Mengapa Baju Astronot Berwarna Putih?

Memantulkan radiasi yang berbahaya

Intinya Sih...

  • Pakaian antariksa astronot berwarna putih untuk memantulkan radiasi luar angkasa dan melindungi dari kanker serta sengatan matahari.
  • Warna putih dipilih karena memantulkan sebagian besar radiasi luar angkasa, sementara warna lain digunakan saat di ISS atau turun dari laboratorium.
  • NASA awalnya menggunakan pakaian antariksa berwarna perak, namun beralih ke warna putih karena lebih efektif dalam memantulkan radiasi ruang angkasa.

Kamu mungkin tidak menyadarinya bahwa semua pakaian antariksa yang digunakan astronot saat melakukan aktivitas luar angkasa (seperti berjalan di luar angkasa) berwarna putih, bukan warna lainnya.

Luar angkasa adalah lingkungan yang berbahaya dan memiliki suhu panas serta dingin yang ekstrem bagi penjelajah manusia. Oleh sebab itu, apa yang mereka kenakan harus didesain sedetail mungkin, termasuk soal warna yang mungkin turut berpengaruh.

Baca Juga: NASA Desain Hijab Khusus untuk Astronot

Kondisi luar angkasa beda dengan Bumi

Mengapa Baju Astronot Berwarna Putih?Ilustrasi Astronot (pexels.com/id-id/@pixabay)

Kita yang berada di Bumi terlindung dari radiasi matahari yang berbahaya karena atmosfer bumi yang dinamis. Namun tidak dengan mereka yang berada di Stasiun Luar Angkasa (ISS).

Untuk membantu mencegah radiasi tersebut, astronot Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) menggunakan pakaian antariksa berwarna putih. Warna ini akan memantulkan sebagian besar radiasi luar angkasa dari astronot dan kembali ke luar angkasa. Metode ini diyakini akan melindungi mereka dari kanker dan sengatan Matahari yang intens.

Astronot terkadang memakai warna lain saat berada di luar angkasa, seperti biru saat berada di ISS dan oranye saat berlabuh atau turun dari laboratorium yang mengorbit Bumi itu.

Alasannya karena kala itu mereka terlindungi dari radiasi luar angkasa oleh pesawat ruang angkasa itu sendiri. Pakaian antariksa berwarna oranye juga akan membuat astronot lebih mudah dikenali oleh kru ketika mereka tiba di Bumi.

NASA awalnya menggunakan pakaian antariksa berwarna perak saat meluncurkan proyek Merkurius. Namun, tidak satupun astronot pernah meninggalkan kendaraan luar angkasa mereka.

Belakangan, diketahui bahwa warna putih memantulkan radiasi ruang angkasa lebih baik daripada perak, sehingga agensi yang berbasis di Amerika Serikat itu mengadopsi warna pakaian antariksa putih sebagai standar saat para astronot mulai menjelajahi ruang hampa.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Seputar Profesi Astronot, Butuh Seribu Jam Terbang!

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya