TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hujan Crash di Mandalika Selama MotoGP Indonesia, Aspal atau Panas?

Para pembalap kewalahan taklukkan Sirkuit Mandalika

Pembalap MotoGP, Jorge Martin dan Pedro Acosta, balapan becak di Mandalika (Dokumentasi Red Bull)

Jakarta, IDN Times - Crash begitu sering terlihat sepanjang Grand Prix of Indonesia (MotoGP Indonesia) di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, sejak Jumat (27/9/2024) hingga kemarin. Banyak pembalap jatuh di sejumlah sektor sirkuit, bahkan Marc Marquez dua kali mengalaminya di sesi kualifikasi kemarin.

Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin, jatuh ketika sedang menjalani sprint race di sirkuit ini. Martin crash di tikungan 16 Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika saat sedang bermanuver.

Alih-alih menyalahkan diri sendiri, Martin malah menuding ada yang aneh dengan kontur aspal di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.

"Ada yang aneh di bagian tersebut. Simon Crafar, dua hari lalu, kasih tahu saya. Saya begitu berhati-hati, akhirnya tetap jatuh. Saya tak tahu sebenarnya di mana, tapi ada tikungan yang licin dan bagian lain dari trek begitu lengket," kata Martin dilansir Crash.

Baca Juga: Kocak, Jorge Martin dan Pedro Acosta Balapan Becak Motor di Mandalika

1. Fernandez salahkan diri sendiri

Pembalap GasGasTech3, Augusto Fernandez, usai balapan (IDN Times / Ilyas Listiyanto Mujib)

Beda dengan Martin, Augusto Fernandez justru merasa apa yang terjadi dengannya adalah karena performa yang aneh. Fernandez tak menyalahkan kondisi aspal di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika dan membuatnya gagal finis di sprint race.

Perubahan suhu yang drastis kemarin, menurutnya bukan jadi masalah. Sebab, berapa pun suhu di lintasan, sama saja dan yang terpenting adalah bagaimana pemahamannya terhadap motor.

"Tidak, tidak. Tak ada hubungannya. Ini memang hari yang aneh. Sekarang, saya hanya berusaha untuk bisa tampil bagus di balapan utama," kata pembalap GasGas Tech3 tersebut ditemui usai balapan.

2. Memang berpengaruh ke ban

Pembalap Yamaha, Alex Rins (IDN Times / Ilyas Listiyanto Mujib)

Beda dengan Acosta, suhu yang meningkat di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, memang diakui oleh pembalap Yamaha, Alex Rins, cukup berpengaruh terhadap daya cengkeram ban. Maka dari itu, Rins berharap bisa mengatasi masalah tersebut dengan memilih ban yang tepat di balapan utama nanti.

Apalagi, Rins sejak awal susah kesulitan di Mandalika. Dia sempat susah napas akibat cuaca yang begitu panas.

"Ya, ya memang berpengaruh. Bohong jika saya tak bilang demikian. Makanya, saya harus hati-hati dalam memilih ban. Mungkin menggunakan medium di balapan nanti," ujar Rins.

Pendapat serupa diungkapkan Marquez usai dua kali crash di sesi kualifikasi. Menurut Marquez, demi bisa menaklukkan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika harus memilih ban yang tepat.

Nah, kebetulan juga, sampai sekarang Marquez masih belum bisa meraih podium saat mengaspal di sini. Dalam dua edisi sebelumnya, Marquez memang selalu jatuh di Mandalika.

"Saya juga masuk ke bagian yang kotor dan membuatnya jadi lebih sulit," kata Marquez.

3. Bahkan, Bagnaia kewalahan

Momen Marc Marquez setut motor Francesco Bagnaia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika (Crash)

Sama dengan Rins, joki Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengamini cuaca panas yang membuat aspal mencapai suhu 63 derajat celsius membuatnya kesulitan. Baginya, Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika merupakan yang paling susah ditaklukkannya sepanjang musim ini.

Namun, dia senang pada akhirnya bisa melahap semua sektor sirkuit dengan baik, tanpa bernasib sial seperti Martin.

"Kondisi kemarin memang panas, 63 derajat di aspal. Jadi, memang buat saya ini trek terburuk yang pernah kami coba, paling aneh. Kondisinya susah," kata Bagnaia.

Baca Juga: Bagnaia Tercepat di Sprint Race MotoGP Indonesia, Martin Jatuh

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya