McLaren Waspadai Kebangkitan Aston Martin Jelang GP Las Vegas 2023

Kedua tim bersaing demi posisi keempat

Formula 1 2023 masih menyajikan keseruan meski gelar juara dunia pembalap dan konstruktor sudah diperoleh masing-masing oleh Max Verstappen dan Red Bull. Terdapat persaingan yang melibatkan sejumlah tim dan pembalap untuk posisi di klasemen. Hal itu melibatkan McLaren dan Aston Martin.

Kedua tim sedang bersaing memperebutkan posisi keempat di klasemen konstruktor. Meski sedang berada di atas Aston Martin, McLaren tak mau mengendurkan kewaspadaan jelang GP Las Vegas yang digelar pada 16--18 November 2023 mendatang. Apalagi, Aston Martin mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

1. McLaren memiliki keunggulan 21 poin dari Aston Martin jelang GP Las Vegas 2023

McLaren Waspadai Kebangkitan Aston Martin Jelang GP Las Vegas 2023Lando Norris berada di depan dua pembalap dalam sebuah balapan di Formula 1. (formula1.com)

McLaren dan Aston Martin sedang bertarung untuk posisi keempat klasemen konstruktor Formula 1 2023. Berdasarkan Motorsport Stats, McLaren berhasil menyalip Aston Martin di GP Amerika Serikat. Suntikan 23 poin saat pekan balap di Circuit of the Americas (COTA) membuat tim yang berbasis di Woking, Inggris, itu bercokol di posisi keempat dengan keunggulan enam poin.

Saat ini, McLaren mengoleksi 282 poin dari 20 seri balap yang sudah dihelat. Mereka berada di depan Aston Martin lewat surplus 21 poin. Kondisi tersebut menempatkan McLaren dalam posisi unggul jelang GP Las Vegas.

2. Aston Martin menunjukkan tanda kebangkitan saat GP Brasil 2023

McLaren Waspadai Kebangkitan Aston Martin Jelang GP Las Vegas 2023Fernando Alonso merayakan keberhasilan naik podium di main race GP Brasil 2023. (formula1.com)

McLaren tak mau terlena walau sedang berada di atas Aston Martin. Tim dengan livery oranye itu justru mewaspadai potensi kebangkitan Aston Martin dalam dua seri terakhir Formula 1 2023. Salah satu indikasinya adalah capaian yang diperoleh Aston Martin saat GP Brasil.

Aston Martin berhasil meraup 25 poin saat pekan balap di Autodromo Jose Carlos Pace. Walau gagal mendulang poin saat sprint race, tim yang dipimpin Mike Krack itu tampil mengesankan ketika main race. Fernando Alonso meraih 15 poin usai finis di posisi ketiga. Sementara itu, Lance Stroll melintasi garis finis di posisi kelima dan berhak mendapatkan sepuluh poin.

Menilik data StatsF1, perolehan di GP Brasil menjadi jumlah poin terbanyak yang didapat Aston Martin dalam lima balapan terakhir. Bahkan, Aston Martin sempat gagal mendapat poin saat menjalani pekan balap GP Meksiko. Kondisi ini tentu memotivasi Aston Martin untuk tampil lebih baik lagi saat GP Las Vegas dan Abu Dhabi.

Baca Juga: Lando Norris Pesimistis McLaren Bisa Raih Kemenangan di Formula 1 2023

3. Andrea Stella menyoroti kelemahan MCL60 saat pemakaian ban bekas

McLaren Waspadai Kebangkitan Aston Martin Jelang GP Las Vegas 2023Andrea Stella (tengah) bersama dengan Oscar Piastri dan Lando Norris. (formula1.com)

Indikasi kebangkitan Aston Martin disadari oleh Andrea Stella. Team Principal McLaren itu sudah mewanti-wanti timnya agar tak lengah dalam upaya mengamankan posisi keempat klasemen konstruktor. Stella juga menyoroti titik kelemahan dari MCL60 yang berkaitan dengan penggunaan ban bekas.

"Saat ini, perbedaannya bukan pada udara kotor, tetapi itu terutama berkaitan dengan waktu putaran menggunakan ban bekas. Seperti yang kami lihat, kami bisa bertarung untuk pole position pada ban baru. Akan tetapi, segera setelah ban terdegradasi, itu akan tampak menjadi milik Max Verstappen dan Red Bull. Mereka punya tingkat degradasi lebih kecil," kata Stella dilansir Racing News 365.

4. GP Las Vegas 2023 berpotensi menjadi balapan terdingin di Formula 1

McLaren Waspadai Kebangkitan Aston Martin Jelang GP Las Vegas 2023potret Las Vegas Strip Circuit (formula1.com)

Kekhawatiran terkait degradasi ban tampaknya tak akan dialami McLaren saat GP Las Vegas. Melansir The Athletic, suhu udara ketika balapan digelar berkisar antara 5 sampai 10 derajat celsius. Jika itu terjadi, maka GP Las Vegas berpotensi menjadi balapan terdingin dalam sejarah Formula 1.

Saat ini, balapan dengan suhu terdingin di Formula 1 adalah GP Kanada 1978. Balapan yang berlangsung pada 8 Oktober 1978 itu terjadi dalam suhu sebesar 5 derajat celsius. Gilles Villeneuve menjadi pemenang dalam balapan berdurasi 70 lap itu di Sirkuit Ile Notre-Dame Circuit yang kini menjadi Sirkuit Gilles Villeneuve.

Suhu trek yang rendah tentu berpengaruh pada kondisi ban mobil. Sebab, ban membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai suhu optimal agar mendapat daya cengkeram yang baik. Situasi ini berpeluang menyulitkan tim dan pembalap terutama ketika melibas tikungan. Akankah McLaren mampu melalui tantangan tersebut?

Baca Juga: Aston Martin Belum Menyerah Kejar Peringkat Keempat Formula 1

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya