Brandon Roy, Talenta Berbakat yang Singkat Membangun Karier di NBA
Semua hancur lantaran menderita cedera lutut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Brandon Roy memulai semua cerita dari Kota Seattle. Dirinya lahir dalam lingkungan keluarga kelas pekerja. Sang ayah merupakan sopir bus kota, sedangkan ibunya menjalankan pekerjaan menjadi juru masak di sebuah kantin sekolah dasar. Hal tersebut harus dilakukan agar keempat anaknya mendapat kehidupan yang layak.
Brandon Roy sendiri sudah tidak asing dengan olahraga basket lantaran sang ayah pernah menekuni hal tersebut sampai masa SMA. Ini ternyata sukses membuatnya termotivasi merakit cita-cita menjadi atlet profesional. Terbukti, dirinya memiliki jiwa kompetitif sehingga tidak ragu bermain dengan anak-anak yang usianya lebih tua. Selain itu, dia ternyata sejak kecil sudah bersahabat dengan Nate Robinson yang sama-sama menghabiskan waktu di kota Seattle.
Singkat cerita, Brandon Roy melanjutkan jenjang pendidikan ke Garfield High School Seattle. Dirinya makin menekuni olahraga basket demi mewujudkan mimpi berkompetisi di ajang profesional. Di sela-sela waktu kosong, dia memilih untuk terus melatih akurasi tembakan agar bisa tampil solid. Benar saja, Roy sukses menjelma sebagai bintang SMA sehingga membuat namanya harum di negara bagian Washington.
1. Melanjutkan pendidikan dan karier basket dengan membela University of Washington
Berkat rekam jejak selama SMA, Brandon Roy ternyata sempat berpikir untuk mencoba peruntungan dengan mengikuti NBA Draft 2002. Hal ini terinspirasi dari keberhasilan Kobe Bryant dan Tracy McGrady yang langsung menembus liga basket Amerika Serikat dan Kanada tersebut. Dirinya bahkan diundang oleh beberapa tim NBA untuk melakukan sesi latihan. Namun, talenta kelahiran Seattle ini mengakui belum siap secara fisik sehingga menunda tampil di kancah profesional.
Brandon Roy kemudian banting setir untuk melanjutkan pendidikan. Langkahnya tak mudah, dia sempat beberapa kali gagal dalam melakukan tes masuk perguruan tinggi. Sembari menunggu hasil ujian, dia tentu tidak mau menjadi beban keluarga dan memilih bekerja sebagai pembersih kontainer dengan bayaran 11 dolar per jam atau skitar Rp167 ribu di pelabuhan Seattle. Usahanya berbuah manis, Roy dinilai memenuhi syarat gabung ke University of Washington pada 2002.
Brandon Roy ternyata bertemu dengan sahabatnya yaitu Nate Robinson yang sama-sama mengenyam pendidikan di University of Washington. Ini membuatnya cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Benar saja, dirinya perlahan menampilkan etos kerja solid sehingga menjelma sebagai salah satu tumpuan permainan Washington Huskies. Dia mencatatkan rata-rata 14,3 poin, 3 assist, dan 5 rebound dari 103 penampilan selama di NCAA divisi 1. Selain itu, guard asal Seattle tersebut juga sukses meraih berbagai pencapaian individu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.