TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelatih Naga Api Soroti Talenta Putri di Ganda Campuran

Indonesia kekurangan pemain putri berkualitas

Pelatih kepala ganda campuran Indonesia, Herry Iman Pierngadi (dok. PP PBSI)

Intinya Sih...

  • Perkembangan ganda campuran Indonesia terhambat karena keterbatasan sumber daya pemain putri berkualitas.
  • Pentingnya keberadaan pebulu tangkis putri dalam ganda campuran sebagai playmaker di depan net.
  • Pelatih Herry IP menegaskan perlunya upaya dari PBSI dan klub untuk mencari bibit pemain putri yang berkualitas.

Jakarta, IDN Times - Pelatih ganda campuran Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengakui perkembangan Indonesia di sektor ini mandek. Menurutnya, semua dikarenakan sumber daya yang dimiliki Indonesia terbatas.

Pria yang dijuluki Pelatih Naga Api tersebut merasa kesulitan mencari pebulu tangkis putri dengan kualitas wahid demi bisa masuk ke ganda campuran. Hal tersebut, dijelaskannya, sangat berbeda dengan China.

1. Indonesia tertinggal dari China

Huang Yaqiong dan Zheng Siwei, atlet bulutangkis China (x.com/bwfmedia)

Keberadaan pebulu tangkis putri di ganda campuran sangat penting. Sebab, dari sinilah, dominasi ditentukan. Sebab, biasanya tugas pebulu tangkis putri dalam ganda campuran sebagai playmaker di depan net.

Hingga kini, Herry IP merasa kualitas pemain putri Indonesia jauh tertinggal dibanding China yang sekarang mendominasi ganda campuran dunia.

"Di China itu materi pemainnya, SDM pemain putri, luar biasa. Banyak yang bagus. Kita kalau (pemain) laki-laki mungkin gak kalah. Tapi, kalah di putri," kata Herry IP.

Baca Juga: Saran Buat PBSI: Evaluasi Semua Pelatih di Cipayung

2. Jadi PR bersama

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari bersama pelatih Herry Iman Pierngadi usai menjadi juara di Spain Masters 2024 (instagram.com/badminton.ina)

Herry IP menegaskan, mencari pemain putri dengan kualitas wahid menjadi PR bersama. Tak cuma PBSI, tapi klub juga harus berjuang demi memunculkan pemain putri yang tangguh dan kreatif.

"Itu yang menjadi PR. Bukan sekadar saya sebagai pelatih di Pelatnas, klub-klub di daerah juga harus sama-sama cari bibit yang punya kualitas," kata Herry IP.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya