Tami Grende yang mulai mencuat usai tampil di Wimbeldon 2014. 

Kini, kegagalan di PON XX Papua tak akan terus ia ratapi. Cita-cita Priska kini bakal terus digaungkan. Ia bakal berjuang keras mempersiapakan diri tampil dalam ajang internasional untuk bisa mendongkrak namanya di ITW atau WTF agar bisa meraih prestasi tertinggi untuk negaranya. 

Terlepas disejajarkannya Priska dengan para petenis putri Indonesia seperti Yayuk Basuki, atau Angelique Widjaja, tentu ia ingin jalan yang berbeda. Jika bisa ia ingin lebih sukses dari terdahulunya. Selain untuk prestasi sendiri, tentu itu untuk membanggakan Indonesia yang punya atlet berprestasi di kancah dunia, khususnya di cabang olahraga tenis.

Baca Juga: Gulat PON XX Papua Diwarnai Kericuhan di Arena

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya