TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luca Marini Ungkap Masalah Utama Motor Honda RC213V pada 2024

Permasalahan Honda RC213V bak tak kunjung selesai

potret Luca Marini dan Alberto Puig (instagram.com/lucamarini10)

Luca Marini berupaya untuk tampil maksimal pada hampir setiap balapan MotoGP 2024. Naas, pembalap yang baru bergabung dengan tim Repsol Honda ini belum dapat setting terbaik tunggangannya. Honda RC213V masih tertinggal jauh dari pabrikan lain, seperti Ducati, Aprilia, KTM, dan Yamaha. 

Dari 10 balapan yang sudah digelar, Marini hanya bisa mengumpulkan 1 poin. Keadaan ini berbanding terbalik dengan musim lalu saat masih mengendarai motor Ducati Desmosedici GP. Pada jeda paruh musim pertama 2023, Marini bercokol di posisi keenam klasemen pembalap dengan 98 poin. 

Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, pembalap bernomor 10 ini kesulitan untuk bertarung dengan para pembalap lain. Sebagai pembalap anyar tim Honda, Luca Marini sempat merasa frustrasi. 

1. Honda RC213V masih jauh tertinggal dari motor-motor pabrikan Eropa

potret Luca Marini dan Joan Mir (instagram.com/hrc_motogp)

Marini berada di fase yang sangat tidak menyenangkan bersama Honda. Musim 2024 jadi musim terburuk Marini sepanjang berkarier di kelas utama. Meski begitu, hal ini juga dirasakan oleh seluruh pembalap Honda, yakni Joan Mir, Johann Zarco, dan Takaaki Nakagami.

Kondisi tersebut merepresentasikan keadaan tim berlogo sayap emas ini sedang terpuruk. Padahal, pada dekade lalu pabrikan Honda sangat mendominasi bersama Marc Marquez. Sejak ditinggal Marquez cedera pada 2020 lalu, Honda seakan kehilangan arah dalam mengembangkan motor mereka.

Baca Juga: 5 Hal yang Terjadi di Balapan MotoGP pada GP Inggris 2024

2. Honda punya banyak masalah yang harus segera diselesaikan

potret Luca Marini (instagram.com/lucamarini10)

Sebagai pendatang baru dari Ducati, Marini adalah aset berharga. Pengalaman dan pengetahuan Ducati Desmosedici GP sangat bermanfaat bagi kubu Honda yang masih terseok-seok. Sayangnya, harapan Honda kembali tampil kompetitif belum dapat terealisasikan dalam waktu dekat.

Menurut Marini, pengembangan motor RC213V tak tentu arah. Masalah yang dialami Honda sangat rumit. Mereka kehilangan waktu saat putaran pertama, kecepatan saat menikung pun jauh berbeda. 

Selain itu, karakter motor Honda juga berubah dengan dua komponen ban yang berbeda. Marini menjelaskan bahwa pada balapan sprint di mana ia menggunakan ban lunak, motor terasa lebih nyaman dikendarai. Berbeda jika menggunakan komponen keras, motor sulit dikendalikan dan kehilangan cengkeraman. 

“Ducati dan Aprilia punya kecepatan mumpuni di tikungan. Kami (Honda) tak bisa melakukan itu. Kami mengerem lebih awal dan menahan rem lebih lama. Ini lah masalah yang kami hadapi,” kata Marini dikutip Corsedimoto.

Verified Writer

Rizki Putra Zuwandono

Joy of Creating Something. Jika ada pertanyaan: rizkizuwandono@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya