TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Spesies Lumut Ini Mungkin Bisa Bertahan di Mars

Bisa bertahan di kondisi yang sangat ekstrem

ilustrasi lumut (freepik.com/ freestockcenter)

Intinya Sih...

  • Lumut mampu bertahan di kondisi ekstrem, seperti lingkungan Mars
  • Spesies lumut Syntrichia caninervis mampu bertahan pada suhu -40 hingga 65 derajat Celsius dan kelembaban rendah
  • Tanaman ini juga tahan terhadap dehidrasi, pembekuan, dan radiasi, serta mampu pulih dari kondisi ekstrem tersebut

Lumut merupakan salah satu tanaman paling hebat di Bumi yang bisa mengubah batuan tandus menjadi tanah subur. Ilmuwan menemukan bahwa tanaman ini bisa melakukan hal yang sama di permukaan Mars.

Bryophytes, yang mencakup lumut dan lumut hati, memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa terhadap kondisi lingkungan yang keras. Temuan baru ini diterbitkan dalam jurnal The Innovation pada Juli 2024.

1. Sejarah adaptasi ekstrem

ilustrasi letusan gunung (Wikimedia Commons/James St. John)

Dalam penelitian terbaru yang dipimpin oleh ahli ekologi Xiaoshuang Li dan rekan-rekannya di Chinese Academy of Sciences, bryophytes diidentifikasi sebagai kandidat potensial untuk bertahan hidup di Mars.

Permukaan Bumi dulu sangat tidak ramah bagi kehidupan, tetapi bryophytes menjadi organisme yang bisa bertahan di laut dan lingkungan lembab. Kemampuan mereka untuk mengolah dan mencerna nutrisi dari batuan membuat mereka bisa bertahan di lingkungan yang ekstrem. 

Bryophytes tidak hanya bertahan, tetapi juga membantu menciptakan tanah yang memungkinkan bentuk kehidupan lain untuk berkembang.

2. Spesies Syntrichia caninervis

Salah satu spesies bryophytes yang menonjol dalam penelitian ini adalah Syntrichia caninervis. Tanaman ini hidup di gurun China dan Amerika Serikat, serta pegunungan es di Pamir, Tibet, Timur Tengah, Antartika, dan wilayah sirkumpolar.

Menrrut studi tersebut, S. caninervis mampu bertahan dalam suhu ekstrem, mulai dari -40 °C hingga 65 °C. Mereka juga bisa bertahan di kelembaban relatif yang sangat rendah, yaitu 1,4 persen.

3. Uji ketahanan di laboratorium

ilustrasi lumut (pixabay.com/ioa8320)

Untuk menguji ketahanan S. caninervis, Li dan timnya melakukan serangkaian eksperimen di laboratorium.

Mereka menguji respon tanaman ini terhadap dehidrasi ekstrem, pembekuan berkepanjangan, radiasi, dan kondisi mirip Mars di Planetary Atmospheres Simulation Facility (PASF). Ini merupakan fasilitas dari Chinese Academy of Sciences.

Hasilnya menunjukkan bahwa S. caninervis mampu bertahan dan pulih dari kondisi-kondisi ekstrem tersebut.

Baca Juga: 12 Tanaman Karnivora 'Pemakan Segala', Pernah Liat?

4. Respons terhadap dehidrasi dan suhu ekstrem

Dehidrasi ternyata bukan masalah besar bagi S. caninervis. Tanaman ini juga mampu bertahan dalam kondisi pembekuan yang ekstrem. Semua tanaman yang dibekukan mampu tumbuh kembali setelah dicairkan.

Tanaman yang mengalami dehidrasi sebelum dibekukan pulih lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak mengalami dehidrasi. Ini menjadi bukti resiliensi dari spesies bryophytes ini. 

5. Toleransi terhadap radiasi tinggi

ilustrasi planet Mars (Pixabay.com/Vlad_Aivazovsky)

Selain bertahan dengan suhu ekstrem, S. caninervis menunjukkan ketahanan luar biasa terhadap radiasi. Pada tingkat radiasi 50 Gy yang mematikan bagi manusia, tanaman ini tidak menunjukkan masalah.

Bahkan pada tingkat radiasi 500 Gy, pertumbuhannya tampak semakin cepat. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki mekanisme perlindungan yang kuat terhadap radiasi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya