TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Fenomena Langit Agustus 2024, Ada Hujan Meteor

Akan ada Bulan Biru

ilustrasi seseorang sedang mengamati langit (pexels.com/Skyler Ewing)

Intinya Sih...

  • Bulan Agustus 2024 akan menjadi bulan yang menarik bagi para penggemar astronomi
  • Pada tanggal 4 Agustus, Bulan Baru akan membuat langit malam lebih gelap dan ideal untuk mengamati objek langit redup
  • Hujan Meteor Perseids mencapai puncaknya pada malam 12-13 Agustus, dengan optimal hingga 60-100 meteor per jam
  • Pada tanggal 19 Agustus, Bulan Purnama istimewa atau Bulan Biru akan terjadi karena dua Bulan Purnama dalam satu bulan kalender
  • Fenomena ini jarang terjadi dan menjadi momen indah untuk diabadikan oleh para fotografer dan pengamat langit
  • Referensi: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BR

Bulan Agustus 2024 akan menjadi bulan yang menarik bagi para penggemar astronomi. Tiga fenomena langit yang menakjubkan akan menghiasi langit malam, memberikan kesempatan luar biasa untuk menyaksikan keajaiban alam semesta.

Bagi para pecinta langit dan astronom amatir, ini adalah kesempatan yang sempurna untuk menyaksikan beberapa fenomena langit yang jarang terjadi. Berikut 3 fenomena langit Agustus 2024.

1. Bulan baru (4 Agustus)

ilustrasi langit malam (unsplash.com/@stevenwei)

Pada tanggal 4 Agustus, kita akan menyaksikan fase Bulan Baru. Pada fase ini, posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi yang menghadap Bumi tidak menerima cahaya matahari dan tampak gelap.

Fenomena ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk melihat langit malam yang lebih gelap, tetapi juga menjadi waktu yang tepat untuk mengamati objek langit yang redup dengan lebih jelas.

Bagi para pengamat bintang, malam Bulan Baru adalah saat yang paling ideal untuk mengeluarkan teleskop dan menjelajahi keindahan langit malam.

2. Hujan meteor Perseids (12-13 Agustus)

ilustrasi hujan meteor (unsplash.com/Vincentiu Solomon)

Salah satu peristiwa langit yang paling dinantikan setiap tahun adalah Hujan Meteor Perseids. Dilansir laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hujan meteor ini mencapai puncaknya pada malam tanggal 12 hingga dini hari tanggal 13 Agustus.

Perseids berasal dari sisa-sisa debu komet Swift-Tuttle, yang terbakar saat memasuki atmosfer Bumi. Tahun ini, pengamatan hujan meteor ini akan sangat optimal karena terjadi tidak lama setelah Bulan Baru sehingga langit malam akan lebih gelap. Para pengamat bisa melihat hingga 60-100 meteor per jam pada puncaknya. 

Baca Juga: Fosil Dinosaurus Berusia 230 Juta Tahun Ditemukan di Brasil

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya