TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kesaksian Atlet Olimpiade Berenang di Sungai Seine yang Menjijikkan

Banyak sampah di bawah jembatan

Sungai Seine dipakai sebagai venue cabor trilomba Olimpiade 2024 Paris. (instagram.com/paris2024)

Jakarta, IDN Times - Sungai Seine yang dijadikan venue dalam cabang olahraga triathlon dan renang perairan terbuka di Olimpiade 2024 Paris, terus mengundang kontroversi. Setelah sejumlah insiden muncul, hingga ada atlet yang dilarikan ke rumah sakit, kali ini kesaksian terkait kotor dan menjijikkannya Sungai Seine keluar.

Atlet triathlon asal Belgia, Jolien Vermeylen, mengaku pengalamannya berenang di Sungai Seine begitu mengerikan. Dia merasa air sungai begitu bau dan kotor.

"Saya minum banyak air. Jadi, gak tau apakah nantinya sakit atau tidak. Rasanya tentu bukan seperti Coca-Cola, atau Sprite, tentu saja," kata Vermeylen dilansir VTM.

1. Banyak yang gak layak dilihat

Atlet olimpiade paris muntah di siaran langsung setelah berenang di sungai seine. (BBC.com/live)

Ketika melewati jembatan, Vermeylen menyatakan banyak sampah yang berserakan di Sungai Seine. Dia sampai harus harus menahan pikiran-pikiran agar bisa berkonsentrasi saat perlombaan.

Namun, pada akhirnya, sejumlah atlet tak bisa membendung apa yang sudah dilihat di bawah jembatan dan sepanjang Sungai Seine. Mereka muntah usai menyelesaikan sesi berenang di Sungai Seine.

"Saya merasa dan melihat banyak hal yang sebaiknya tak usah kita pikirkan," ujar Vermeylen.

Baca Juga: Gagal Raih Medali di Olimpiade 2024, Eko Yuli Minta Maaf

2. Sungai Seine sudah gak ketolong

Sungai Seine tempat cabang olahraga Triathlon untuk Olimpiade 2024 Paris digelar (X.com/@worldtriathlon)

Tanpa ragu, Vermeylen melayangkan kritik ke panitia Olimpiade 2024. Dia merasa seharusnya panitia bisa lebih tegas untuk mengambil keputusan untuk tidak menjadikan Sungai Seine sebagai venue pertandingan karena kondisinya memang kotor.

"Sungai Seine sudah kotor selama ratusan tahun. Jadi, mereka gak bisa bilang keamanan buat atlet prioritas. Bohong besar!" kata Vermeylen.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya