Sindiran Pedas Kepala Kru Francesco Bagnaia untuk Jorge Martin

Martin sebenarnya punya peluang meraih gelar juara

Perebutan gelar juara MotoGP 2023 kian sengit. Apalagi, pekan balap yang tersisa pada musim ini tinggal empat seri.

Francesco Bagnaia dan Jorge Martin adalah dua pembalap yang kini masih punya peluang menyegel gelar juara kelas utama. Di tengah panasnya perebutan gelar, muncul komentar pedas dari kubu Bagnaia terhadap Martin.

Christian Gabarrini selaku kepala kru Bagnaia menyebut Martin mendapat keuntungan dari posisinya sebagai pembalap Pramac Racing. Lantas, keuntungan apa yang dimaksud Christian Gabarrini?

1. Jorge Martin berada di posisi kedua klasemen, terpisah 27 poin dari Francesco Bagnaia

Sindiran Pedas Kepala Kru Francesco Bagnaia untuk Jorge MartinJorge Martin (kiri) dan Francesco Bagnaia (motogp.com)

Jorge Martin masih berada di posisi kedua dalam klasemen pembalap. Pembalap berkebangsaan Spanyol itu punya koleksi 339 poin dari 16 seri balap yang sudah digelar. Martin tertinggal 27 poin dari Francesco Bagnaia yang bertengger di puncak klasemen.

Martin sebelumnya sempat memimpin klasemen saat pekan balap GP Indonesia 2023. Itu terjadi setelah Martin finis sebagai pemenang ketika sprint race di Sirkuit Mandalika, sedangkan Bagnaia berada di posisi kedelapan. Sayangnya, keunggulan itu hanya bertahan 24 jam. Martin gagal finis saat main race di tikungan 11 pada lap 13. Di sisi lain, Bagnaia menyudahi balapan sebagai pemenang di GP Indonesia.

Jarak poin antara Martin dan Bagnaia kian menjauh saat GP Australia. Walau memulai balapan dari pole position ketika main race di Sirkuit Phillip Island, Martin gagal mengonversi keunggulan itu menjadi kemenangan. Ia harus puas finis di posisi kelima, sedangkan Bagnaia melintasi garis finis sebagai runner-up.

2. Jorge Martin punya rekor bagus saat sprint race sepanjang MotoGP 2023

Sindiran Pedas Kepala Kru Francesco Bagnaia untuk Jorge Martininfografis pemenang sprint race MotoGP 2023 hingga GP Australia 2023 (twitter.com/MotoGP)

Jorge Martin sebetulnya dapat memangkas jarak poin saat sprint race GP Australia. Akan tetapi, sesi tersebut dibatalkan lantaran adanya cuaca buruk. Padahal, Martin punya rekor bagus saat beradu cepat di sprint race sepanjang musim 2023.

Pembalap bernomor motor 89 itu selalu mencetak poin saat sprint race. Bahkan, Martin sudah enam kali finis di posisi pertama dalam sesi tersebut. Ia lebih unggul ketimbang Francesco Bagnaia yang mengemas empat kemenangan ketika menjalani sprint race.

Baca Juga: Bagnaia hingga Vinales Semringah Dapat Hadiah Keris Lombok

3. Christian Gabarrini sindir Jorge Martin dapat keuntungan dari posisi Pramac Racing

Sindiran Pedas Kepala Kru Francesco Bagnaia untuk Jorge MartinJorge Martin berselebrasi usai finis pertama di sprint race GP Indonesia 2023. (motogp.com)

Terlepas dari pembatalan sprint race GP Australia 2023, performa Jorge Martin musim ini terbilang menjanjikan. Ia muncul sebagai rival terkuat Francesco Bagnaia yang sama-sama menggunakan motor Ducati Desmosedici GP23. Meski berstatus sebagai tim satelit, Pramac Racing yang diperkuat Martin dan Johann Zarco mendapat motor versi terbaru.

Hal itu berbeda dengan tim satelit Ducati lainnya, yaitu Gresini Racing dan Mooney VR46. Pembalap dari kedua tim tersebut menggunakan motor Desmosedici GP22 sepanjang MotoGP 2023. Tak ayal, Pramac Racing sering dipandang sebagai tim satelit rasa pabrikan. Hal tersebut rupanya mendapat sorotan dari Christian Gabarrini yang menyebut Martin mendapat keuntungan dari posisi Pramac Racing dalam kejuaraan.

“Sangat mudah untuk tetap berada di tim resmi yang berpakaian sebagai tim satelit dan mendapatkan semua keuntungan dari tim internal tanpa mengalami kerugian. Apa pun yang terjadi, Martin akan melakukannya dengan baik. Namun, Pramac Racing adalah sebuah tim resmi,” kata Gabarrini dilansir Crash.

4. Christian Gabarrini enggan bicara kelemahan Jorge Martin

Sindiran Pedas Kepala Kru Francesco Bagnaia untuk Jorge MartinJorge Martin saat menjalani sesi kualifikasi GP Australia 2023. (motogp.com)

Walau melontarkan sindiran pedas, Christian Gabarrini tak mau banyak bicara kelemahan Jorge Martin kepada publik. Menurutnya, membuka data pembalap lain dinilai sebagai tindakan yang kurang baik. Meski begitu, Gabarrini menegaskan bahwa konsentrasi dan ketenangan menjadi sejumlah aspek yang bisa menentukan hasil seorang pembalap dalam kontestasi gelar juara.

“Aku tak tahu (kelemahan Jorge Martin). Jika aku tahu, aku lebih memilih tak mengatakannya. Melihat data miliknya akan menjadi hal yang salah. Itu sedikit berbahaya. Siapa pun yang lebih tenang, tenteram, dan berkonsentrasi akan meraih kemenangan,” jelas Gabarrini.

Sejak era MotoGP bergulir pada 2002, belum pernah ada pembalap dari tim satelit yang meraih gelar juara dunia. Adapun Valentino Rossi merengkuh gelar juara pada 2001 silam bersama Nastro Azzurro Honda ketika kelas utama masih menggunakan nama 500cc. Jorge Martin masih punya peluang menjadi pembalap pertama era MotoGP yang menyandang gelar juara bersama tim satelit. Akankah itu terwujud? Kita nantikan saja!

Baca Juga: Marc Marquez Jagokan Jorge Martin Juara MotoGP 2023

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya