TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembuktian Manis, 5 Pemain Undrafted yang Pernah Masuk NBA All-Star

Terbaru ada Fred VanVleet

Fred VanVleet (nba.com)

Fred VanVleet menampilkan performa yang gemilang bersama Toronto Raptors musim ini. Pemain yang sempat bermain di G League tersebut sukses masuk jajaran All-Star dengan raihan 21,6 poin per game. Padahal, ia berstatus undrafted karena tak ada tim yang memilihnya pada NBA draft 2016.

VanVleet memang sudah menunjukkan penampilan menawan dalam beberapa musim terakhir. Kini, ia masih berpeluang membawa Raptors melaju ke babak playoff. Pemain yang dulu berkuliah di Wichita States itu menjadi pemain kelima yang mampu masuk All-Star meski berstatus undrafted. Siapa sajakah pemain undrafted yang mampu menembus jajaran All-Star?

1. Ben Wallace 

Ben Wallace (skysports.com)

Ben Wallace atau yang lebih sering disapa Big Ben ini memang bukanlah seorang mesin pencetak angka. Hal itulah yang membuatnya tak dipilih tim mana pun pada NBA draft 1996. Tahun itu NBA draft memang diisi banyak nama hebat, macam Allen Iverson, Ray Allen, Steve Nash, hingga Kobe Bryant.

Namun, kekuatan Ben adalah dalam hal bertahan yang ia buktikan dengan raihan empat gelar Defensive Player of The Year. Wallace pertama kali masuk All-Star pada 2003 kala membela Detroit Pistons. 

Tak hanya sekali, ia rutin masuk All-Star hingga musim 2006. Berkat kemampuannya menjaga ring, Pistons dibawanya menjadi juara NBA tahun 2004. Padahal kala itu mereka harus menghadapi Los Angeles Lakers yang dimotori Shaquille O'Neal dan Kobe Bryant.

Baca Juga: 5 Pelatih NBA Musim Ini yang Pernah Juara NBA Saat Jadi Pemain

2. Connie Hawkins

Connie Hawkins (nba.com)

Pada 1961 sempat terjadi point-shaving scandal yang merupakan skandal perjudian yang terjadi di level college. Hal ini membuat Connie Hawkins tak diperbolehkan berlaga di NBA bersama 22 pemain lainnya. Padahal, ia mengaku tak terlibat apa pun pada saat itu.

Hawkins kemudian bermain di ABA dengan membela Pittsburgh Rens dan Harlem Globetrotters. Bahkan, bersama Harlem ia sempat meraih MVP pada 1968. Hal itu membuat Hawkins dikontrak Phoenix Suns dan berhasil mewujudkan impiannya bermain di NBA.

Hawkins pun membuktikan dirinya layak mendapat tempat di NBA dengan empat kali masuk All-Star. Berkat hal tersebut, nomor 42 yang dipakainya dipensiunkan oleh Suns. Hawkins juga masuk NBA Hall of Fame pada 1992.

3. John Starks

John Starks (theblackwallsttimes.com)

John Starks tak dipilih tim mana pun pada NBA draft 1988. Beruntung Golden States Warriors mau mengontraknya. Namun, Warriors yang juga mendapat Mitch Richmond membuat Starks jarang mendapat kesempatan turun ke lapangan. Berbanding terbalik dengan Richmond yang meraih Rookie of The Year.

Ia pun kemudian sempat bermain di Continental Basketball Association (CBA) dan World Basketball League (WBL) sebelum bergabung dengan New York Knicks pada 1990. Sejak saat itulah penampilannya kian membaik.

Puncaknya adalah pada musim 1993/1994 ketika ia mencatatkan 19 poin per game dan berhasil masuk ke All-Star. Momen yang tak bisa dilupakan dari Starks adalah saat ia sukses melakukan dunk kepada Michael Jordan di final wilayah timur 1993.

4. Brad Miller

Brad Miller (nba.com)

Usai tak terpilih pada NBA pada draft tahun 1998, Brad Miller kemudian memulai debut profesionalnya di Italia dengan membela Bini Viaggi Livorno. Di tahun yang sama, Miller akhirnya melakoni debutnya di NBA ketika Charlotte Hornets mengontraknya.

Sempat membela Chicago Bulls, Miller kemudian menemukan performa terbaiknya bersama Indiana Pacers. Di musim debutnya saja ia mampu membuat rataan 15 poin dan 8 rebound. Namanya kemudian dua kali beruntun masuk All-Star pada 2003 dan 2004.

Baca Juga: NBA: Fred VanVleet Pecahkan Rekor Bersama Toronto Raptors

Verified Writer

Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya