TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Pembalap Formula 1 yang Membela Ferrari dan Williams, Ada Sainz

Dua tim legendaris Formula 1

Carlos Sainz (formula1.com)

Intinya Sih...

  • Carlos Sainz memutuskan untuk bergabung dengan Williams setelah berpisah dengan Ferrari
  • Delapan pembalap Formula 1 pernah membela dua tim legendaris, termasuk Clay Regazzoni, Carlos Reutemann, Mario Andretti, Nigel Mansell, Alain Prost, Rubens Barrichello, dan Felipe Massa.
  • Sainz akan berduet dengan Alexander Albon di Williams yang saat ini lebih sering berkutat di barisan belakang.

Teka-teki ke mana Carlos Sainz akan berlabuh pada Formula 1 2025 setelah berpisah dengan Ferrari akhirnya terjawab. Pembalap asal Spanyol tersebut memutuskan untuk bergabung dengan Williams. Ia akan berduet dengan pembalap asal Thailand, Alexander Albon.

Sainz menjadi pembalap kedelapan yang akan membela dua tim legendaris tersebut. Meski saat ini Williams lebih sering berada di barisan belakang, tim ini dahulunya merupakan salah satu tim terbaik dengan koleksi 9 gelar juara dunia konstruktor dan 7 gelar juara dunia pembalap. Termasuk Sainz, berikut delapan pembalap Formula 1 yang membela Ferrari dan Williams.

1. Clay Regazzoni menjadi pembalap pertama yang membela Ferrari dan Williams

Clay Regazzoni (twitter.com/F1)

Clay Regazzoni menjalani debut di Formula 1 pada 1970 bersama Ferrari. Pada balapan perdana di GP Belanda, Regazzoni tampil apik dengan mengamankan posisi keempat. Pada musim yang sama, pembalap asal Swiss tersebut meraih kemenangan perdana di GP Italia.

Performa terbaik Regazzoni bersama Ferrari terjadi pada 1974. Ketika itu, Regazzoni berhasil mengakhiri musim sebagai runner-up. Ia tertinggal tiga poin dari sang juara dunia, Emerson Fittipaldi.

Pada 1979, Regazzoni memutuskan untuk membela Williams yang ketika itu masih merupakan tim baru. Ia kemudian mencetak sejarah dengan menjadi pemenang balapan pertama bagi Williams di GP Inggris. Pada akhir musim, Regazzoni memutuskan untuk meninggalkan tim bentukan Sir Frank Williams tersebut.

2. Carlos Reutemann pernah menang balapan bersama Ferrari dan Williams

Carlos Reutemann (twitter.com/ScuderiaFerrari)

Carlos Reutemann merupakan salah satu pembalap terhebat yang tak pernah meraih gelar juara dunia. Selama berkarier di Formula 1 periode 1972--1982, pembalap asal Argentina tersebut meraup 12 kemenangan dan 45 podium. Dari 12 kemenangan tersebut, Reutemann meraih 5 kemenangan bersama Ferrari dan 3 kemenangan bersama Williams.

Bersama Ferrari, Reutemann berhasil dua kali mengakhiri musim di posisi ketiga, yakni pada 1978 dan 1980. Sementara itu, prestasi lebih baik diraih Reutemann pada 1981 ketika berada di balik kemudi Williams. Ia menjadi runner-up di bawah Nelson Piquet dengan hanya selisih satu poin.

Pada 1982, Reutemann memutuskan untuk berpisah dengan Williams setelah menjalani dua balapan. Hal itu dipicu karena adanya perang Falkland antara Inggris dan Argentina. Reutemann yang merupakan orang Argentina memilih untuk meninggalkan Williams yang merupakan tim asal Inggris.

3. Mario Andretti meraih kemenangan ketika debut bersama Ferrari

Mario Andretti (formula1.com)

Mario Andretti bergabung dengan Ferrari pada 1971. Tak butuh waktu lama, pembalap asal Amerika Serikat tersebut langsung menjadi juara pada balapan debut di GP Afrika Selatan. Andretti menjadi 1 dari 7 pembalap yang langsung meraih kemenangan ketika debut bersama Ferrari.

Pada 1982, Williams menunjuk Andretti untuk menggantikan Carlos Reutemann yang memutuskan pensiun. Namun, Andretti hanya sekali balapan bersama Williams di GP Amerika Serikat Barat. Pada musim yang sama, Andretti juga tampil dalam dua balapan terakhir bersama Ferrari untuk menggantikan Didier Pironi yang mengalami cedera parah. 

4. Nigel Mansell merupakan pembalap terbaik Williams

Nigel Mansell (formula1.com)

Nigel Mansell bisa dibilang merupakan pembalap terbaik Williams sepanjang masa. Ia merupakan peraih kemenangan terbanyak bersama Williams dengan 28 kemenangan. Ia juga pernah menjadi juara dunia pada 1992 bersama Williams. Mansell membela Williams selama 8 musim dalam 2 periode berbeda, yakni 1984--1988 dan 1991--1992.

Pada 1989, Mansell memutuskan untuk bergabung dengan Ferrari. Balapan debutnya berlangsung manis dengan raihan kemenangan di GP Brasil. Setelah itu, Mansell hanya mampu menambah dua kemenangan sebelum kembali membela Williams pada 1991.

Baca Juga: Carlos Sainz Frustrasi dengan Performa SF-24 di GP Inggris 2024

5. Alain Prost juara dunia bersama Williams setelah dipecat Ferrari

Alain Prost (formula1.com)

Alain Prost bergabung dengan Ferrari pada 1990 usai meraih tiga gelar juara dunia bersama McLaren. Pada musim perdananya, pembalap asal Prancis tersebut tampil apik dengan meraup lima kemenangan. Sayang, ia gagal merengkuh gelar juara dunia setelah hanya menjadi runner-up di belakang Ayrton Senna.

Semusim berselang, performa mobil Ferrari yang buruk membuat Prost gagal mendulang satu pun kemenangan. Hal itu membuat hubungan kedua belah pihak sempat memanas. Bahkan, pada penghujung musim, Prost dipecat oleh Ferrari setelah secara publik mengkritik buruknya mobil Ferrari.

Usai meninggalkan Ferrari, Prost memutuskan untuk hiatus pada 1992. Semusim berselang, ia kembali ke lintasan dengan membela Williams. Comeback Prost berlangsung manis dengan raihan tujuh kemenangan serta gelar juara dunia keempat. Setelah itu, Prost memutuskan untuk gantung helm.

6. Rubens Barrichello pensiun bersama Williams

Rubens Barrichello (twitter.com/F1)

Rubens Barrichello lebih dikenal sebagai tandem Michael Schumacher di Ferrari pada 2000--2005. Barrichello mampu meraup sembilan kemenangan bersama tim asal Italia tersebut. Sayang, ia gagal merebut gelar juara dunia karena Ferrari lebih memprioritaskan Schumacher sebagai pembalap utama.

Usai meninggalkan Ferrari, Barrichello sempat membela Honda dan Brawn GP sebelum akhirnya berlabuh ke Williams pada 2010. Pembalap asal Brasil tersebut membela Williams selama 2 musim sebelum akhirnya pensiun pada akhir 2011. Selama membela Williams, Barrichello tak mampu meraih satu pun kemenangan.

7. Felipe Massa hampir menjadi juara dunia bersama Ferrari

Felipe Massa (formula1.com)

Felipe Massa menggantikan posisi Rubens Barrichello di Ferrari pada 2006. Bersama Ferrari, Massa bertahan selama 9 musim dengan koleksi 11 kemenangan. Bahkan, ia hampir menjadi juara dunia pada 2008 sebelum kalah dari Lewis Hamilton secara tragis di GP Brasil.

Usai meninggalkan Ferrari, pembalap asal Brasil tersebut memutuskan untuk membela Williams pada 2014. Meski tak lagi sanggup meraih kemenangan, Massa masih bisa lima kali berdiri di atas podium. Musim 2017 menjadi musim terakhir Massa bersama Williams, sekaligus menjadi akhir kariernya di Formula 1.

Verified Writer

Genady Althaf

Menulis hal yang berhubungan dengan sport

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya