TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Capaian Indonesia dalam 5 Edisi Terakhir China Open, Pernah Nirgelar

Indonesia nirgelar di China Open 2023

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjuarai China Open 2019. (x.com/bwfmedia)

Intinya Sih...

  • Indonesia menjadi juara umum di China Open 2016 dengan dua gelar juara dari sektor ganda putra dan ganda campuran.
  • Indonesia membawa pulang satu gelar juara dari China Open 2017 lewat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
  • Gelar juara China Open 2023 direbut oleh Denmark setelah Indonesia hanya berhasil melaju hingga semifinal.

China Open 2024 tengah berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China. Turnamen World Tour Super 1000 itu sudah bergulir sejak Selasa (17/9/2024).  Indonesia mengirimkan sepuluh wakil ke turnamen dengan total hadiah lebih dari Rp30 miliar itu. Hampir seluruh sektor mengirimkan wakilnya kecuali sektor ganda putri.

Indonesia mempunyai prestasi yang layak diperhitungkan di turnamen ini. Meskipun bukan negara dengan gelar juara terbanyak, Indonesia sudah meraih puluhan gelar juara. Lantas, seperti apa pencapaian Indonesia di turnamen ini? Berikut capaian Indonesia dalam lima edisi terakhir China Open.

1. Memboyong dua gelar juara di China Open 2016

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjuarai China Open 2016. (x.com/bwfmedia)

Indonesia menjadi juara umum di China Open 2016. Titel tersebut didapatkan setelah Indonesia memboyong dua gelar juara lewat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dari sektor ganda putra dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dari sektor ganda campuran. Marcus/Kevin yang merupakan unggulan ketujuh mengamankan gelar juara lebih dahulu dengan mengalahkan unggulan keempat asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, pada final. Mereka menang 2 set langsung dengan skor 21-18 dan 22-20 dalam durasi 49 menit.

Sementara itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memastikan Indonesia menjadi juara umum lewat kemenangannya atas wakil tuan rumah pada final. Mereka yang diunggulkan di urutan kedua memenangkan laga 3 set kontra Zhang Nan/Li Yin Hui yang tak diunggulkan dengan skor 21-13, 22-24, dan 21-16 dalam waktu 74 menit.

2. Membawa pulang satu gelar juara dari China Open 2017

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjuarai China Open 2017. (x.com/bwfmedia)

Indonesia membawa pulang satu gelar juara dari China Open 2017. Gelar juara itu kembali datang dari sektor ganda putra lewat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Uniknya, mereka menjuarai edisi ini dengan skenario yang sama seperti saat menjuarai edisi sebelumnya.

Mereka memastikan kemenangan dengan menaklukkan Mathias Boe/Carsten Mogensen asal Denmark pada final. Sama seperti edisi sebelumnya, mereka juga menang dua set langsung. Akan tetapi, kali ini dengan skor 21-19 dan 21-11 dalam waktu 40 menit.

Baca Juga: Daftar 10 Wakil Indonesia di China Open 2024, Ada Fajar/Rian

3. Meraih satu gelar juara di China Open 2018

Anthony Sinisuka Ginting menjuarai China Open 2018. (x.com/bwfmedia)

Indonesia kembali meraih satu gelar juara di China Open 2018. Kali ini, gelar juara datang dari sektor tunggal putra lewat Anthony Sinisuka Ginting. Kemenangannya saat itu begitu fenomenal karena ia tak diunggulkan, tetapi menjadi juara dengan menaklukkan beberapa tunggal putra ternama.

Bahkan, Ginting sampai mendapatkan julukan The Giant Killer. Sebab, pada partai final, ia mengalahkan unggulan ketiga dari Jepang, Kento Momota. Ginting menang 2 set langsung dalam waktu 63 menit dengan skor tipis 23-21 dan 21-19.

4. Menyabet satu gelar juara di China Open 2019

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjuarai China Open 2019. (x.com/bwfmedia)

Indonesia menyabet satu gelar juara di China Open 2019. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo kembali menjadi aktor yang membawa pulang gelar juara. Mereka yang diunggulkan di posisi pertama memastikan gelar juara setelah memenangkan perang saudara pada partai final kontra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang diunggulkan di urutan kedua. Dalam waktu 42 menit, mereka membekuk kompatriotnya itu dengan skor 21-18, 17-21, dan 21-15.

Pada edisi itu, Anthony Sinisuka Ginting juga kembali menapaki partai final. Sayangnya, ia gagal meraih gelar juara setelah dikalahkan Kento Momota dari Jepang yang diunggulkan di urutan pertama. Ia kalah 3 set dengan skor 21-19, 17-21, dan 19-21 dalam waktu 90 menit.

Verified Writer

Kelfin GR

write, wrote, written

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya