TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

LeBron James, Pemain Tertua Amerika Serikat di Olimpiade 2024

Debut di Olimpiade pada 2004 #Olimpiade2024

LeBron James (usab.com)

Intinya Sih...

  • LeBron James, pemain bola basket tertua AS, debut di Olimpiade 2004 Athena
  • Timnas AS gagal di Olimpiade 2004 karena kedisiplinan dan komposisi pemain
  • James membawa The Redeem Team meraih medali emas Olimpiade 2008 Beijing

LeBron James bukan nama sembarangan, terutama di dunia bola basket. Dia merupakan pemain tertua di NBA 2023/2024 dan atlet bernama besar di seluruh Amerika Serikat. James bahkan disebut-sebut sebagai generational talent sekaligus pesaing ketat Michael Jordan dalam perdebatan greatest of all-time. Dia mampu melewati 3 dekade (2000-an, 2010-an, dan 2020-an) dengan baik secara konsisten.

Di Olimpiade 2024 Paris, James juga tampil bak seorang pemimpin pasukan. Dia menjadi pemegang bendera Amerika Serikat pada malam pembukaan ajang multicabang olahraga 4 tahunan tersebut. James dianggap pantas menjadi sampul Negeri Paman Sam karena sosoknya yang terlampau besar daripada yang lain.

LeBron James sendiri dewasa ini tercatat sebagai pemain bola basket AS tertua yang pernah ada. Dia berusia 39 tahun saat bermain untuk Tim Nasional Amerika Serikat di Olimpiade 2024. Rekor pemain tertua di Timnas AS sebelumnya dipegang Larry Bird pada usia 35 tahun pada 1992.

1. LeBron James debut di Olimpiade Athena, Yunani, pada 2004

LeBron James bermain untuk Amerika Serikat di Olimpiade 2024 Paris. (usab.com)

LeBron James lulus dari St Vincent–St Mary di Akron, Ohio, Amerika Serikat pada 2003. Selepas SMA, dia memutuskan langsung terjun ke dunia profesional. Cleveland Cavaliers memilihnya di urutan pertama NBA Draft 2003.

James resmi menjadi pemain NBA pada 2003/2004. Penampilan debutnya cukup memukau. Dia terpilih sebagai Rookie of the Year. Tidak heran dia dipanggil Timnas Amerika Serikat untuk Olimpiade 2004 Athena.

Sayangnya, meski berisi talenta muda terbaik di Negeri Paman Sam, Timnas AS asuhan Larry Brown saat itu gagal mempertahankan tradisi. Mereka tersandung Timnas Argentina yang berisi generasi emas pada semifinal cabor basket di Olimpiade 2004. James dkk pun urung berdiri di podium tertinggi seperti yang biasa Timnas AS lakukan di ajang multicabor itu. Mereka hanya sempat meraih medali perunggu yang tidak menghibur sama sekali.

Ada sedikitnya dua alasan yang melatarbelakangi kegagalan mereka 20 tahun lalu. LeBron James menyinggung soal kedisiplinan dan komposisi pemain. Pemain-pemain sekelas Kobe Bryant, Kevin Garnett, Tracy McGrady, dan Shaquille O'Neal yang saat itu sedang berjaya enggan ikut serta dengan alasan ingin beristirahat. Sementara itu, pemain muda yang dipanggil belum cukup berpengalaman dan akhirnya dianggap tidak bermain sebagai tim.

"Kami tidak disiplin, kami tidak kompak di tingkat dunia. Kami memiliki pemain yang hebat, tetapi kami tidak kompak, dan kupikir itu yang membuat kami finis di peringkat ketiga," jelas LeBron James yang baru berusia 19 tahun saat itu kepada ESPN.

Baca Juga: 6 Pebasket yang Menjuarai NBA dan Olimpiade pada Tahun yang Sama

2. Sang Raja juga anggota The Redeem Team yang tersohor pada 2008

Olimpiade 2004 menjadi momok tersendiri, terutama bagi anggota Timnas Amerika Serikat yang berangkat ke Athena. Itu termasuk LeBron James. Dia dibayang-bayangi kegagalan di Olimpiade.

Mimpi buruk berlanjut di Jepang. Timnas Amerika Serikat seperti tampak taring sejak Olimpiade 2004. Alih-alih kembali menguasai turnamen bola basket, mereka tumbang di Piala Dunia 2006. James hanya mampu finis di peringkat ketiga di Negeri Sakura.

Penyesalan lantas menjadi motivasi LeBron James untuk menjadi yang terbaik pada perhelatan berikutnya. Misi ini dimulai dari FIBA Americas 2007 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Itu kemudian berlanjut ke Olimpiade 2008 Beijing.

Timnas AS asuhan Mike Krzyzewski membawa talenta terbaik saat itu. Mereka sama sekali berbeda dari sebelumnya. Di samping James, ada sejumlah anggota Timnas AS dari Olimpiade 2004 dan pemain senior sekelas Kobe Bryant dan Jason Kidd, plus beberapa wajah baru yang tidak kalah mentereng. James yakin dirinya bisa membawa pulang medali emas Olimpiade 2008 dengan bantuan mereka.

Tim itu sendiri terkenal dengan sebutan The Redeem Team. Mereka berisi para penebus dosa yang hendak membersihkan nama baik Negeri Paman Sam, yang gagal dua kali di turnamen tingkat dunia sekelas Olimpiade dan Piala Dunia. Mereka tidak mau mengulangi mimpi buruk pada 2004 dan 2006. Mereka harus kembali ke podium tertinggi.

Dengan tim yang lebih matang, Amerika Serikat memang tidak terkendali saat itu. Mereka menghancurkan semua lawan di Olimpiade 2008. Tidak ada yang bisa menghentikan LeBron James dkk. Mereka pun mengakhiri turnamen dengan merebut medali emas dari Timnas Spanyol. James dkk telah menebus dosa mereka dengan sekuat tenaga.

Verified Writer

G.N. Putra

Writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya