Yuki Tsunoda Tak Senang jika Red Bull Memilih Liam Lawson

Merasa lebih layak dampingi Verstappen

Red Bull salah satu tim yang sudah memiliki dua pembalap untuk Formula 1 2025. Max Verstappen maupun Sergio Perez mengantongi konrak bersama tim berlogo banteng tersebut. Namun, buruknya performa Perez pada 2024 ini membuat masa depannya bersama Red Bull belum pasti.

Salah satu kandidat yang berpotensi menggantikan pembalap asal Meksiko tersebut adalah Liam Lawson. Namun, Yuki Tsunoda tidak sepakat jika Lawson yang mendapatkannya. Tsunoda merasa dirinya lebih pantas untuk menjadi pendamping Max Verstappen.

Hal itu cukup beralasan. Tsunoda memiliki lebih banyak pengalaman di Formula 1. Performanya juga selalu mengalami peningkatan dari musim ke musim.

1. Performa buruk Sergio Perez membuat satu kursi Red Bull masih panas

Yuki Tsunoda Tak Senang jika Red Bull Memilih Liam LawsonSergio Perez (formula1.com)

Sergio Perez memang telah memperpanjang kontraknya bersama Red Bull hingga 2026. Namun, itu bukan berarti posisinya akan aman untuk musim depan. Terlebih, performa Perez hingga GP Inggris terbilang sangat mengecewakan.

Awal musim Perez sebenarnya cukup baik dengan mengantongi 4 podium dalam 5 balapan pembuka. Namun, sejak terakhir kali meraih podium di GP China, Perez tak mampu menembus posisi tiga besar di balapan utama. Ia juga belum meraih satu pun kemenangan sejauh ini. Hal itu jelas berbanding terbalik dari Verstappen yang sudah meraup tujuh kemenangan.

Tak hanya saat balapan, Perez juga kerap kesulitan pada sesi kualifikasi. Ia bahkan beberapa kali tak mampu melewati Q1. Hal itulah yang membuatnya harus bekerja cukup keras untuk mendapat hasil bagus pada saat balapan.

2. Liam Lawson menjadi salah satu kandidat pengganti Perez

Yuki Tsunoda Tak Senang jika Red Bull Memilih Liam LawsonLiam Lawson (formula1.com)

Jika performa Sergio Perez tak kunjung membaik, Red Bull bisa saja mendepaknya, bahkan sebelum musim 2024 berakhir. Salah satu pembalap yang berpotensi menggantikan Perez adalah Liam Lawson. Pembalap asal Selandia Baru tersebut memang salah satu bibit muda potensial.

Pada kelas junior, Lawson sempat menyabet peringkat kelima Formula 3 2020. Kemudian, pada 2022, Lawson berhasil meraih peringkat ketiga di Formula 2. Saat ini, ia merupakan pembalap cadangan Red Bull.

Secara pengalaman, Lawson sudah pernah lima kali mengaspal di Formula 1. Hal itu terjadi pada 2023 ketika dipercaya AlphaTauri untuk menjadi pengganti Daniel Ricciardo yang mengalami cedera. Dari 5 kali balapan, Lawson 1 kali meraih poin di GP Singapura.

Baca Juga: Yuki Tsunoda Yakin RB Bisa Lawan Aston Martin di Formula 1 2024

3. Yuki Tsunoda merasa aneh jika Red Bull memilih Liam Lawson

Yuki Tsunoda Tak Senang jika Red Bull Memilih Liam LawsonYuki Tsunoda (formula1.com)

Yuki Tsunoda menjadi pihak yang paling tidak senang jika Liam Lawson menjadi pilihan Red Bull menggantikan Sergio Perez. Tsunoda merasa sangat aneh jika Red Bull memilih Lawson. Bahkan, pembalap asal Jepang tersebut yakin Red Bull tak akan memilih Lawson.

"Jika mereka memilih Liam, itu akan aneh. Namun, setidaknya, saya tidak berpikir (itu akan terjadi). Yang pasti, Liam melakukan pekerjaannya dengan sangat baik ketika menjadi bagian dari tim, tetapi saya rasa saya melakukan lebih dari itu. Kita akan melihat bagaimana kelanjutannya. Pada akhirnya, mereka (Red Bull) tahu cara mengatur pembalap," ucap Tsunoda mengutip situs resmi Formula 1.

4. Yuki Tsunoda merasa siap jika dipilih sebagai pendamping Max Verstappen

Yuki Tsunoda Tak Senang jika Red Bull Memilih Liam LawsonMax Verstappen dan Yuki Tsunoda (redbull.com)

Yuki Tsunoda mengaku siap jika pada akhirnya dipilih sebagai pembalap Red Bull. Tsunoda tak ingin berspekulasi lebih jauh mengenai siapa yang akan menjadi pendamping Max Verstappen. Menurutnya, jika Sergio Perez berhasil bangkit, tak ada alasan bagi Red Bull untuk menggantinya. Saat ini, ia lebih fokus untuk meraih hasil terbaik bersama RB

"Saya merasa siap dibandingkan dengan 3 tahun terakhir untuk bertarung melawan beberapa tim teratas di posisi yang lebih tinggi, bahkan dengan Max atau siapa pun. Namun, pada akhirnya, mereka (Red Bull) yang akan mengambil keputusan dan itu bukanlah hal yang bisa saya kendalikan. Jadi, saya hanya fokus kepada apa yang harus saya lakukan di beberapa balapan berikutnya," ucap Tsunoda mengutip situs resmi Formula 1.

Jika melihat performa Tsunoda musim ini, rasanya tak berlebihan ia percaya diri bisa mengisi satu tempat di Red Bull. Dari 12 balapan hingga GP Inggris, Tsunoda sudah 6 kali meraih poin dan baru 1 kali gagal finis. Selain itu, Tsunoda juga terlihat sudah lebih matang secara emosional.

Siapa yang akan mendampingi Max Verstappen musim depan sepertinya masih menjadi tanda tanya. Semua itu akan ditentukan dari bagaimana performa Sergio Perez pada sisa musim 2024 ini. Jika Perez benar-benar didepak, siapa yang lebih pantas mengisi satu kursi di Red Bull. Apakah Liam Lawson, Yuki Tsunoda, atau ada pembalap lain? Kita tunggu saja!

Baca Juga: Yuki Tsunoda Akui Peran Penting Daniel Ricciardo untuk Kariernya

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

Menulis hal yang berhubungan dengan sport

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya