TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melihat Kembali 4 Kampiun MotoGP 2003, Rider Italia Dominan

Musim terakhir motor 2-tak di kelas premier

Daijiro Kato (motogp.com)

Pembalap Italia pernah mendominasi MotoGP. Salah satunya terjadi pada 2003. Kala itu, tiga pembalapnya mampu mencuri banyak kemenangan. Kendati demikian, satu pembalap Spanyol tetap bisa bersaing ketat di atas lintasan. Ia bahkan jadi penantang kuat pada perebutan gelar juara dunia.

Musim 2003 tak hanya ditandai kuatnya rider asal Italia. Pada musim ini, MotoGP juga kedatangan pabrikan baru. Ducati turun balap sebagai debutan dengan mengandalkan Desmosedici GP3. Rider andalan mereka adalah Loris Capirossi dan Troy Bayliss.

Musim kedua pada era baru MotoGP ini sejatinya masih masa peralihan ke mesin 990cc. Di seri Ceko, Chris Burns jadi pembalap terakhir yang memulai balapan degan motor 2-tak 500cc. Setelahnya, semua tim di grid mengandalkan mesin 4-tak anyar.

Satu momen tak terlupakan pada 2003 adalah tewasnya Daijiro Kato usai kecelakaaan di Sirkuit Suzuka. Insiden ini jadi tragedi memilukan bagi MotoGP. Jepang pun kehilangan satu pembalapnya yang sedang bersinar terang.

Sepanjang musim, ada 16 balapan yang dilombakan. Sebanyak empat pembalap keluar sebagai pemenang. Simak siapa saja para kampiun MotoGP 2003 berikut ini!

1. Valentino Rossi mengantongi sembilan kemenangan

Valentino Rossi dan Honda RC211V (motogp.com)

Valentino Rossi tampil sangat dominan sekaligus konsisten. Dari 16 seri yang dilombakan, pembalap Repsol Honda itu merebut 16 podium, termasuk 9 kemenangan di antaranya. Musim 2003 pun jadi salah satu musim terbaiknya lantaran mencetak rekor putaran di 13 sirkuit. Tak heran jika pada akhirnya ia meraih titel juara MotoGP.

Rossi menang di seri Jepang, Spanyol, Italia, Portugal, Brasil, Malaysia, Australia, dan Valencia. Di seri Australia yang dihelat di Sirkuit Phillip Island, The Doctor tampil buas. Ia merebut pole position pertamanya di trek ini. Hebatnya lagi, meski terkena hukuman 10 detik lantaran menyalip saat bendera kuning berkibar, Rossi tetap menang dengan selisih waktu meyakinkan.

Kendati tampil memukau sepanjang musim, 2003 merupakan musim terakhir kerja sama antara Rossi dan Honda. Pembalap Italia ini memilih bergabung dengan Yamaha mulai 2004. Ia ingin membuktikan diri bahwa pembalap punya andil penting dalam pengembangan motor dan kemenangan.

2. Sete Gibernau meraih empat kemenangan

Sete Gibernau mengejar Valentino Rossi di Sirkuit Le Mans musim 2003 (motogp.com)

Satu-satunya pembalap non-Italia yang menang pada 2003 adalah Sete Gibernau. Pembalap asal Spanyol ini tampil kompetitif di banyak lintasan. Ia merebut 10 podium, termasuk 4 kemenangan di Afrika Selatan, Prancis, Belanda, dan Jerman.

Gibernau yang mengaspal untuk Telefonica Movistar Honda mewarisi RC211V spek pabrikan yang tadinya digunakan Daijiro Kato. Di atas motor ini, Gibernau bisa tampil kuat. Di Belanda, misalnya, ia menang di depan Max Biaggi dengan selisih lebih dari 10 detik.

Baca Juga: Merayakan MotoGP Musim 2016 yang Lahirkan Banyak Pemenang, Ada 9!

3. Max Biaggi menang dua kali

potret Max Biaggi di tim Pons Racing musim 2003 (motogp.com)

Sejak penghabisan era 500cc hingga awal era MotoGP, Max Biaggi adalah salah satu pembalap trengginas di lintasan. Jika tak menjadi runner-up, maka ia akan berada di peringkat tiga besar kejuaraan. Pembalap asal Italia ini termasuk rival kuat bagi Rossi.

Pada 2003, Biaggi membalap untuk Camel Pramac Pons. Dengan menunggangi Honda, ia merebut 9 podium, termasuk 2 kemenangan di seri Inggris dan Pasifik. Di Sirkuit Donington Park, Inggris, Biaggi bisa menang dengan jarak 7,138 detik dari Gibernau.

Verified Writer

Ryan Budiman

MotoGP enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya