TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mungkinkah Ducati Rebut 4 Gelar MotoGP Tahun 2022? Peluang Terbuka!

Pembalap Ducati dinilai perlu lebih konsisten

skuad Ducati 2022 (instagram.com/ducaticorse)

Ducati jadi momok menakutkan pada setiap seri MotoGP 2022. Dari sebelas balapan musim ini, pabrikan Borgo Panigale selalu menempatkan salah satu pembalapnya di atas podium, termasuk enam kemenangan milik Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini. 

Pada jeda paruh musim, Ducati masih memuncaki klasemen sementara konstruktor. Sosok Marco Bezzecchi pun tegak berdiri di puncak klasemen Rookie of the Year. Hasil yang patut dirayakan karena kerja keras selama paruh musim pertama berbuah manis.

Sayangnya, sederet keunggulan tersebut masih berbanding terbalik dengan hasil klasemen sementara pembalap. Meski begitu, mereka masih punya kans membalikan keadaan. Lantas bagaimana peluang mereka hingga akhir musim MotoGP 2022?

1. Delapan motor Desmosedici 

para pembalap Ducati 2022 (instagram.com/paolociabatti)

Di semua seri MotoGP2022 sejauh ini, Ducati selalu mengisi penuh amunisinya, yakni delapan motor Desmosedici dengan para pembalap muda ciamik. Para pembalap muda itu beberapa kali terpantau mampu menggebrak dominasi Fabio Quartararo atau Aleix Espargaro. 

Bisa dibilang performa mereka cukup merata di berbagai lini. Johann Zarco yang merupakan pembalap tertua di skuad Ducati tampil gagah sebagai peraih poin terbanyak. Sementara ini ia nyaman bercokol di urutan ketiga klasemen pembalap. 

Francesco Bagnaia pun kembali menunjukkan tajinya bersama Jack Miller, Enea Bastianini, dan Jorge Martin. Selain itu, ada juga Fabio Di Giannantonio dan Luca Marini yang makin temukan kenyamanan di atas Desmosedici. Lalu, ada juga Marco Bezzecchi, kandidat Rookie of the Year yang sukses raih podium pertama di Sirkuit Assen, Belanda, MotoGP 2022.

Baca Juga: Skema Ducati jika Enea Bastianini Bergabung ke Ducati Lenovo

2. Kesederhanaan motor Desmosedici 

Francesco Bagnaia (instagram.com/ducaticorse)

Salah satu faktor leading Ducati ialah karakter Desmosedici yang cukup sederhana. Hal ini diakui oleh Luca Marini dari tim Mooney VR46 Racing. Ia mengatakan bahwa setiap tunggangan para pembalap Ducati berbeda antara satu dengan yang lain. 

Memiliki basis set-up yang sederhana, para pembalap Ducati bisa dengan bebas mengeksplorasi tunggangannya sesuai karakternya. “Motor Ducati itu sederhana dan memiliki banyak potensi. Kami gunakan potensinya. Aku pikir Ducati akan jadi motor terbaik di masa depan,” kata Marini dikutip Speedweek.

3. Paolo Ciabatti memuji para pembalap Ducati 

delapan pembalap squad Ducati MotoGP 2022 (instagram.com/paolociabatti)

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa delapan motor di starting grid akan menimbulkan banyak masalah. Anggapan itu pun segera ditampik oleh Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti. Menurutnya hal itu malah memberikan satu keuntungan tersendiri. 

Ia menganggap dengan cara itu Ducati dapat mengembangkan motor dengan baik. Setiap pembalap memberikan feedback pada tim sesuai karakter masing-masing sehingga mereka bisa bertarung semaksimal mungkin.

4. Pembalap harus lebih konsisten 

Johann Zarco, Enea Bastianini, dan Fabio Di Giannantonio (instagram.com/johannzarco)

Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini memang sudah mengoleksi tiga kemenangan. sepanjang MotoGP 2022 berlangsung. Namun, fakta itu tidak lantas membawa mereka ke puncak tertinggi klasemen pembalap. 

Ciabatti berharap para pembalapnya bisa tampil lebih konsisten. Hingga jeda paruh musim, hanya sosok Johann Zarco yang konsisten mendulang poin di setiap seri. 

5. Ciabatti dorong para pembalap mengejar juara dunia pembalap 

Fabio Quartararo (instagram.com/fabioquartararo20)

Meski berdiri di puncak klasemen konstruktor, Ciabatti ingin memboyong gelar juara dunia pembalap. Sejak awal bergabung di kejuaraan MotoGP, Ducati baru satu kali meraih gelar juara dunia lewat tangan dingin Casey Stoner tahun 2007. 

Saat ini, beberapa pembalap Ducati punya kesempatan menggeser posisi puncak Fabio Quartararo. Johann Zarco, Francesco Bagnaia, dan Enea Bastianini punya kans yang lebar. Selisih poin sederet pembalap tersebut dengan Quartararo tidak lebih dari 67 poin. 

Ciabatti berharap sang pembalap utama dan runner-up MotoGP 2021, Francesco Bagnaia sesegera mungkin tampil konsisten. Meski kenyataannya sulit mengejar, Francesco Bagnaia masih punya kans menyerang Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro di sembilan balapan MotoGP 2022 yang tersisa. 

Baca Juga: Ducati Jadi Pabrikan MotoGP Paling Konsisten pada Paruh Pertama Musim

Verified Writer

Rizki Putra Zuwandono

Joy of Creating Something...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya