TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usai MotoGP Mandalika, Motor Pecco Bagnaia Langsung Terbang ke Jepang

Ada sekitar 650 ton race equipment, motor, hingga safety car

potret Jorge Martin, Marc Marquez, Enea Bastianini, dan Francesco Bagnaia (motogp.com)

Lombok, IDN Times - Pertamina Grand Prix of Indonesia alias MotoGP Mandalika 2024 yang masuk di seri ke-17 MotoGP 2024 akan berakhir hari ini, Minggu (29/9/2024). Seluruh pembalap bakal langsung terbang ke Motegi, Jepang untuk melanjutkan grand prix seri ke-18.

Direktur Utama InJourney Aviation Services (IAS), Dendy Danianto mengatakan, begitu race terakhir selesai, proses pengemasan dan loading seluruh peralatan, hingga safety car dan motor yang digunakan semua pembalap akan dimulai.

IAS dipercaya melakukan seluruh pengemasan ulang (repacking) dan juga loading seluruh barang MotoGP ke pesawat kargo.

“Begitu selesai kan mereka harus ke Jepang setelah ini. Jadi hari Minggu (mulai packing). (Senin, 30 September) pagi itu setelah sudah selesai di-pack, pagi sudah harus berangkat,” kata Dendy di Sirkuit Mandalika dikutip Minggu, (29/9/2024).

1. Ada ketentuan khusus buat proses pengiriman kargo MotoGP Mandalika

Direktur Utama InJourney Aviation Services (IAS), Dendy Danianto. (IDN Times/Ilyas Listianto Mujib)

Berdasarkan data IAS, ada sekitar 650 ton race equipment, motor, safety car dan beberapa perlengkapan lainnya yang dikirim ke Lombok untuk perhelatan MotoGP Mandalika 2024. Kedatangan kargo itu secara bertahap, dimulai sejak 23 Agustus-25 September 2024 dengan total kurang lebih 650 ton.

Pada Rabu, 25 September 2024, IAS menyelesaikan proses inbound (kedatangan) kargo MotoGP dengan pesawat kargo maskapai Qatar Airways di Bandara Internasional Lombok.

Sesuai ketentuan bea cukai, barang untuk acara alias event dikirim dengan dokumen Admission Temporaire/Temporary Admission Carnet (ATA Carnet) untuk menghindari pencacatan sebagai kegiatan impor.

Dengan demikian, seluruh barang yang dikirim ke Indonesia untuk MotoGP Mandalika 2024, harus dikirim kembali penyelenggara, tanpa ada yang tertinggal satu pun, walaupun satu skrup misalnya.

“Karena kita tahu ini memakai sistem ATA Carnet, jadi barang yang masuk barangnya itu harus sama dengan keluar. Nah itu yang challenging dari sisi logistik, karena itu harus satu per satu. Nah itu yang menjadi tantangan. Tapi kalau melihat dulu, unloading di awal-awal itu lancar, sekarang harusnya loading lagi ke pesawatnya juga lancar juga,” tutur Dendy.

2. Proses pengiriman peralatan MotoGP ke Jepang sangat hati-hati

Proses unloading safety car MotoGP di Bandara Internasional Lombok. (dok. InJourney Aviation Services)

Seluruh kargo MotoGP ditangani secara hati-hati, bahkan turut diawasi Dorna. Namun, dalam proses di bandara, maka keseluruhan sudah ditangani IAS setelah mendapat persetujuan Bea Cukai.

Pengirimannya juga dilakukan melalui jalur laut (sea freight), dan udara (air freight).

Equipment kan kecil ya. Memang packing sudah dilakukan mereka, tapi untuk repacking itu kan bagian kita. Jadi harus detail. Kalau sudah bicara safety car itu harus hati-hati juga. Karena penanganan barang-barang seperti logistik yang general, penanganan detail seperti equipment, mobil, dan motor itu beda-beda,” ucap Dendy.

3. Penanganan kargo jadi salah satu syarat penyelenggaraan MotoGP

Tribun penonton terlihat sepi pada hari kedua MotoGP Mandalika, Sabtu (28/9/2024). (IDN Times/Linggauni)

Dendy mengatakan, penanganan kargo ajang balapan menjadi salah satu syarat dari Dorna untuk memberikan izin penyelenggaraan MotoGP.

Namun, sejak awal IAS memang sudah mendapat lampu hijau dari Dorna untuk penanganan kargonya. Apalagi, penanganan kargo spesial event internasional bukanlah hal yang baru bagi IAS.

Sejak 2021, IAS telah menangani kargo MotoGP 2021, MotoGP 2022, World Superbike Championship (WSBK) 2022, WSBK 2023, dan MotoGP 2023.

Dendy mengatakan, proses loading dan unloading terus membaik dari tahun ke tahun, terbukti dari waktu penanganannya yang makin singkat.

“Tahun lalu kita masih 2 jam untuk unload, nah sekarang sudah mencapai 1,5 jam. Nah ini suatu prestasi tersendiri untuk tim kami. Karena tadi, keterbiasaan, karena kita gak cuma MotoGP, tapi WSBK kita juga handle. Dan kemarin juga di Lombok ada MXGP kita handle juga. Jadi motor sport ini sudah bagian dari IAS kargo dan logistik dan sekarang,” ujar Dendy.

Baca Juga: Hujan Crash di Mandalika Selama MotoGP Indonesia, Aspal atau Panas?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya