TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Asteroid Tabrak Bumi 2038? Ternyata Cuma Simulasi

Simulasi menunjukkan 72% kemungkinan asteroid skenario

ilustrasi asteroid menuju Bumi (pixabay.com/urikyo33)

Intinya Sih...

  • NASA dan organisasi internasional menyelesaikan simulasi respons terhadap asteroid hipotetis yang berpotensi menabrak Bumi pada 2038.
  • Hampir 100 ahli dari lebih dari 25 organisasi di A.S. dan negara lainnya bertemu untuk berpartisipasi dalam latihan tersebut.
  • Dalam skenario hipotetis tersebut, para astronom mendeteksi asteroid besar dengan kemungkinan 72% menabrak Bumi pada 12 Juli 2038.

NASA dan organisasi internasional lainnya baru-baru ini menyelesaikan simulasi untuk menilai kemampuan mereka merespons asteroid hipotetis yang berpotensi menabrak Bumi pada tahun 2038.

Latihan ini berjalan sesuai rencana dan sebagian besar dianggap sukses oleh mereka yang terlibat. Namun, beberapa media telah salah melaporkan hasil simulasi ini sehingga seolah-olah skenario asteroid tabrak bumi 2038 akan benar-benar terjadi. 

Melibatkan ahli dari berbagai negara

ilustrasi meteor yang jatuh ke Bumi (pixabay.com/urikyo33)

Antara tanggal 2 April dan 3 April, hampir 100 ahli dari lebih dari 25 organisasi di A.S. dan negara lainnya bertemu di  Johns Hopkins Applied Physics Laboratory di Laurel, Maryland. Mereka bertemu untuk berpartisipasi dalam Planetary Defense Interagency Tabletop Exercise. 

Tim ilmuan yang hadir dalam acara itu mendiskusikan respons potensial terhadap serangan asteroid hipotetis. Ini merupakan versi kelima dan terbesar setelah pertemuan serupa pada tahun 2013, 2014, 2016, dan 2022, menurut laman Space.

"Dampak asteroid yang besar berpotensi menjadi satu-satunya bencana alam yang dapat diprediksi oleh umat manusia bertahun-tahun sebelumnya dan mengambil tindakan untuk mencegahnya," kata Lindley Johnson, eksekutif program utama Planetary Defense Coordination Office NASA, dalam sebuah pernyataan tertulis.

"Mesimulasikan skenario seperti itu dapat membantu memberikan pengalaman kepada para ahli dalam menghadapi situasi seperti itu dan menyoroti kesenjangan pengetahuan", tambahnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya