Profil Austin Reaves, Undrafted yang Jadi Harapan Lakers dan Timnas AS
Austin Reaves (olympics.com)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Austin Reaves menjadi salah satu pemain NBA yang cukup menarik perhatian. Sebab, tak ada yang menyangka jika seorang undrafted bisa menjadi andalan Los Angeles Lakers. Bahkan, ia terpilih masuk ke Tim Nasional Bola Basket Amerika Serikat di FIBA World Cup 2023.
Reaves bisa mencetak angka. Kemampuan bertahannya juga tak bisa diremehkan. Selain itu, salah satu senjata Reaves adalah tembakan tiga angkanya yang cukup mematikan. Tak heran jika Lakers bersikeras mempertahankannya dengan memberi kontrak yang cukup besar.
Perjalanannya dari pemain yang tidak terpilih pada NBA Draft hingga menjadi seperti saat ini memang terbilang luar biasa. Ia menjadi salah satu aset terbaik Los Angeles Lakers dan berpotensi membawa pulang medali emas FIBA World Cup 2023 bersama Timnas AS. Berikut perjalanan Austin Reaves dari awal kariernya hingga menjadi pemain yang diperhitungkan di NBA dan Piala Dunia Basket.
1. Pernah berkuliah di dua Universitas berbeda
Austin Reaves (nba.com)Austin Reaves pernah bermain untuk dua Universtias berbeda sebelum masuk ke NBA. Pada tahun pertama, ia bergabung dengan Wichita State. Semusim di Wichita State, Reaves pindah ke University of Oklahoma.
Selama bermain di Oklahoma inilah performa Reaves mengalami peningkatan. Ia masuk ke dalam Big 12 Conference dan First-Team All-Big 12 pada 2020/2021. Hal inilah yang meyakinkannya untuk mencoba peruntungannya masuk ke NBA Draft 2021.
2. Tak terpilih pada NBA Draft 2021
Para pemain yang terpilih pada NBA Draft 2021. (nba.com)Bermain di NBA menjadi impian bagi semua pemain bola basket, tak terkecuali Austin Reaves. Namun, pada NBA Draft 2021, tak ada satu pun tim yang memilihnya untuk masuk ke tim mereka. Hal itu membuat Reaves yang baru berusia 23 tahun berstatus undrafted.
Reaves sebenarnya sempat akan dipilih Detroit Pistons pada urutan ke-42, tetapi menolaknya. Ia lebih memilih untuk undrafted karena bisa menandatangani kontrak dengan Los Angeles Lakers. Reaves pun akhirnya melakoni debutnya bersama tim asal California tersebut pada 2021.
3. Menjadi harapan baru Los Angeles Lakers
Austin Reaves (nba.com)Musim 2021/2022 menjadi musim pertama Austin Reaves tampil di NBA. Sebagai seorang rookie, ia mencatatkan rataan 7,3 poin, 3,2 rebound, dan 1,8 assist per game. Sayang, Lakers gagal lolos ke babak playoff karena hanya menempati urutan ke-12 Wilayah Barat.
Semusim berselang, performa Reaves mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ia mampu menciptakan rata-rata 13 poin, 3 rebound, dan 3,4 assist. Tembakan tiga angkanya juga efektif dengan persentase mencapai 39,8 persen, meningkat dari musim sebelumnya yang hanya 31,7 persen.
Performa Reaves makin terlihat pada babak playoff, di mana rataan poinnya meningkat menjadi 16,9 poin per game. Lakers yang merupakan unggulan ketujuh mampu ia bawa mencapai Final Wilayah Barat. Sayang, mereka diadang Denver Nuggets dengan kekalahan mencolok 0-4.
Editor’s picks
Berkat penampilannya yang cukup apik tersebut, Lakers ingin mempertahankan Reaves untuk 2023/2024. Keduanya menyetujui kontrak berdurasi 4 musim dengan nilai 56 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp852 miliar. Nilai tersebut terbilang besar untuk pemain yang berstatus undrafted.
Baca Juga: Daftar Pemimpin Statistik pada Ronde Pertama FIBA World Cup 2023
4. Sempat hampir membela Timnas Jerman
Austin Reaves (nba.com)Austin Reaves sebenarnya memiliki kesempatan bermain bagi Timnas Basket Jerman. Reaves bisa membela Timnas Basket Jerman karena memiliki nenek yang berasal dari Jerman. Bahkan, sejak 2022, Reaves sudah memegang paspor Jerman yang membuatnya layak bermain bagi Timnas Basket Jerman.
Namun, Reaves menolak tawaran tersebut, meski sempat dibujuk oleh pelatih Timnas Basket Jerman, Gordon Herbert. Jika tampil bagi Jerman, Reaves bisa bermain bersama rekan setimnya di Lakers, Dennis Schroeder. Kekuatan Jerman juga akan semakin bertambah pada FIBA World Cup 2023. Prestasi terbaik Jerman di FIBA World Cup adalah peringkat ketiga pada 2002.
5. Andalan baru Timnas Basket Amerika Serikat
Austin Reaves (olympics.com)Setelah menolak tawaran dari Timnas Basket Jerman, Austin Reaves kemudian dipanggil untuk membela Timnas Basket Amerika Serikat pada FIBA World Cup 2023. Skuad Amerika Serikat pada turnamen kali ini sedikit berbeda, karena lebih banyak dihuni para pemain muda. Meski begitu, mereka masih menjadi kandidat terkuat untuk membawa pulang medali emas.
Penampilan Reaves pun tak mengecewakan selama gelaran FIBA World Cup 2023. Hingga fase grup pertama, ia mampu mencatatkan rataan 11,7 poin per game dari tiga pertandingan. Penampilan terbaiknya terjadi pada laga melawan Yunani. Reaves mencatatkan 15 poin, 5 rebound, dan 4 assist untuk membawa Amerika Serikat menang 109-81.
6. Mendapat signature shoes
Austin Reaves membawa sepatu AR1. (instagram.com/austinreaves12)Dua musim setelah masuk ke NBA sebagai undrafted, siapa sangka Austin Reaves memiliki signature shoes. Reaves menandatangani kontrak dengan produsen sepatu asal China, Rigorer. Popularitas sepatu yang diberi nama AR1 tersebut ternyata meledak di Amerika Serikat dan terjual habis tak berselang lama dari perilisannya.
Hal ini menunjukkan betapa populernya Austin Reaves saat ini. Dalam skuad Lakers, hanya Reaves dan LeBron James yang memiliki signature shoes. Bahkan, pemain sekelas Anthony Davis yang jauh lebih berpengalaman dari Reaves tak memiliki signature shoes. Tak heran jika fans Lakers begitu ingin mempertahankan Reaves musim depan.
Perjalanan Austin Reaves cukup berliku karena sempat berstatus undrafted pada NBA Draft 2021. Namun, ia membuktikan kualitasnya bersama Los Angeles Lakers dan namanya kini masuk ke Timnas AS untuk FIBA World Cup 2023.
Baca Juga: Profil Dillon Brooks, Pebasket NBA yang Tokcer di FIBA World Cup 2023
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
