8 Pembalap Ferrari yang Pernah Menjuarai Formula 1 GP Brasil

2. Carlos Reutemann dua kali beruntun menang di GP Brasil

Carlos Reutemann (twitter.com/ScuderiaFerrari)

Carlos Reutemann tercatat menjuarai GP Brasil dua kali beruntun pada 1977 dan 1978 bersama Ferrari. Pada 1977, pembalap asal Argentina terrsebut meraih kemenangan usai mengawali balapan dari posisi kedua. Kemudian pada 1978, Reutemann berhasil menjuarai GP Brasil yang kali ini digelar di Sirkuit Jacarepagua.

Selain bersama Ferrari, Reutemann juga pernah menjuarai GP Brasil pada 1981. Ketika itu, ia mampu membawa mobil Williams miliknya menggapai puncak podium. Reutemann juga pernah menjadi juara pada 1972 ketika GP Brasil masih berstatus non-championship.

3. Nigel Mansell memberi kemenangan bagi Ferrari pada 1989

Nigel Mansell menjuarai GP Brasil 1989. (twitter.com/F1)

Nigel Mansell memang lebih terkenal ketika ia membela Williams. Namun, pembalap asal Inggris tersebut pernah berada di belakang kemudi Ferrari selama dua musim pada 1989 dan 1990. Meski terbilang tak terlalu sukses, Mansell pernah memberikan tiga kemenangan bagi Ferrari.

Salah satu kemenangan yang cukup berkesan terjadi di GP Brasil 1989 yang juga merupakan balapan pertama Mansell bersama Ferrari. Pada sesi kualifikasi, Mansell tak mendapat waktu terbaiknya dan hanya mampu berada di urutan keenam. Namun, Ferrari yang memperkenalkan teknologi semi-automatic gearbox berhasil membuat Mansell keluar sebagai juara.

Kemenangan ini sebenarnya merupakan hal yang tak diprediksi oleh Mansell sebelumnya. Hasil yang tak memuaskan pada sesi pramusim dan masalah reliabilitas mobil Ferrari yang buruk menjadi alasan utama. Hal itu terbukti setelah Mansell mengalami empat kali beruntun gagal finis setelah menjuarai GP Brasil.

4. Semusim berselang, giliran Alain Prost yang menggapai puncak podium

Alain Prost menjuarai GP Brasil 1990. (twitter.com/F1)

Alain Prost memilih bergabung dengan Ferrari pada 1990 setelah menjalani musim penuh kesuksesan bersama McLaren. Tak butuh waktu lama bagi Prost untuk memberi kemenangan pertama bagi Ferrari. Pada balapan keduanya di GP Brasil, Prost mampu meraih kemenangan.

Pada awal balapan, Prost yang start dari posisi keenam mampu naik dua posisi setelah tikungan pertama. Pada lap 36, Ayrton Senna yang tengah memimpin balapan mengalami insiden ketika mencoba melakukan overlap terhadap Satoru Nakajima. Hal itu membuat Senna harus masuk ke pit dan menyerahkan posisinya ke Prost hingga balapan berakhir.

Kemenangan tersebut membuat Prost menjadi pembalap tersukses di GP Brasil dengan koleksi enam kemenangan. Sebelumnya, ia sekali menang ketika membela Renault pada 1982. Sementara itu, sisa empat kemenangan ia persembahkan bagi McLaren.

Baca Juga: Felipe Massa Pernah Menegur Michael Schumacher soal Tanda Tangan

5. Michael Schumacher pernah dua kali menjadi juara GP Brasil bersama Ferrari

Michael Schumacher menjuarai GP Brasil 2002. (twitter.com/F1)

Michael Schumacher tampil dominan di GP Brasil 2000 bersama Ferrari. Meski start dari posisi ketiga, Schumacher tak terhentikan pada saat balapan untuk meraih kemenangan. Ia bahkan unggul hingga 39 detik dari posisi kedua yang ditempati Giancarlo Fisichella.

Dua musim berselang, Schumacher kembali mengulangi pencapaian serupa. Namun, ketika itu ia harus bersaing ketat dengan sang adik, Ralf Schumacher, yang membela Williams. Ketika melintasi garis finis, keduanya hanya dipisahkan jarak 0,5 detik. Kemenangan ini juga merupakan kemenangan keempat bagi Schumacher di GP Brasil. Sebelumnya, ia sempat dua kali menang ketika masih membela Benetton.

6. Felipe Massa punya kenangan buruk meski dua kali memenangi GP Brasil

Felipe Massa gagal menjadi juara dunia meski menjuarai GP Brasil 2008. (formula1.com)

Felipe Massa tak kuasa menahan kesedihan meski menjadi juara GP Brasil 2008. Hal itu terjadi karena ia gagal menjadi juara setelah Lewis Hamilton finis di urutan kelima. Hasil itu membuat Massa harus puas menjadi runner up di belakangan Hamilton dengan selisih satu angka.

Sebelumnya, Massa juga pernah menjadi juara di GP Brasil pada 2006. Ketika itu, Massa yang start dari posisi terdepan tak tergoyahkan hingga menyentuh garis finis. Kemenangan tersebut membuat Massa menjadi pembalap Brasil kelima yang menjuara GP Brasil setelah Jose Carlos Pace, Emerson Fittipaldi, Nelson Piquet, dan Ayrton Senna.

7. GP Brasil 2007 menjadi saksi Kimi Raikkonen mengunci gelar juara dunia

Kimi Raikkonen menjadi juara dunia musim 2007. (f1experiences.com)

Menjelang GP Brasil yang merupakan seri pamungkas musim 2007, perebutan gelar juara masih terbuka bagi Kimi Raikkonen serta duo McLaren, Lewis Hamilton dan Fernando Alonso. Hamilton punya keuntungan lebih karena unggul 4 dan 7 poin dari Alonso dan Raikkonen. Tak heran jika Raikkonen harus meraih kemenangan demi menjaga asa menjadi juara dunia.

Pada saat start, Raikkonen mampu mencuri posisi kedua dari Hamilton. Nasib buruk menghampiri Hamilton yang mengalami masalah pada mobilnya. Sementara itu, Raikkonen mampu mengambil alih pimpinan balapan dari rekan setimnya Fernando Alonso. Pada akhirnya, Raikkonen mampu menjadi juara serta mengunci gelar juara dunia. Sementara itu, Alonso dan Hamilton yang hanya menempat peringkat ketiga dan ketujuh membuat mereka berjarak satu angka dari Raikkonen.

8. Sebastian Vettel tampil dominan untuk menjuarai GP Brasil 2017

Sebastian Vettel menjuarai GP Brasil 2017. (formula1.com)

Sebastian Vettel terbilang cukup sukses ketika balapan di GP Brasil. Pembalap asal Jerman tersebut mampu mengukir tiga kemenangan. Vettel meraih dua kemenangan bersama Red Bull pada 2010 dan 2013 serta sekali bagi Ferrari pada 2017.

Pada 2017, Vettel yang start dari posisi kedua tampil apik sepanjang balapan. Ia mampu menjadi pembalap pertama yang melintasi garis finis diikuti Valtteri Bottas dan Kimi Raikkonen. Kemenangan ini juga yang terakhir kali diraih Vettel di GP Brasil.

Ferrari terbilang cukup sukses ketika balapan di GP Brasil dengan koleksi sebelas kemenangan. Lantas, mampukah Charles Leclerc maupun Carlos Sainz meneruskan dominasi Ferrari di GP Brasil? Kita nantikan saja pada Senin (6/11/2023).

Baca Juga: Carlos Sainz Ingin Bersama Ferrari Selepas Formula 1 2024