Apa yang Dimaksud Pereaksi Pembatas? Ini Pengertian dan Contohnya

Pelajaran penting di kimia, nih!

Kimia adalah salah satu cabang ilmu sains yang memiliki banyak terapan di dunia nyata. Ilmuwan-ilmuwan di bidang kimia tidak hanya bekerja di laboratorium saja, tapi juga di dunia medis dan industri besar untuk bekerja sama dengan ahli sains lainnya. Nah, salah satu pembahasan penting dalam ilmu kimia adalah pereaksi pembatas.

Apa itu pereaksi pembatas dalam kimia? Apa saja contohnya? Agar tidak terlalu bingung, kamu bisa baca artikel ini dengan santai, oke!

Baca Juga: Belajar Sains: Mengenal Sudut Pembatas Kuadran dalam Matematika

1. Pengertian dan contoh pereaksi pembatas dalam ilmu kimia

Apa yang Dimaksud Pereaksi Pembatas? Ini Pengertian dan Contohnyailustrasi riset di laboratorium kimia (unsplash.com/Louis Reed)

Menurut laman Chemistry Learner, reaksi pembatas bisa diartikan sebagai zat atau enzim yang sudah habis seluruhnya dalam suatu reaksi kimia. Dengan kata lain, pereaksi pembatas menjadi faktor yang membatasi reaksi kimia tertentu. Anggap saja ada zat A dan B menjadi satu dan bereaksi secara kimia, jika salah satu zat tersebut sudah habis terlebih dahulu, maka reaksi kimia juga akan berakhir.

Nah, zat yang habis tersebut dianggap sebagai faktor pembatas alias unsur pereaksi pembatas dalam kimia. Kenapa bisa begini? Karena dengan habisnya zat A, misalnya, maka akan menimbulkan zat sisa bernama B yang tidak lagi dapat melakukan reaksi secara utuh. Dalam hal ini, zat A disebut pereaksi pembatas dan zat B disebut sebagai zat sisa.

Contoh sederhananya, jika kita berikan 1 mol hidrogen dan 1 mol oksigen dalam reaksi: 2 H2 + O2 --> 2 H2O, maka yang menjadi pereaksi atau reaktan pembatasnya adalah hidrogen karena reaksi memakai hidrogen dua kali lebih cepat dibandingkan dengan oksigen. Adapun, zat sisanya adalah oksigen.

2. Bagaimana menentukan pereaksi pembatas dalam kimia?

Apa yang Dimaksud Pereaksi Pembatas? Ini Pengertian dan Contohnyailustrasi mencampurkan zat reaktan (unsplash.com/Julia Koblitz)

ThoughtCo dalam lamannya menjelaskan bahwa untuk menentukan pereaksi pembatas dalam kimia diperlukan beberapa cara, yakni:

  1. Jika menggunakan rasio mol, setarakan persamaan reaksi kimianya terlebih dahulu. Mol merupakan satuan ukuran jumlah zat yang disepakati secara internasional.
  2. Ubah massa reaktan ke dalam satuan mol. Hal ini berguna untuk menyetarakan persamaan reaksi yang akan dilakukan.
  3. Hitung rasio mol antara reaktan yang satu dengan reaktan lainnya. Bandingkan hasil hitungannya secara seimbang.
  4. Setelah didapatkan identifikasi reaktan pembatasnya, hitunglah selisih atau jumlah dari masing-masing reaktan tadi. Hal ini penting dilakukan sebagai hasil akhir karena dapat menentukan seberapa banyak zat habis dan zat sisa dalam sebuah reaksi.

Pada intinya, untuk menentukan pereaksi atau reaktan pembatas, kamu wajib menyetarakan persamaan reaksi kimianya terlebih dahulu. Baru setelah itu, kamu bisa melakukan langkah-langkah selanjutnya secara bertahap.

Nah, bagaimana? Meskipun terkesan sulit, belajar kimia ternyata cukup mengasyikkan, bukan?

Baca Juga: Belajar Kimia: 7 Simbol Bahan Kimia dan Artinya

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya