Agar Prestasi Tunggal Putri Indonesia Terawat di Olimpiade
Perlu ada perhatian untuk tunggal putri Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ada satu fokus yang tengah digodok dalam Audisi Umum Djarum 2024 ini, yaitu mencari atlet putri berbakat. Tidak cuma untuk ganda campuran dan ganda putri, tetapi juga untuk tunggal putri. Salah satunya, agar bisa bersaing di Olimpiade.
Alhasil, demi terwujudnya hal tersebut, PB Djarum mengerahkan para legendanya untuk mencari talenta tersebut di audisi kali ini. Banyak nama-nama besar yang turun gunung, salah satunya adalah Maria Kristin Yulianti.
Bersama Debby Susanto dan Yuni Kartika, Maria masuk tim pencari bakat khusus untuk atlet putri di Audisi Umum Djarum 2024 ini. Dia pun senang jumlah peserta putri di audisi kali ini meningkat.
"Ya senang sih bisa banyak peserta yang ikut, terutama untuk pemain putrinya. Dan senang juga masih banyak orang tua yang senang anaknya bisa main bulu tangkis," kata Maria di Kudus, Kamis (12/9/2024),
1. Akui adanya bolong lama soal prestasi tunggal putri di Olimpiade
Maria mengakui, memang ada jarak prestasi tunggal putri Indonesia di Olimpiade. Setelah Mia Audina dan Susy Susanti di 1996, lalu dirinya di 2008, baru Gregoria Mariska Tunjung selaku tunggal putri yang meraih medali Olimpiade di 2024.
Perkara lubang tersebut, Maria menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Salah satunya adalah tekanan beban prestasi bagi para atlet muda yang sejatinya masih butuh pengalaman di ajang internasional.
"Dulu waktu zaman saya sama Ci Susy, sempat bolong beberapa tahun juga (prestasi di Olimpiade). Jadi penerusnya terlihat agak berat mengejarnya. Sebenarnya mereka mungkin memang masih di usia yang butuh pengalaman banyak," kata Maria.
Editor’s picks
Baca Juga: Mencari Atlet Putri Potensial di Audisi Umum Djarum 2024