TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rehat Sejenak, Jeka Saragih Curhat Soal Persaingan di UFC

Jeka Saragih curhat soal UFC

Atlet MMA Indonesia, Jeka Saragih. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Intinya Sih...

  • Jeka Saragih rehat sejenak dari UFC untuk menenangkan pikirannya dan istirahat dari rutinitas latihan.
  • UFC bukan hanya soal pertarungan keras, tetapi juga kematangan teknik dan disiplin atlet.
  • Petarung UFC tidak bisa memilih lawan sendiri, semuanya ditentukan oleh promotor UFC.

Jakarta, IDN Times - Atlet Mixed Martial Arts (MMA) Indonesia, Jeka Saragih, tengah rehat sejenak dari ingar bingar Ultimate Fighting Championship (UFC). Dia ingin menenangkan pikirannya dan lepas dari rutinitas latihan keras jelang duel.

Bertemu dengan rekan-rekan media, Jeka menceritakan banyak hal. Salah satunya, mengenai persaingan di UFC yang begitu keras.

1. UFC tidak cuma soal keras

Belal Muhammad saat mengenakan sabuk juara kelas welter UFC. (instagram.com/bullyb170)

Sejauh ini, Jeka sudah mentas sebanyak dua kali di UFC, dengan catatan sekali menang dan sisanya kalah. Dari dua laga itu, dia menyadari UFC bukan cuma soal kerasnya pertarungan, tetapi juga kematangan teknik dan disiplin.

"Pertarungan UFC bukan cuma keras, tapi teknik dan disiplinnya atlet. Semuanya sangat terlatih. Di sana, terkenal rata-rata terbaik dari setiap negara dan eventnya untuk dikontrak UFC," ujar Jeka.

Baca Juga: Ada Peran Indonesia Bantu Petarung Palestina Juara UFC

2. Penentuan lawan di UFC tidak bisa seenaknya

Atlet UFC Jeka Saragih (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Menyoal lawan yang dihadapi di UFC, seorang atlet tidak bisa seenaknya. Ada mekanisme yang harus ditempuh, dan semua ditentukan oleh UFC selaku promotor.

"Kami tidak bisa menentukan lawan. Promotor yang tentukan. Jadi, ada kan sebelumnya petarung yang menantang petarung lain, habis itu diputus kontrak (oleh UFC). Jadi memang tidak bisa seenaknya," ujar Jeka.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya