Punya Zat Unik, Ikan Aneh Ini Jadi Bahan Rekayasa Genetika

Ciptakan ikan salmon sampai es krim!

Sudah jadi rahasia umum kalau ikan-ikan yang hidup di laut dalam itu bentuknya aneh-aneh bin nyeleneh, seperti ikan yang satu ini. Tubuhnya panjang licin mirip belut, tapi bibirnya tebal dan montok. Meski mirip sidat dan belut, ikan ini malah bersaudara dengan ikan singa dan ikan batu. 

Namanya pout laut atau ocean pout. Mereka ini satu dari banyaknya ikan bersirip pari. Eh, jangan terkecoh dengan tampilan uniknya! Ikan ini punya zat unik yang bikin mereka bisa bertahan hidup di perairan terdingin sekalipun. Karena itu, ikan aneh ini jadi bahan rekayasa genetika karena bermanfaat bagi manusia. Untuk apa saja? Yuk, pelajari lebih lanjut tentang fakta pout laut lewat penjelasan berikut ini!

1. Mirip sidat, tapi berkerabat dengan ikan singa

Punya Zat Unik, Ikan Aneh Ini Jadi Bahan Rekayasa GenetikaPenyelam memegang ikan pout laut di dalam laut. (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Melihat tubuhnya yang panjang dan berlendir, kamu mungkin mengira kalau pout laut adalah sejenis ikan sidat. Nyatanya, mereka ini kerabat dari ikan singa dan ikan batu. Lebih dekat lagi, mereka berkerabat dengan ikan serigala yang hampir mirip dengannya. 

Ya, ikan pout dan berbagai jenis ikan eelpout lainnya masuk dalam ordo Scorpaeniformes, yang mengelompokkan ikan-ikan sejenis ikan singa, ikan batu, sampai blobfish yang gak kalah unik. Menurut Britannica, ikan-ikan dari ordo ini punya ciri khas tulang yang menonjol di kedua pipinya. Oleh sebab itu, mereka disebut mail-cheeked fish

Selain tubuh panjang dan berlendir, pout laut punya mulut lebar dengan bibir yang montok. Lucunya, bibir atasnya kelihatan lebih menonjol dari bibir bawah sehingga memberikan kesan kalau ikan ini selalu cemberut. Nama pout atau 'cemberut' dalam bahasa Inggris terinspirasi dari penampilan uniknya itu.

Baca Juga: 5 Hewan yang Tahan terhadap Kanker, Rahasia di Baliknya Sangat Unik!

2. Ikan lamban yang menghasilkan ribuan telur

Punya Zat Unik, Ikan Aneh Ini Jadi Bahan Rekayasa Genetikaikan pout laut di atas batu karang (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Pout laut tergolong ikan yang bergerak relatif lamban. Ikan yang menurut NOAA bisa tumbuh sepanjang lebih dari semeter ini hampir jarang terlihat berburu mengejar ikan. Mereka lebih suka menyantap invertebrata, mulai dari kepiting sampai babi laut yang berkeliaran di dasar laut. 

Menurut laman A-Z Animals, ikan ini menghasilkan beberapa ratus sampai lebih dari 4 ribu telur. Telurnya ini biasanya diletakkan di celah-celah atau lubang. Betina rela menunggu di dekat telur-telurnya selama 2—3 bulan sampai menetas untuk melindungi anak-anaknya. 

Kalau ingin melihat langsung aksi ikan pout laut di habitat aslinya, kamu bisa langsung pergi ke Kanada atau Amerika Utara. Ikan ini hidup di bagian barat dari Samudra Atlantik, mulai dari Kanada sampai Carolina Utara. Mereka biasanya ditemukan berenang mulai dari perairan dekat pantai sampai di kedalaman 400 meter.

3. Punya zat antibeku yang berguna bagi manusia

Punya Zat Unik, Ikan Aneh Ini Jadi Bahan Rekayasa Genetikaikan pout laut di New England Aquarium, Boston (commons.wikimedia.org/Steven G. Johnson)

Karena hidup di laut dalam belahan bumi utara yang dingin bukan main, pout laut punya zat antibeku di dalam darahnya. Protein ini berguna untuk melindungi tubuhnya dari kerusakan akibat temperatur rendah. Dijamin ikan ini bakal aman-aman saja kalau berenang di perairan paling dingin sekalipun. Menariknya, zat antibeku pout laut terbukti juga punya manfaat bagi manusia. 

Ternyata, para ahli genetika sudah memanfaatkan protein antibeku pout laut untuk rekayasa genetika. Mengutip laman Live Science, mereka memasang promotor untuk mengodekan protein antibeku pout laut ke gen hormon pertumbuhan dari Chinook salmon. Hasilnya, terciptalah salmon atlantik yang tumbuh lebih cepat dan butuh lebih sedikit makanan dibandingkan dengan salmon biasa yang genetiknya gak direkayasa. 

Salmon hasil rekayasa genetika pertama kali dijual pada 2021 lalu. Penjualan produk hewani hasil rekayasa genetika dapat pertentangan dari banyak aktivis. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sendiri sudah menyetujui penjualan ikan tersebut sejak 2015 lalu. 

Selain untuk menghasilkan ikan salmon yang tumbuh lebih cepat, protein antibeku pout laut juga sudah digunakan untuk merekayasa ragi. Ragi hasil rekayasa ini dimanfaatkan untuk menghasilkan es krim rendah lemak yang gak akan mengkristal. “Es krim pout laut” ini juga sudah disetujui untuk dikonsumsi di berbagai negara, lho. Tertarik mencoba?

Nah, siapa yang menyangka kalau ikan seunik pout laut punya bentuk adaptasi yang bisa memberikan manfaat bagi manusia. Bagaimana kalau menurutmu, nih? Apakah memperjualbelikan dan mengonsumsi produk hewani hasil rekayasa genetika termasuk perbuatan yang etis?

Baca Juga: 5 Fakta Unik Angsa, Hewan Setia yang Tak Pernah Selingkuh

Ina Suraga Photo Verified Writer Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya