TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kini, Indonesia di Olimpiade Tak Cuma Tentang Bulu Tangkis

Bulu tangkis gagal sumbang emas di Paris

Atlet panjat tebing putra Indonesia, Veddriq Leonardo di podium speed putra usai memenangkan medali emas di Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Intinya Sih...

  • Bulu tangkis gagal sumbang emas di Paris 2024
  • Indonesia berhasil meraih emas lewat panjat tebing dan angkat besi
  • Berhasilnya Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah membuktikan keunggulan cabang olahraga lain selain bulu tangkis

Jakarta, IDN Times - Cerita baru untuk Indonesia di Olimpiade dimulai dari Paris 2024. Olimpiade kali ini seolah membuktikan kesuksesan Indonesia tak lagi hanya tentang cabang olahraga bulu tangkis.

Dari Paris 2024, bulu tangkis pulang tanpa medali emas. Sementara dua cabor lainnya, panjat tebing dan angkat besi, sukses meraih emas untuk Merah Putih. Ini menjadi kali pertama, Indonesia mendapatkan emas lewat cabang olahraga berbeda sepanjang sejarahnya.

1. Wajah bulu tangkis Indonesia diselamatkan Gregoria

Gregoria Mariska Tunjung ke 16 besar Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Bulu tangkis Indonesia sebenarnya nyaris saja pulang dengan tangan hampa dari Olimpiade 2024. Sejumlah pebulu tangkis andalan Indonesia, malah keok di fase grup dan perempat final.

Beruntung, Indonesia punya Gregoria Mariska Tunjung. Performanya yang konsisten membuatnya lolos ke semifinal. Gregoria memang kalah dari An Se Young di semifinal.

Namun, aksinya telah merebut hati masyarakat Indonesia. Hingga, Gregoria bisa meraih perunggu usai Carolina Marin mundur akibat mengalami cedera lutut.

Dengan perunggu tersebut, bulu tangkis terhindar dari tragedi London 2012. Ketika itu, para pebulu tangkis Indonesia memang gagal meraih emas, bahkan tak mampu bawa pulang satu keping pun medali.

Baca Juga: Klasemen Medali Olimpiade 2024: Indonesia Kangkangi Israel

2. Cerita kelam terulang, tradisi terputus lagi

Jonatan Christie gugur di fase grup Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Bukan rahasia kalau Indonesia selalu menggantungkan asa ke bulu tangkis jika bicara tentang Olimpiade. Maklum, sejak edisi 1992 Barcelona, bulu tangkis selalu sukses menjaga tradisi medali emas Olimpiade.

Total, ada 21 medali yang diraih tim bulu tangkis Indonesia sejak Olimpiade 1992 Barcelona dan delapan di antaranya merupakan emas.

Dengan apa yang terjadi di Paris, sudah dua kali kontingen bulu tangkis Indonesia gagal raih emas. Bedanya, Indonesia bisa raih perunggu di Paris.

3. Panjat tebing buktikan potensinya

Atlet panjat tebing putra Indonesia, Veddriq Leonardo di podium speed putra usai memenangkan medali emas di Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Ketika bulu tangkis tak mampu menjadi penerus tradisi emas kontingen Indonesia, panjat tebing mendadak jadi pahlawannya. Melalui Veddriq Leonardo, panjat tebing membuktikan diri sebagai salah satu cabang olahraga unggulan.

Veddriq Leonardo mencetak sejarah sebagai peraih emas pertama untuk Merah Putih di luar bulu tangkis. Performa Veddriq sepanjang perempat final hingga final melawan wakil China, Wu Peng, di Le Bourget Climbing Venue, Paris pada Kamis (8/8/2024), memang luar biasa.

Dia konsisten memanjat di bawah lima detik. Hingga akhirnya, pada final, Veddriq mencapai puncak dengan catatan waktu 4,75, lebih cepat 0,02 detik dibanding Wu Peng.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya